Ekstraksi Isolasi dan identifikasi senyawa aktif penangkap radikal bebas dpph, uv protection, dan antibakteri ekstrak bunga kenanga (cananga odorata (lmk.) Hook.F.

Saat kadar air ekstrak yang diuji lebih dari 10, maka pada ekstrak perlu dilakukan penguapan air dengan cara dimasukkan dalam desikator berisi batu gamping. c. Pemerian ekstrak bunga kenanga Ekstrak bunga kenanga diamati warna, bau, bentuk dan rasa.

4. Kromatografi lapis tipis ekstrak

a. Preparasi sampel Sebanyak 5 mg ekstrak bunga kenanga ditimbang lalu dilarutkan dalam etanol p.a 1 mL. b. Optimasi fase gerak Sampel ekstrak bunga kenanga ditotolkan sebanyak 3 spot pada pelat KLT dengan jarak elusi 5 cm Wolf, 2012. Sampel ditotolkan menggunakan pipa kapiler. Pelat KLT kemudian dielusi dengan 3 jenis fase gerak berikut : 1 Fase gerak nonpolar = n-heksana: etil asetat 2:3 vv 2 Fase gerak semipolar = kloroform:metanol 7:3 vv 3 Fase gerak polar = etil asetat : asam formiat : asam asetat glasial : air 100:11:11:20 vv Wagner dan Bladt, 1996. c. Deteksi pemisahan KLT Pelat KLT hasil elusi dikeringkan beberapa saat pada suhu ruang, kemudian pelat KLT tersebut dideteksi menggunakan lampu UV 254 nm dan 366 nm. Hasil elusi dari ketiga fase gerak tersebut kemudian dibandingkan dan dihitung nilai Rf hasil elusi.

5. Uji kualitatif aktivitas penangkapan radikal bebas DPPH

a. Preparasi pereaksi semprot DPPH Pereaksi DPPH dibuat dengan konsentrasi 0,2 bv dalam pelarut metanol, lalu dimasukkan dalam wadah gelap dan tertutup Marston, 2011. b. Uji kualitatif aktivitas penangkapan radikal dengan pereaksi DPPH Pelat KLT hasil elusi yang telah kering disiapkan untuk disemprot dengan pereaksi DPPH, hasil positif ditandai dengan adanya bercak kuning dengan latar ungu pada pelat KLT.

6. Uji kualitatif aktivitas UV

protection a. Preparasi pereaksi �-karoten Pereaksi �-karoten dibuat dengan konsentrasi 0,05 bv dalam pelarut kloroform, lalu dimasukkan dalam wadah gelap dan tertutup Marston, 2011. b. Optimasi intensitas sinar UV Pelat KLT kosong disiapkan, kemudian pelat tersebut dicelupkan dalam pereaksi �-karoten. Warna diukur dengan parameter warna lalu dicatat. Pelat tersebut kemudian disinari dengan menggunakan lampu UV. Perubahan warna yang terjadi diamati lalu diukur dengan parameter warna pada menit ke 1, 3, 6, 9, dan 15. Posisi dari lampu UV diatur dalam posisi tinggi 100 cm, sedang 50 cm, rendah 35 cm dan dihitung intensitas sinar dengan alat light meter. Tiap posisi lampu dilakukan uji dengan replikasi 5 kali. Perubahan warna yang terjadi dicatat lalu dihitung rata-rata dan SD.