Uji Kualitatif UV dan isolat 3 A = isolat 1; B = isolat 2; C = isolat 3; 1 = mass loading 10 µg; 2 =

karoten yang mampu dipertahankan oleh isolat 2 dan isolat 3 pada Rf 0,70 - 0,76. Pada Rf tersebut isolat 2 dan isolat 3 mampu mempertahankan warna bercak agar tidak semakin memudar. Ekstrak yang digunakan sebagai pembanding tidak mampu berperan sebagai UV protection karena pada mass loading yang digunakan terlalu kecil bila dibandingkan mass loading saat uji kualitatif ekstrak. Gambar 17. Hasil uji kualitatif UV protection isolat1, isolat 2, dan isolat 3 A= isolat 1; B= isolat 2; C= isolat 3; 1= mass loading 10 µg; 2= mass loading 20 µg; 3= mass loading 30 µg

N. Uji Kualitatif Antibakteri Isolat 1, Isolat 2, dan Isolat 3

Selanjutnya dilakukan uji kualitatif aktivitas antibakteri isolat 1, isolat 2, dan isolat 3. Uji kualitatif dilakukan dengan metode disk diffusion menggunakan paper disc . Prinsip pengujian ini adalah difusi senyawa uji dari paper disc menuju media agar yang telah diinokulasikan bakteri uji. Bakteri uji yang digunakan pada uji ini adalah S. aureus karena mempertimbangkan hasil uji bioautografi kontak. Pembanding yang digunakan adalah amoksisilin karena terbukti sudah memiliki aktivitas antibakteri dan sering digunakan di pasaran. Hasil uji kualitatif antibakteri isolat dapat dilihat pada data dibawah ini. Tabel XX. Hasil uji kualitatif antibakteri amoksisilin, isolat 1, isolat 2, dan isolat 3 terhadap bakteri S. Aureus Sampel uji Massa µg Rata – rata diameter zona hambat mm± SD Amoksisilin 5 30,7 ± 0,58 7,5 34,7 ± 0,58 10 37,0 ± 1,00 Isolat 1 50 - 100 7,67 ± 0,58 200 - Isolat 2 50 - 100 8,33 ± 0,58 200 6,67 ± 0,58 Isolat 3 50 - 100 7,00 ± 0 200 7,33 ± 0,58 Keterangan: diameter paper disc 5 mm Hasil menunjukkan bahwa isolat 1, isolat 2, dan isolat 3 memiliki aktivitas antibakteri yang sebanding. Pada isolat 1 terdapat aktivitas pada massa uji 100 µg namun pada massa uji 200 µg tidak terdapat aktivitas dimungkinkan adanya perbedaan ketebalan bakteri yang diinokulasikan pada media uji. Selain itu hasil yang negatif bisa pula disebabkan karena massa uji yang menempel pada petri steril saat dilakukan penguapan pelarut. Hal ini menyebabkan massa uji yang berdifusi menuju media agar sudah berkurang.

O. Hasil Identifikasi Golongan Senyawa Isolat 1, Isolat 2, dan Isolat 3

Isolat 1, isolat 2, dan isolat 3 diidentifikasi golongan senyawa menggunakan berbagai reagen semprot. Reagen semprot yang digunakan meliputi alumunium chloride , Dragendorff, ferric chloride, dan vanilin sulfat. Hasil identifikasi golongan senyawa isolat dapat dilihat pada data dibawah ini.