117
Namun dari hasil penelitian ini tidak ditemukan hubungan yang positif dan signifikan antara status kepegawaian dengan
kinerja guru, hal ini bisa jadai disebabkan oleh pengkategorian status kepegawaian dalam penelitian ini hanya dua kategori atau
karena sampel dalam penelitian ini sedikit.
3. Hubungan Pemberian Kompensasi dengan Kinerja Guru
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, hubungan antara pemberian kompensasi dengan kinerja guru diperoleh koefisien
korelasi sebesar 0,412. Koefisien korelasi sebesar 0,412 ini adalah positif dengan kategori sedang. Sedangkan uji signifikansi
koefisien korelasi diperoleh r
hitung
sebesar 0,412 dan r
tabel
0,304. Hal ini berararti bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara
pemberian dengan kinerja guru. Adapun besarnya sumbangan relatif pemberian kompensasi terhadap kinerja guru adalah sebesar
62,48 dan besarnya sumbangan efektif variabel pemberian kompensasi adalah sebesar 13,1.
Dalam penelitian ini variabel pemberian kompensasi dapat digunakan untuk memprediksi kinerja guru, yaitu kinerja guru-guru
SMPK dan SMAK Soverdi Tuban. Hubungan positif dalam penelitian ini. Hubungan positif dalam penelitian ini dapat
diartikan semakin tinggi dan adil kompensasi yang diberikan akan diikuti dengan meningkatnya kinerja guru, sebaliknya semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
rendah dan tidak adil konpensasi yang diberikan akan diikuti dengan menurunya kinerja guru.
Berdasarkan deskripsi data tentang pemberian kompensasi untuk guru-guru SMPK dan SMAK Soverdi Tuban dikelompokan
dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukan bahwa kompensasi yang diterima oleh para guru baik di SMPK dan SMAK Soverdi Tuban
sudah cukup baik dan adil. Kompensasi yang diberikan secara adil dan pantas pada
dasarnya akan mempengaruhi kierja guru. Dengan adanya kompensasi yang adil para guru akan merasa dihargai dan akan
bekerja dengan sebaik-baiknya sesuai dengan profesinya. Dan dampak positif dari pemberian kompensasi ini pada akhirnya akan
membantu meningkatkan kinerja guru.
4. Hubungan Supervisi Kepala Sekolah dan Pemberian
Kompensasi dengan Kinerja Guru
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, hubungan antara supervisi kepala sekolah dan pemberian kompensasi yang diuji
secara bersama-sama dengan kinerja guru diperoleh koefisien korelasi ganda Ryx1,2 sebesar 0,457. Koefisien korelasi ganda
sebesar 0,457 ini adalah positif dengan kategori sedang. Sedangkan uji signifikansi koefisien korelasi ganda dengan uji F diperoleh
F
hitung
sebesar 5,142 dan F
tabel
3,255. Hal ini berarti ada hubungan positif dan signifikan antara supervisi kepala sekolah dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
pemberian kompensasi yang diuji secara bersama-sama dengan kinerja guru.
Supervisi merupakan suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah
dalam melakukan
pekerjaannya secara
efektif. Dalam
pelaksanaannya supervisi
hendakanya dilakukan
secara demokratis, saling mempercayai dan tidak memaksakan kehendak
atau otoriter. Pada untit satuan pendidikan, kepala sekolah selaku pimpinan unit adalah sekaligus sebagai seorang supervisor bagi
para guru dan tenaga kependidikan yang dipimpinya. Oleh karena iru supervisi yang diberikan oleh kepala sekolah hendaknya
mengarahkan para guru dan tenaga kependidikan di bawah pimpinanya pada peningkatan kualitas diri dan kualitas pengajaran
di kelas. Dan pada akhirnya supervisi yang direncanakan dan dilaksanakan secara efektif akan mempu meningkan kinerja dan
kompetensi sorang guru dan tenaga kependidikan dalam mengembankan diri dan mengembangkan pembelajaran di kelas.
Kompensasi tidak hanya sebatas gaji atau upah tetap saja, melainkan juga fasilitas dan insentif lainnya baik berupa finansial
maupun nonfinansial seperti tunjangan pensiun, pesangon, tunjangan kesehatan, asuransi kecelakaan kerja, tunjangan beras,
kredit rumah dan kendaraan dan fasilitas lainnya. Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang atau barang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
lansung atau tidak lansung yang diterima oleh karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.
Pemberian kompensai merupakan suatu cara deparetemen personalia meningkan prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja
karyawan. Masalah kompensasi merupakan fungsi manajeman personalia yang paling sulit dan membingkungkan. Tidak hanya
karena pemberian kompensasi merupakan tugas yang kompleks, tetapi juga merupakan salah satu aspek yang paling berarti bagi
karyawan maupun organisasi. Meskipun kompensasi harus mempunyai dasar yang logis, rasional dan dapat dipertahankan, hal
ini menyangkut banyak faktor emosional dari sudut pandangan karyawan.
Sumbangan relatif untuk variabel supervisi kepala sekolah sebesar 37,52 dan sumbangan efektif sebesar 7,8, untuk
variabel pemberian kompensasi sumbangan relatif sebesar 62,48 dan sumbangan efektif sebesar 13,1. Jadi pemberian kompensasi
memberikan sumbangan relatif yang paling besar yaitu 62,48. Sedangkan sumbangan efektif kedua variabel indipenden terhadap
variabel dependen adalah sebesar 20,9 dan sisanya sebesar 79,1 100 - 20,9 berasal dari faktor lain yang tidak dianalisis
dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dijelaskan maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru. Ini
dibuktikan dangan nilai r
hitung
0,358 r
tebel
0,312 dan nilai probabilitas adalah 0,020 lebih kecil dari taraf singnifikasni 5 atau 0,05.
Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi intensitas supervisi yang diberikan oleh kepala sekolah akan membantu
meningkatkan kinerja guru. 2. Berdasarkan analisis data dapat di ketahui bahwa tidak ada hubungan
yang signifikan antara status kepegawaian dengan kinerja guru. Ini buktikan dengan nilai
χ²
hitung
= 0,382 dengan taraf signifikasi 5
diperoleh hasil χ²
tabel
= 3,841. Oleh karena nilai
x
2 hitung
= 0,38
x
2 tabel
= 3,84 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara status kepegawaian dengan kinerja guru. Artinya biarpun status
kepegawainya guru sebagai pegawai tetap atau pegawai tidak tetap tidak memiliki dampak yang signifikan bagai kinerja mereka. Dari
deskripsi data juga menunjukan bahwa kategori kecenderungan status pegawai tetap dan pegwai tidak tetap memiliki kategori yang tinggi
tetapi tidak diikuti dengan kinerja yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI