102
Tabel 5.16 Rangkuman Hasil Uji Lineritas
Variabel
Bebas
Variabel
Terikat Df
F
hitung
F
tabel
Kesimpulan
Supervisi Kepala
Sekolah Kinerja
Guru 1624
0,995 2,09
Linier Status
Kepegawaian Kinerja
Guru 1624
0,915 2,09
Linier Pemberian
Kompensasi Kinerja
Guru 1624
1,455 2,09
Linier Dari tabel 5.16 di atas diketahui bahwa variabel supervisi
kepala sekolah dengan kinerja guru adalah linier ini dibuktikan dengan F
hitung
0,995 F
tabel
2,09, status kepegawaian dengan kinerja guru adalah linier ini dibuktikan dengan F
hitung
0,915 F
tabel
2,09 dan demikian juga dengan variabel pemberian kompensasi dengan kinerja guru adalah linier dengan F
hitung
1,455 F
tabel
2,09. Maka berdasarkan hasil uji linieritas di atas untuk variabel
supervisi kepala sekolah, status kepegawaian dan pemberian kompensasi dengan kinerja guru ternyata linier. Dengan demikian
pengujian regresi ganda dan analisis parametrik dapat dilakukan dalam pengujian hipotesis.
C. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis pertama dan ketiga menggunakan korelasi product moment sedangkan untuk hipotesis kedua
menggunakan uji chi-square hal ini dikarenakan tidak terpenuhinya prasyarat normalitas data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Selanjutnya untuk menguji hipotesis keempat digunakan teknik analisis korelasi ganda. Untuk menganalisis keempat hipotesis dalam
penelitian ini digunakan bantuan komputer program SPSS versi 17.0 1. Hubungan Supervisi Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru
a. Merumuskan Hipotesis
H
: Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru.
H
1
: Ada hubungan positif dan signifikan antara supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru
b. Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis pertama, diuji dengan teknik
korelasi product moment dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 5.17
Uji hipotesis pertama dengan menggunakan korelasi product moment
Supervisi Kepala
Sekolah Kinerja
Guru Supervisi
Kepala Sekolah Pearson Correlation
1 .358
Sig. 2-tailed .020
N 42
42 Kinerja Guru
Pearson Correlation .358
1 Sig. 2-tailed
.020 N
42 42
Dari tabel 5.17 di atas diperoleh koefisien korelasi antara supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru adalah
0,385. Koefisien korelasi sebesar 0,358 menunjukan bahwa hubungan supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
positif. Bila diinterpertasikan menggunakan tabel pedoman untuk memberikan interpertasi terhadap koefisien korelasi
lihat tabel 3.7 maka koefisien korelasi tersebut terletak pada interval 0,20-0,399 dalam kategori rendah.
Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi yang diperoleh dengan membandingkan
r
hitung
dengan r
tebel.
Ketentuannya adalah jika r
hitung
lebih besar dari r
tabel
dengan n tertentu pada taraf kesalahan 5 maka hipotesis alternatif diterima dan H
ditolak Sugiyono, 2010:252. Dari hasil analsisi pada tabel 5.17 di atas diperoleh
r
hitung
sebesar 0,385 dan r tabel dengan n = 42 pada taraf kesalahan 5 adalah sebesar 0,304, ternyata r
hitung
r
tabel
0,3850,304, oleh karena itu H
1
diterima dan H ditolak.
Artinya ada hubungan signifikan antara supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru.
c. Kesimpulan Dari
hasil pengujian
hipotesis pertama
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara
supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru. Artinya bila intensitas supervisi kepala sekolah ditingkatkan, maka akan
dapat meningkatkan kinerja guru. Hal ini berarti kofesien yang diperoleh dapat digeneralisasi pada populasi guru-guru SMPK
dan SMAK Soverdi Tuban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Sedangkan untuk melihat pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru dapat diketahui melalui
koefisien determinasi Sugiyono, 2010:253, yaitu r
2
=0,358
2
x100 = 12,81. Artinya varian yang terjadi pada variabel kinerja guru 12,81 ditentukan oleh varian yang terjadi pada
variabel supervisi kepala sekolah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh supervisi kepala sekolah
terhadap kinerja guru adalah 12,81 dan selebihnya 87,19 100 - 87,19 ditentukan oleh faktor lain yang tidak
disebutkan dalam penelitian ini. 2. Hubungan Status Kepegawaian dengan Kinerja Guru
a. Merumuskan Hipotesis:
H
: Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara stastus kepegawaian dengan kinerja guru.
H
1
: Ada hubungan yang positif dan signifikan antara ststus kepegawaian dengan kinerja guru
b. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis kedua menggunakan chi-square
dengan bantuan komputer program SPSS versi 17.0 yang hasilnya dalah sebagai berikut:
Tabel 5.18 Hasi uji hipotesis kedua menggunakan chi-square
Value Df Asymp. Sig. 2-sided
Pearson Chi-Square .382
a
1 .537
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Continuity Correction
b
.095 1
.757 Likelihood Ratio
.382 1
.536 Fishers Exact Test
Linear-by-Linear Association
.373 1
.542 N of Valid Cases
42
Berdasarkan tabel 5.18 di atas diperoleh hasil χ²
hitung
= 0,382, sedangkan harga
χ²
tabel
pada tingkat signifikansi 5
dengan db = 1 adalah = 3,841 data terlampir pada lampiran 6, jadi
χ²
hitung
0,382 χ²
tabel
3,841 . Oleh karena itu H
diterima dan H
1
ditolak. c. Kesimpulan
Hasil pengujian hipotesis menunjukan tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara status
kepegawaian dengan kinerja guru. Artinya apapun status kepegawaiannya pegawai tetap atau pegawai tidak tetap tidak
berpengaruh terhadap kinerja guru. 3. Hubungan Pemberian Kompensasi dengan Kinerja Guru
a. Merumuskan Hipotesis
H
: Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara pemberian kompensasi dengan kinerja guru.
H
1
: Ada hubungan positif dan signifikan antara pemberian kompensasi dengan kinerja guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
b. Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis ketiga, diuji dengan teknik
korelasi product moment dengan bantuan komputer program SPSS versi 17.0 dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 5.19 Uji hipotesis ketiga dengan menggunakan korelasi product
moment Pemberian
Kompensasi Kinerja
Guru Pemberian
Kompensasi Pearson Correlation
1 .412
Sig. 2-tailed .007
N 42
42 Kinerja Guru
Pearson Correlation .412
1 Sig. 2-tailed
.007 N
42 42
Dari tabel 5.19 di atas diperoleh koefisien korelasi antara pemberian kompensasi dengan kinerja guru adalah
0,412. Koefisien korelasi sebesar 0,412 ini menunjukan bahwa ada hubungan yang positif antara pemberian kompensasi
dengan kinerja guru. Bila koefisin korelasi yang diperoleh ini diinterpertasikan pada tabel pedoman untuk memberikan
interpertasi terhadap koefisien korelasi lihat tabel 3.7 maka koefisien korelasi tersebut terletak pada interval 0,40-0,599
dalam kategori sedang. Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi terhadap
koefisien korelasi tersebut dengan membandingkan r
hitung
dengan r
tebel.
Ketentuannya adalah jika r
hitung
lebih besar dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
r
tabel
dengan n tertentu pada taraf kesalahan 5 maka hipotesis alternatif diterima dan H
ditolak Sugiyono, 2010:252. Dari hasil analsisi pada tabel 5.19 di atas diperoleh r
hitung
sebesar 0,412 dan r
tabel
dengan n = 42 pada taraf kesalahan 5 adalah sebesar 0,304, ternyata r
hitung
r
tabel
0,4120,304, oleh karena itu H
1
diterima dan H ditolak. Artinya ada hubungan yang
signifikan antara pemberian kompensasi dengan kinerja guru. c. Kesimpulan
Dari hasil pengujian hipotesis ketiga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara pemberian
kompensasi dengan kinerja guru. Artinya bila pemberian kompensasi ditingkatkan, maka akan dapat meningkatkan
kinerja guru. Hal ini berarti kofesien yang diperoleh dapat digeneralisasi pada populasi guru-guru SMPK dan SMAK
Soverdi Tuban. Sedangkan
untuk melihat
pengaruh pemberian
kompensasi terhadap kinerja guru dapat diketahui melalui koefisien determinasi Sugiyono 2010:253, yaitu r
2
=0,412
2
x100 = 16,97. Artinya varian yang terjadi pada variabel kinerja guru 16,97 ditentukan oleh varian yang terjadi pada
variabel pemberian kompensasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh pemberian kompensasi terhadap
kinerja guru adalah 16,97 dan selebihnya 83,03 100 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
16,97 ditentukan oleh faktor lain yang tidak disebutkan dalam penelitian ini.
4. Hubungan Supervisi Kepala Sekolah, Status Kepegawaian dan Pemerian Kompensasi dengan Kinerja Guru
a. Merumuskan Hipotesis:
H
: Tidak ada hubunga positif dan signifikan antara supervisi kepala sekolah dan pemberian kompensasi dengan
kinerja guru. H
1
: Ada hubungan positif dan signifikan antara supervisi kepala sekolah dan pemberian kompensasi dengan
kinerja guru b. Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian koefisien korelasi ganda menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 17.0 adalah sebagai
berikut: Tabel 5.20
Hasil uji hipotesis keempat dengan mengggunakan korelasi ganda
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.457
a
.209 .168
4.372 Dari tabel 5.20 di atas diperoleh koefisien korelasi
ganda R
xy1,2
sebesar 0,457 dan harga koefisien detriminasi R
2
sebesar 0,209. Koefisien korelasi ganda sebesar 0,457 ini menunjukan bahwa ada hubungan yang positif antara supervisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
kepala sekolah dan pemberian kompensasi yang diuji secara bersama-sama dengan kinerja guru. Bila koefisien korelasi
ganda yang diperoleh tersebut diinterpertasikan dalam koefisien korelasi lihat tabel 3.7 terletak pada interval 0,40-
0,599 pada kategori sedang. Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi ganda
R
xy1,2
digunakan uji F. Koefisien korelasi ganda signifikan jika F
hitung
lebih besar dari F
tabel
didasarkan pada dk pembilang = k dan dk penyebut = n – k – 1 dengan taraf kesalahan 5.
Berikut ini diperoleh F
hitung
yang dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS versi 17.0 sebagai berikut:
Tabel 5.21 Hasil Perhitungan F
hiung
Hipotesis Keempat
Model Sum of Squares
Df Mean
Square F
Sig. 1
Regression 196.529
2 98.265
5.142 .010
a
Residual 745.304
39 19.110
Total 941.833
41
Dari tabel 5.21 di atas diperoleh nialai F
hitung
sebesar 5,142 sedangkan F
tabel
pada tingkat kesalahan 5 dengan dk pembilang 2 dan dk penyebut 39 hasil interpolasi lampiran 6
adalah 4,09. Dengan demikian F
hitung
F
tabel
5,142 4,09, oleh karena itu H
ditolak dan H
1
diterima. Artinya ada hubungan signifikan antara supervisi kepala sekolah dan
pemberian kompensasi dengan kinerja guru yang diuji secara bersama-sama dengan kinerja guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
c. Kesimpulan Dari
hasil pengujian
hipotesis keempat
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara
supervisi kepala sekolah dan pemberian kompensasi yang diuji secara bersama-sama dengan kinerja guru. Hal ini berarti
kofesien korelasi yang diperoleh dapat digeneralisasi pada populasi guru-guru SMPK dan SMAK Soverdi Tuban
Dari analisis regresi linier ganda diperoleh sumbangan relatif dan sumbangan efektif masing-masing variabel X
terhadap variabel Y perhitungan terlampir pada lampiran 7 sebagai berikut:
Tabel 5.22 Rangkuman Hasil Perhitungan Sumbangan Relatif
dan Sumbangan Efektif
NO Nama Variabel
Sumbangan Relatif
Sumbangan Efektif
1 Supervisi kepala sekolah
37,52 7,8
2 Pemberian kompensasi
62,48 13,1
Jumlah 100
20,9 Dari tabel 5.22 di atas diperoleh sumbangan masing-
masing variabel X terhadap variabel Y. Sumbangan relatif untuk variabel supervisi kepala sekolah sebesar 37,52 dan
sumbangan efektif sebesar 7,8, untuk variabel pemberian kompensasi diperoleh sumbangan relatif sebesar 62, 48 dan
sumbangan efektif sebesar 13,1. Dari hasil perhitungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
sumbangan relatif diketahui bahwa variabel pemberian kompensasi memeberikan sumbangan relatif yang paling besar
yaitu sebesar 62,48. Hal ini berarti bahwa variabel supervisi kepala sekolah
dan pemberian
kompensasi dapat
digunakan untuk
memprediksi kinerja guru sebesar 20, 9, sedangkan sisanya sebesar 79,1 100 - 20,9 berasal dari faktor lain yang
tidak diperlihatkan dalam penelitian ini. d. Persamaan Regresi Ganda Dua Peridikator
Tabel 5.22
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error
Beta 1
Constant 79.943
10.212 7.829
.000 Supervisi
Kepala sekolah .244
.177 .219 1.379
.176 Pemberian
Kompensasi .328
.165 .316 1.989
.054
Dari tabel 5.22 di atas diperoleh harga konstanta a sebesar 79,43, koefisien regresi variabel supervisi kepala
sekolah X
1
sebesar 0,244 dan koefisien regresi variabel pemberian kompensasi X
2
sebesar 0,328. Dengan demikian model regresi ganda dua pridikator Sugiyono, 2010:275
dapat ditulis sebagai berikut: Y = a + b
1
X
1 +
b
2
X
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Y = 79,43 + 0,244X
1
+ 0,328X
2
Dari persamaan regresi ganda dua pridikator ini bisa dijelaskan, jika X = 0, maka nilai Y = 79,43. Koefisien regresi
ganda untuk variabel X
1
sebesar 0,244 dan X
2
sebesar 0,328 karena bertanda positif + yang berarti setiap penambahan
satu satuan supervisi kepala sekolah maka variabel kinerja guru akan bertambah sebesar 0,244 dengan asumsi variabel
pemberian kompensasi tetap. Demikian juga, jika variabel pemberian kompensasi bertambah satu satuan maka variabel
kinerja guru akan bertambah sebesar 0,328 dengan asumasi variabel supervisi kepala sekolah tetap.
D. Pembahasan