Tipe-tipe Supervisi Pendidikan Supervisi Kepala Sekolah

22 6 Membantu guru baru dalam masa orientasinya supaya cepat menyesuaikan diri dengan tugasnya dan dapat mendayagunakan kemampuannya secara maksimal. 7 Membantu guru menemukan kesulitan belajar siswanya dan merancankan tindakan-tindakan perbaikan. 8 Menghindari tuntutan-tuntutan terhadap guru yang diluar batas atau tidak wajar, baik dari sekolah maupun masyrakat.

c. Tipe-tipe Supervisi Pendidikan

Menurut Burton dan Bruechner dalam Purwanto, 1987: 88 mengemukakan ada lima tipe supervisi, yaitu: 1 Supervisi sebagai inspeksi Dalam admistrasi dan kepemimpinan yang otoraktis, supervisi berarti inspeksi. Dalam bentuk inspeksi ini, supervisi semata- mata merupakan kegiatan menginspeksi pekerjaan-pekerjaan guru atau bawahan. Orang-ornang yang bertugasmempunyai tanggung jawab tentang pekerjaan itu disebut inspektur. Istilah ini masih berlaku resmi dan umum di negara kita meskipun sebenarnya tugas dan pelaksanaan sudah banyak mengalami perubahan. 2 Laissez faire Kepengawasan yang bertipe laissez faire sesungguhnya merupakan kepengawasan yang tidak konstruktif. Kepengawasan lasses faire membiarkan guru-gurubawahan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 bekerja sekehendaknya tampa diberi petunjuk dan bimbingan. Guru-guru boleh menjalankan tugasnya menurut apa yang mereka sukai, boleh mengajar apa yang mereka ingini dan dengan cara yang mereka kehendaki. 3 Corrective supervision Hampir sama dengan kepengawasan yang bersifat inspeksi, tipe kepengawasan yang bersifat otoriter. Di dalam tindakan kepengawasannya si pengawas bersifat memaksakan segala sesuatu yang dianggapnya benar dan baik menurut pendapatnya sendiri. Dalam hal ini pendapatan dan inisiatif guru tidak dihiraukan atau tidak dipertimbangkan. Yang penting, guru harus tunduk dan menuruti petunjuk-petunjuk yang dianggap baikoleh supervisor itu sendiri. Mungkin dalam hal-hal tertentu kepengawasan tipe korektif ini berguna dan sesuai, misalnya bagi guru yang mulai belajar dan mengajar. Akan tetapi, untuk perkembangan pendidikan pada umumnya tipe korektif ini banyak kelemahannya. Tidak semua kepala sekolah atau supervisi cara-cara yang baik untuk seluruh mata pelajaran. 4 Supervisi sebagai latihan bimbingan Dibandingakan dengan tipe-tipe supervisi yang telah dibicarakan di atas, tipe ini lebih baik. Tipe supervisi ini berlandaskan suatu pandangan bahwa pendidikan itu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 merupakan proses pertumbuhan bimbingan. Juga berdasarkan pandangan bahwa orang-orang yang diangkat sebagai guru pada umumnya telah mendapat pendidikan pre-service di sekolah guru. Oleh karena itu, supervisi yang dilakukan selanjutnya ialah untuk melihat to train dan memberi bimbingan to guide kepada guru-guru tersebut dalam tugas pekerjaannya sebagai guru. 5 Kepengawasan yang demokratis Dalam kepemimpinan yang demokratis, kepengawasan atau supervisi bersifat demokratsi pula. Supervisi merupakan kepemimpinan pendidikan secara kooperatif. Dalam tingkat ini, supervisi bukan lagi suatu pekerjaan yang dipegang oleh seorang petugas, melainkan pekerjaan bersama yang dikoordinasikan. Tanggung jawab tidak dipegang sendiri oleh supervisor, melainkan dibagi-bagikan kepada anggota sesuai dengan tingkat, keahlian dan kecakapannya masing-masing.

d. Prinsip-prinsip Supervisi Pendidikan