mengendalikan interaksi input dinamis dan input statis dalam suatu proses, visi dan misi, uraian tugas guru dan karyawan, dan tata tertib sekolah.
Pendapat berikutnya menurut Syaiful Bahri dan Aswan Zain 2010: 1 pelaksanaan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif mewarnai
interaksi yang terjadi antara guru dan siswa. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk mencapai
tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai.
Teori lainnya menurut Nana Sudjana 2010: 136 pelaksanaan pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa menurut langkah-
langkah tertentu agar pelaksanaan mencapai hasil yang diharapkan. Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan pelaksanaan
pembelajaran adalah interaksi pendidik dan peserta didik di lingkungan belajar yang bernilai edukatif dengan memanfaatkan sarana dan prasarana belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang sebelumnya telah dirumuskan.
d. Tahapan-tahapan Pelaksanaan Pembelajaran.
Agar pelaksananaan pembelajaran sistematis maka para pakar pendidikan membaginya kedalam tiga tahapan. Menurut Mulyasa 2006: 243 pelaksanaan
pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, inti, dan akhir yang rinciannya adalah: 1
Kegiatan awal a
Menciptakan lingkungan dengan salam pembuka dan berdoa. b
Pretes yaitu peserta didik menjawab beberapa pertanyaan tentang materi pelajaran yang akan diajarkan.
38
c Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan atau
kompetensi baru. 2
Kegiatan inti a
Pengorganisasian sebagai contoh membentuk kelompok besar atau kecil. b
Prosedur pembelajaran contohnya terdiri dari: 1
Tanya jawab 2
Kegiatan pengamatan. 3
Melaporkan hasil pengamatan. 4
Diskusi kelompok. 5
Menyimpulkan hasil pengamatan dan diskusi. 6
Memberi contoh penerapan konsep dalam kehidupan sehari-hari. 7
Membuat rangkuman. c
Pembentukan kompetensi sebagai contoh dalam mata pelajaran IPA. 1
Pertemuan pertama: mengidentifikasi benda berdasarkan bentuk ukuran, warna, bau, kasar atau halus, dan rasa benda atau objek.
2 Pertemuan kedua: mengidentifikasi benda yang berubah bentuk.
3 Pertemuan ketiga: mengidentifikasi kegunaan benda.
3 Kegiatan akhir
a Untuk membentuk kompetensi dan memantapkan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah dipelajari bisa dilakukan dengan perenungan. b
Post tes bisa dilakukan lisan atau tertulis. c
Menutup pembelajaran dengan berdoa. Menurut Nana Sudjana Suryosubroto, 2002: 36 pelaksanaan proses
belajar mengajar yang merupakan inti dari kegiatan pendidikan memiliki tahapan sebagai berikut:
39
a Tahapan pra Instruktusional
Tahapan pra instruktusional yaitu tahap yang ditempuh pada saat memulai proses belajar mengajar yaitu:
1 Guru menanyakan kehadiran peserta didik dan mencatat yang tidak hadir.
2 Bertanya kepada peserta didik sampai di mana pembahasan sebelumnya.
3 Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai bahan
pelajaran yang belum dikuasainya dari pelajaran yang sudah disampaikan. 4
Mengajukan pertanyaan kepada peserta didik berkaitan dengan materi yang sudah diberikan.
5 Mengulang bahan pelajaran yang lain secara singkat tetapi mencakup semua
aspek bahan materi. b
Tahap Instruktusional Tahap instruktusional yaitu pemberian bahan pelajaran yang dapat diidentifikasi
beberapa kegiatannya sebagai berikut: 1
Menjelaskan kepada peserta didik tujuan pengajaran yang harus dicapai. 2
Menjelaskan pokok materi yang akan dibahas. 3
Membahas pokok materi yang sudah dituliskan. 4
Pada setiap materi yang dibahas sebaiknya diberikan contoh konkret, pertanyaan, dan tugas.
5 Penggunaan alat bantu pengajaran untuk memperjelas pembahasan pada setiap
materi pelajaran. 6
Menyimpulkan hasil pembahasan dari semua pokok materi. c
Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut Tahap ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan tahap instruktusional.
Kegiatan yang dilakukan adalah: 1
Mengajukan pertanyaan kepada kelas atau kepada beberapa peserta didik mengenai semua aspek pokok materi yang telah dibahas pada tahap
instruktusional. 2
Apabila pertanyaan yang diajukan belum dapat dijawab peserta didik kurang dari 70 persen, maka pendidik harus mengulang pelajaran.
3 Untuk memperkaya pengetahuan peserta didik mengenai materi yang dibahas,
pendidik dapat memberikan tugas atau pekerjaan rumah. 4
Akhiri pelajaran dengan menjelaskan atau memberitahukan pokok materi yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya.
Menambah pendapat di atas J.J. Hasibuan Suryosubroto, 2002: 38 mengemukakan tahap dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
a Tahap sebelum pengajaran, meliputi:
1 Menyusun tahunan pelaksanaan kurikulum.
40
2 Menyusun program semester pelaksanaan kurikulum.
3 Program satuan pelajaran dan perencanaan program mengajar.
b Tahap pengajaran, yaitu interaksi pendidik dan peserta didik, meliputi:
1 Pengelolaan dan pengendalian kelas.
2 Penyampaian informasi, keterampilan-keterampilan, dan konsep.
3 Penggunaan tingkah laku verbal dan non verbal.
4 Cara mendapatkan balikan.
5 Mempertimbangkan prinsip-prinsip psikologi yaitu motivasi dan keterlibatan
peserta didik. 6
Mendiagnosis kesulitan belajar. 7
Menyajikan kegiatan sehubungan dengan perbedaan individu. 8
Mengevaluasi kegiatan interaksi. c
Tahap setelah pengajaran, meliputi: 1
Menilai pekerjaan peserta didik. 2
Membuat perencanaan untuk pertemuan. 3
Menilai kembali proses belajar mengajar. Berdasarkan teori di atas, penulis menggunakan teori Mulyasa dengan
pembagian kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran di Pondok Pesantren Takwinul Muballighin.
e. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dilakukan untuk mengetahui apakah perencanaan pembelajaran yang telah dirumuskan dan direalisasikan dalam pelaksanaan
pembelajaran telah tercapai atau belum. Pada UU No. 20 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 58 ayat 1 berbunyi “evaluasi hasil belajar peserta didik
dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan”.
Pengertian lainnya dicetuskan Suharsimi Arikunto 2005: 290, menerangkan evaluasi proses pengajaran adalah suatu rangkaian kegiatan yang
dilakukan dengan sengaja untuk melihat atau mengetahui seberapa tinggi tingkat keberhasilan dari kegiatan yang direncanakan.
41
Adapun pendapat Grondlund dan Linn 1990: 5 mengatakan bahwa evaluasi pembelajaran adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan
menginterpretasi informasi secaras sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran.
Berdasarkan definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan evaluasi pembelajaran adalah aktivitas yang dilakukan pendidikan untuk mengukur sejauh
mana tujuan pembelajaran tercapai.
f. Bentuk Evaluasi Pembelajaran.