belajarnya biasanya yang didemonstrasikan seperti tata cara wudhu, tayamum, sholat dan sebagainya.
g. Metode Rihlah Ilmiah
Metode rihlah ilmiah adalah kegiatan pembelajaran dengan cara melakukan kunjungan ke suatu tempat tertentu dengan tujuan untuk mencari ilmu. Bentuknya
seperti silaturahmi tokoh atau studi banding ke Pondok Pesantren lainnya.
h. Metode Muhadatsah
Metode muhadatsah merupakan latihan bercakap-cakap menggunakan bahasa arab yang wajib dilakukan santri pada hari tertentu selama tinggal di Pondok
Pesantren. Berdasarkan teori model pembelajaran tradisional di atas, menurut
pengamatan penulis model pembelajaran tradisional yang digunakan di Pondok Pesantren Takwinul Muballighin adalah model sorogan, bandongan, dan hafalan
untuk menyetor hafalan ayat al qur’an tematik dan hadist setiap minggu tiga kali, metode musyawarah biasanya digelar dalam pengajian masyarakat, metode rihlah
ilmiah yang dilakukan dengan silaturahmi ke bapak, ibu, dan ustad dari yayasan YAIFY yang mengurus Pondok Pesantren Takwinul Muballighin, dan metode
muhadatsah yang diterapkan pada waktu tertentu.
C. Kajian Pustaka tentang Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Berbicara tentang pendidikan sama dengan membahas hajat hidup orang banyak. Pendidikanlah yang akan merubah cara pandang manusia dan berujung
26
pada pembentukan perilaku setiap insan. Mungkin inilah alasan kampanye pendidikan sepanjang hayat begitu gencar disuarakan.
Berpijak nalar berfikir di atas, pemerintah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan dengan menetapkan standar nasional pendidikan sebagai acuan
pelaksanaan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri dari standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Mulyasa 2006: 45 menerangkan dari delapan standar nasional
pendidikan di atas yang telah disahkan penggunaannya oleh Menteri Pendidikan Nasional dan Kebudayaan adalah standar isi dan standar kompetensi lulusan.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi lulusan, kompetensi bahan kajian, kompetensi
mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan mendiskripsikan standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar kompetensi lulusan ini berfungsi sebagai kriteria dalam menentukan
kelulusan peserta didik pada satuan pendidikan dan rujukan penyusunan standar pendidikan lainnya.
Delapan standar nasional pendidikan di atas dibuat untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Menurut Suharsimi Arikunto 2000: 35 tujuan
27