125
10. Apakah representatif keberadaan perpustakaan di Pondok Pesantren
Takwinul Muballighin?
Iya, karena buku-bukunya menunjang materi kajian yang diberikan selama ini. Keberadaan wifi menunjang tapi biasaya santri malah menggunakannya untuk
mencari materi kuliah di kampus. Karena materi kajian di pondok sudah cukup kita temukan di buku-buku yang ada di perpustakaan.
11. Apakah representatif lapangan olah raga di Pondok Pesantren Takwinul
Muballighin?
Lumayan mendukung untuk olah raga, khususnya badminton. Sedangkan main bola atau futsal lebih sering sewa lapangan di luar. Hanya motor yang diparkir
sering menganggu.
126
HASIL OBSERVASI
Penelitian Manajemen Pembelajaran di Pondok Pesantren Takwinul Muballighin Yogyakarta.
No. Komponen Hal yang diamati
Keberadaan Keterangan
Ya Tidak 1.
a. Proses Belajar
Mengajar PBM.
a. Kegiatan awal: 1 . pembukaan.
2. pretest.
3 . mengulang pelajaran secara singkat.
b. Kegiatan inti: 1 . menjelaskan ke peserta didik
tujuan pengajaran yang akan dicapai. 2. menjelaskan pokok materi.
3. penggunaan alat bantu atau media pembelajaran untuk memudahkan
penyerapan materi.
4. menyimpulkan pembahasan dari semua pokok materi.
C. Kegiatan akhir: 1 . mengajukan pertanyaan ke peserta
didik untuk mengukur pemahaman materi.
2. memperkaya materi dengan memberikan tugas dan pekerjaan
rumah. V
V V
V V
V V V
V
V - Ustad selalu membuka dengan
kalimat Assalamualaikum dan bismillah.
- Tidak semua mata pelajarah melakukan pretest. Pretest
biasanya dilakukan pada bahasa arab.
- Tidak semua mata pelajaran mengulang materi. Biasanya
dilakukan pada mata pelajaran Kapita Selekta.
- Karena setiap mata pelajaran tidak mempunyai silabus dan
RPP yang jelas. - Setelah pembukaan, ustad
langsung menyampaikan materi inti.
- LCD sering digunakan pada mata pelajaran Aqidah,
Kristologi, dan Sosiologi Dakwah. Mata pelajaran
lainnya memakai spidol dan white board untuk membantu
penjelasan ceramah.
- Materi pelajaran yang diakhir pertemuan menyimpulkan
materi adalah Sosiologi Dakwah, Kapita Selekta,
Aqidah, Ulumul Qur‟an, dan Ushul Fiqih.
- Metode penyampaian materi yang digunakan adalah ceramah
interaktif, jadi hampir semua ustad pengajar mengajukan
pertanyaan kepada peserta, kecuali Aqidah karena memang
menurut peserta, pengajarnya menyampaikan secara monoton
atau satu arah.
- Mata pelajaran yang sering memberikan tugas adalah
Kristologi Islam dan Ushul Fiqih untuk presentasi setiap
pekannya. Mata pelajaran