Evaluasi Pembelajaran Penyajian Data
peserta didik. Evaluasi sumatif adalah penilaian berupa tes yang dilakukan setelah proses belajar mengajar selesai dalam jangka waktu tertentu, misalnya satu
semester atau satu caturwulan.
Sistem penilaian mata pelajaran yang digunakan di pesantren ini ada yang
dilakukan setiap selesai mata pelajaran, tetapi kebanyakan dilaksanakan setiap selesai semester. Penilaian per bab mata pelajaran dan pertengahan atau mid
semester tidak sering dilakukan karena pengajar terlihat tidak mempunyai target standar kompetensi yang jelas saat mengajar. Hal ini terlihat dari tidak adanya
silabus dan RPP satu pun yang menjadi panduan ustad. Hasil observasi lapangan, Pondok Pesantren Takwinul Muballighin
menerapkan evaluasi formatif yaitu evaluasi yang dilakukan setiap selesai pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran Tahsin atau perbaikan bacaan Al
Qur’an, Muroja’ah Menyetor hafalan Al Qur’an dan Al Hadist, dan latihan ceramah atau khutbah. Di sisi lain evaluasi sumatif yang dilaksanakan setiap akhir
pengajaran suatu program diterapkan pengurus pada mata pelajaran Aqidah, Sosiologi, Ulumul Qur’an, Kristologi, Hadist, Ushul Fiqih, Fiqih Dakwah, dan
Bahasa Arab. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ust. DRH pada tanggal 4 Januari 2013 menjelaskan,
“evaluasi kehadiran setiap 1 bulan, evaluasi penilaian kemampuan santri dan pengajar setiap semester, evaluasi hafalan al qur’an setiap hari tapi
secara formal tetap setiap semester, sedangkan hafalan hadist setiap minggu tetapi secara formal tetap butuh tes di akhir semester”.
76
Adapun sasaran evaluasi pada sisi kognitif dengan mengetahui perkembangan hafalan Al Qur’an dan hadist setiap hari, setiap minggu dan nilai
setiap mata pelajaran setiap akhir semester yang dipublikasi di papan pengumuman Pesantren. Sisi afektif yang merupakan sikap dan nilai dapat
dicermati dalam tutur kata dan sikap keseharian santri, sedangkan psikomotorik dengan melihat keterampilan santri seperti seni membaca Al Qur’an dengan
dilagukan dan keterampilan berkomunikasi menggunakan Bahasa Arab. Mengenai sistem penilaian mata pelajaran ini juga disampaikan Ustad MH saat wawancara
pada tanggal 10 Januari 2013 menyatakan, “bentuk penilaian per semester yaitu setiap ustad diminta untuk membuat
soal. Ada juga yang per mata kajian langsung diberi penilaian seperti latihan ceramah dan setoran hafalan”.
Bentuk evaluasi formatif lainnya adalah evaluasi daftar kehadiran dan kedisiplinan dalam belajar. Jika santri melakukan pelanggaran berat seperti
pacaran, merokok, hingga mengonsumsi minuman keras dan narkoba, maka santri tersebut berpotensi untuk dikeluarkan secara tidak hormat. Penilaian terhadap cara
mengajar dan jumlah kehadiran Ustad juga senantiasa dilakukan pengurus dengan melakukan rapat pengurus seminggu sekali untuk mengetahui perkembangan
pembelajaran di Pesantren. Tabel 4. Format Penilaian Tes Formatif Latihan ceramah dan khutbah
Nama Santri
Nilai Keterangan
Ttd Ustad
Mental Isi
Dalil Retorika Tema
Catatan
77
Evaluasi formatif dengan tes langsung, santri diminta untuk maju berperan sebagai ustad dengan menyampaikan materi ceramah pilihan. Setelah selesai
tampil selama 15 menit, ustad memberikan penilaian sesuai dengan format di atas. Adapun jadwal mata pelajaran latihan ceramah dan khutbah setiap minggu sekali
pada semester pertama dan kedua. Ustad selain melakukan penilaian juga memberikan masukan demi perbaikan penampilan santri dalam ceramah dan
khutbah. Adapun untuk evaluasi sumatif latihan ceramah dan khutbah dilakukan pengurus Pesantren di akhir semester dengan mencermati langsung santri saat
berdakwah di masyarakat. Tabel 5. Format Penilaian Tes Formatif Hafalan Al Qur’an
Nama santri: Angkatan :
Nama Surat Al Qur’an
Jumlah Ayat
Lulus Tidak
Keterangan TTD Ustad
An Naba’ Abasa
Al Bayinah Al Buruj
Evaluasi formatif hafalan Al Qur’an dengan cara mengajukan pertanyaan tentang nama surat dalam Al Qur’an, kemudian santri menjawab dengan menyetor
hafalan surat yang dikuasai. Pendampingan hafalan Al Qur’an dilakukan setiap pagi jam 05.00-05.30 setiap hari Selasa, Rabu, Kamis sebelum kajian pagi
dimulai. Jika santri belum lulus dihari pertama, maka dapat matangkan hafalannya pada hari berikutnya.
78
Tabel 6. Format Penilaian Tes Formatif Hafalan Hadist Nama Hadist
Lulus Tidak
Keterangan TTD
Niat Bid’ah
Dakwah Agama adalah
nasihat Iman hari akhir
Penciptaan manusia
Evaluasi formatif mata pelajaran hadist dilakukan setiap hari Senin, Jum’at, dan Sabtu jam 05.00-05.30 sebelum kajian pagi dimulai. Setelah itu kajian dimulai
pukul 05.30-06.30. Evaluasi formatif mata pelajaran hafalan Al Qur’an dan Hadist dilakukan secara lisan, sedangkan mata pelajaran lainnya seperti Aqidah,
Sosiologi Dakwah, dan Kristologi dilakukan secara tertulis. Bentuknya Ustad mengajukan pertanyaan tentang nama hadist sebagai contoh sesuai dengan format
di atas, kemudian santri menyetor hafalan dan dinilai. Adapun contoh soal tes evaluasi sumatif mata pelajaran Kristologi Islam dan Sosiologi Dakwah ada dalam
lampiran skripsi ini.