Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Manajemen Kurikulum No. Sub variabel Indikator Deskriptor Sumber Data Metode Pengumpulan Data No. ite m 1. Perencanaan Pembelajaran. a. silabus. b. Rancangan Program Pembelajaran RPP. a. tujuan pembelajaran. b. sumber bahan untuk memilih pokok bahasan atau subpokok bahasan. c. sistem penyampaian. d. media pembelajaran yang relevan. e. desain evaluasi belajar. a. kompetensi dasar. b. indikator. c. materi standar. d. metode pembelajaran. e. kegiatan pembelajaran. f. sumber belajar. g. penilaian. a. ustad pendiri. b. ustad pengelola. c. arsip kurikulum PPTM a. ustad pendiri. b. ustad pengelola. c. arsip kurikulum PPTM a. wawancara. b. dokumentasi a. wawancara. b. dokumentasi 1.2. 1. 3. 2. 2. Pelaksanaan Pembelajaran. a. Proses Belajar Mengajar PBM. a. Kegiatan awal: 1. pembukaan. 2. pretest. 3. mengulang pelajaran secara singkat. b. Kegiatan inti: 1. menjelaskan ke peserta didik tujuan pengajaran yang akan dicapai. 2. menjelaskan pokok materi. 3. penggunaan alat bantu atau media pembelajaran untuk memudahkan penyerapan materi. 4. menyimpulkan pembahasan dari semua pokok materi. c. Kegiatan akhir: 1. mengajukan pertanyaan ke peserta didik untuk mengukur pemahaman materi. 2. memperkaya materi dengan memberikan tugas dan pekerjaan rumah. 3. memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. 4. menutup pembelajaran dengan berdoa. a. ustad pendiri. b. ustad pengelola. c. santri. d. arsip presensi ustad dan santri. a. wawancara. b. observasi. c. dokumentasi 4.5. 3. 3.4. 5. 53 3. Evaluasi Pembelajaran. a. Evaluasi Formatif. b. Evaluasi Sumatif. Evaluasi yang dilaksanakan setelah satu pokok bahasan selesai. Evaluasi yang dilakukan setelah kegiatan pembelajaran berlangsung dalam jangka waktu tertentu. a. ustad pendiri. b. ustad pengelola. c. arsip buku kontrol dan perkembang an latihan ceramah, arsip cek hafalan Qur’an dan Hadist. a. ustad pendiri. b. ustad pengelola. c. arsip soal- soal ujian semester. a. Wawancara. b. dokumentasi. a. wawancara. b. observasi. c. dokumentasi. 6.7. 9. 5. 7.8. 9.10 .11.

F. Uji Keabsahan Data

Untuk mengetahui hasil penelitian diperlukan validitas data yang diperoleh. Hal ini dilakukan agar hasil penelitian relevan dengan realitas di lapangan. Menurut Sugiyono 2007: 267-268 uji keabsahan data penelitian sering ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti. Artinya data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. Reliabilitas berkaitan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Data dikatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data jika dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda. 54 Menurut Sugiyono 2007: 269 data penelitian kualitatif dinyatakan valid jika tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang terjadi pada objek yang diteliti. Catatannya adalah kebenaran realitas data dengan penelitian kualitatif tidaklah bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada konstruksi manusia dengan berbagai latar belakangnya. Pendapat lainnya menurut Sugiyono 2007: 270-276 uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan membercheck. 1. Perpanjangan Pengamatan Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan melakukan pengamatan, wawancara, dengan sumber data yang pernah ditemui atau yang baru. Tujuannya adalah agar hubungan peneliti dengan narasumber semakin dekat dan tidak ada jarak sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. 2. Meningkatkan ketekunan Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan lebih cermat dan berkesinambungan untuk memastikan data dan urutan peristiwa dapat direkam secara pasti dan sistematis. Ibaratnya peneliti mengecek kembali makalah atau soal yang dikerjakan ada yang salah atau tidak. Peneliti dapat meningkatkan ketekunan dengan melakukan observasi berulang-ulang, untuk mengetahui apakah data yang diperoleh valid atau tidak. 55