Uji Keabsahan Data METODE PENELITIAN
Menurut Sugiyono 2007: 269 data penelitian kualitatif dinyatakan valid jika tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang terjadi
pada objek yang diteliti. Catatannya adalah kebenaran realitas data dengan penelitian kualitatif tidaklah bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada
konstruksi manusia dengan berbagai latar belakangnya. Pendapat lainnya menurut Sugiyono 2007: 270-276 uji kredibilitas data
atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan penelitian, triangulasi,
diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan membercheck. 1.
Perpanjangan Pengamatan Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan melakukan
pengamatan, wawancara, dengan sumber data yang pernah ditemui atau yang baru. Tujuannya adalah agar hubungan peneliti dengan narasumber semakin dekat
dan tidak ada jarak sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. 2.
Meningkatkan ketekunan Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan lebih cermat dan
berkesinambungan untuk memastikan data dan urutan peristiwa dapat direkam secara pasti dan sistematis. Ibaratnya peneliti mengecek kembali makalah atau
soal yang dikerjakan ada yang salah atau tidak. Peneliti dapat meningkatkan ketekunan dengan melakukan observasi berulang-ulang, untuk mengetahui apakah
data yang diperoleh valid atau tidak.
55
3. Triangulasi
Triangulasi artinya mengecek data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Sebagai contoh dalam penelitian ini penulis ingin mengroscek
data yang ditemui mengenai manajemen kurikulum di Pondok Pesantren Takwinul Muballighin dengan melakukan wawancara dengan ustad pendiri, ustad
pengelola, dan santri. Pendapat ketiganya dapat dicocokkan untuk mendapatkan kesimpulan data yang valid. Metodenya ialah dengan mencocokkan hasil
wawancara ketiganya tentang perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. 4.
Analisis Kasus Negatif Kasus negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan mencari
yang bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Jika tidak ada data yang berbeda atau kontradiksi berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya,
tetapi jika peneliti masih mendapatkan data-data yang bertentangan dengan data yang diperoleh mungkin peneliti akan merubah data temuannya. Sebagai contoh,
misalnya ketika peneliti wawancara dengan ustad pendiri, ustad pengelola, dan santri, dua narasumber mengatakan kurikulum Pondok Pesantren Takwinul
Muballighin mengadopsi Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK, sedangkan satu narasumber menyatakan kurikulum Pondok Pesantren Takwinul Muballighin
mengadopsi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Maka peneliti harus melakukan analisa kasus negatif.
56
5. Menggunakan Bahan Referensi
Menggunakan bahan referensi bertujuan untuk membuktikan data yang telah ditemukan peneliti. Sebagai contoh data dikuatkan dengan foto narasumber,
rekaman wawancara, atau foto objek penelitian sehingga hasil penelitian lebih kredibel.
6. Mengadakan Membercheck
Membercheck adalah proses mengecekkan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan membercheck untuk mengetahui validitas data yang
diperoleh peneliti sesuai dengan apa yang diberikan pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati para pemberi data berarti datanya valid sehingga lebih
dapat dipercaya. Mencermati teori untuk menguji keabsahan data di atas dan setelah
mengamati kondisi objek penelitian, penulis lebih cocok untuk menggunakan metode triangulasi dengan mencocokkan hasil wawancara tentang manajemen
pembelajaran di Pondok Pesantren Takwinul Muballighin antara ustad pendiri, dua ustad pengelola, tiga santri angkatan kelima dan tiga santri angkatan keenam
untuk mengetahui validitasnya, dan menggunakan bahan referensi dengan foto narasumber dan objek penelitian untuk memperkuat hasil penelitian.