1. Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian atau
penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan lapangan. Kegiatannya meliputi merangkum hasil wawancara, observasi dan dokumentasi
yang diperoleh peneliti. 2.
Penyajian data adalah kegiatan pengumpulan informasi yang diperoleh untuk disaring sehingga dimungkinkan untuk ditarik kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Penyajian data ini dilakukan penelitian dalam bentuk teks, tabel, gambar berdasarkan hasil reduksi data, serta penyajian data selalu diperbaharui setiap data
baru masuk yang valid. 3.
Penarikan kesimpulan Peneliti membuat kesimpulan atau verifikasi awal bersifat sementara dan akan
terus dikembangkan berdasarkan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya yang valid dan konsisten sampai peneliti membuat
kesimpulan akhir yang kredibel.
58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian Data
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Pondok Pesantren Takwinul Muballighin terletak di Jalan Narodo, Gang Masjid, Gandok, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta. Latar belakang berdirinya
pondok pesantren ini adalah semakin banyaknya masjid, mushola, islamic centre tetapi tidak diimbangi dengan banyaknya da’i atau muballigh yang berkualitas.
Selain itu, marak da’i atau muballigh yang mempunyai pekerjaan tambahan menjadi usahawan atau politisi, sehinggi tidak ada orang yang benar-benar fokus
untuk mengurus persoalan umat Islam. Menanggapi masalah di atas, maka didirikanlah Pondok Pesantren
Takwinul Muballighin pada Minggu, 5 Januari 2003 di areal tanah seluas 852 M termasuk bangunan masjid. Peletakkan batu pertama dilakukan oleh K.H. Drs.
Sunardi Sahuri. Adapun proses kegiatan harian dimulai pertama kali pada 2 Agustus 2004. Proses dibangunnya pondok pesantren dan kegiatan hariannya
mendapatkan dukungan dari YAIFY Yayasan Amal Ihsan Fisabilillah Yogyakarta yang beralamatkan di ringroad utara No.14 Gandok, Condongcatur,
Yogyakarta dengan akta notaris Fauzi Hertanto, S.H. dan bekerja sama juga dengan Lembaga Pemberdayaan Da’i LPD yang beralamatkan di Jalan Nusa
Indah, No.37, Gandok, Condongcatur, Yogyakarta 55283. Pada dokumen Pondok Pesantren Takwinul Muballighin yang diterbitkan
bekerja sama dengan Lembaga Pemberdayaan Da’i disebutkan secara ideologis, landasan aktivis pondok pesantren didasarkan pada firman Allah yang tertera di
59
Q.S. Ali: Imran:104 “dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari
yang mungkar, mereka itulah orang yang beruntung. Pada surat lainnya Allah juga mengatakan “tidak sepatutnya bagi orang-orang yang beriman itu pergi semua ke
medan perang, mengapa tidak pergi dari setiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan
untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka dapat menjaga dirinya Q.S. At Taubah: 122.
Adapun tujuan pendirian pondok pesantren Takwinul Muballighin meliputi dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum terdiri
dari mendidik, mengkader, dan mengantarkan santri untuk siap menjadi da’i atau muballigh yang profesional dalam rangka menghadapi era globalisasi.
Di segi lain, tujuan khususnya yaitu menghasilkan sosok da’i atau muballigh yang memiliki kemampuan:
a. Menjadikan dakwah sebagai profesi hidupnya atau menjadi da’i yang profesional
bukan komersial. b.
Menguasai materi-materi dasar keIslaman yang bisa dipertanggungjawabkan. c.
Mampu berdakwah secara bijaksana dan memiliki konsep dakwah yang jelas. d.
Siap menjadi pengarah dan tauladan ummat dalam melaksanakan nilai-nilai keIslaman.
Pondok Pesantren Takwinul Muballighin merupakan tempat belajar agama Islam khusus bagi mahasiswa laki-laki, dan sejak berdiri tidak pernah menerima
pelajar perempuan. Proses pendidikan di pondok pesantren ini dilaksanakan
60