a. Sebagai lembaga tafaquh fidhin atau mendalami ilmu agama Islam.
b. Sebagai lembaga tarbiyah atau pendidikan.
c. Sebagai lembaga sosial.
d. Sebagai lembaga gerakan kebudayaan.
e. Sebagai kekuatan politik.
Berdasarkan ketiga pendapat di atas, dapat disimpulkan Pondok Pesantren dapat berfungsi selain sebagai tempat untuk mempelajari dan menyebarkan agama
Islam, dapat juga digunakan sebagai lembaga pendidikan untuk mempelajari ilmu umum, kegiatan sosial dan ekonomi dengan mendirikan koperasi yang dikelola
para santri, serta sebagai pewarisan nilai tradisi budaya Islam dan budaya di daerah setempat.
3. Unsur Pondok Pesantren
Untuk mendirikan pondok pesantren perlu beberapa unsur agar dapat mendukung berjalannya proses belajar mengajar. Menurut Hasyim Mayra Walsh:
2011 unsur-unsur pondok pesantren terdiri dari: a.
Pondok yang berfungsi sebagai tempat tinggal santri. Era kini banyak sekali pelajar yang sekolah umum yang begitu bebas beraktivitas di luar sehingga orang
tua atau guru sulit untuk mengontrol. Pondok pesantren berfungsi untuk menjaga dan mengontrol santri karena segala aktivitas ada dalam pesantren.
b. Umumnya pengajar familiar disebut kyai atau ustad tidaklah sembarangan orang,
tetapi orang yang ditunjuk oleh institusi atau yayasan pondok pesantren karena mempunyai pengetahuan agama Islam yang mendalam. Apalagi kyai atau ustad
16
alumni perguruan tinggi di timur tengah tentu lebih banyak dipercaya untuk mengajar di pondok pesantren salaf atau khalaf.
c. Santri yaitu pelajar yang belajar di pondok pesantren. Biasanya ada pondok
pesantren tertentu yang memberi syarat tertentu lihat dari usia atau jenjang pendidikan untuk masuk belajar di pondok pesantren. Pondok Pesantren Takwinul
Muballighin memberi syarat khusus bagi calon santrinya berasal dari mahasiswa semester enam sampai delapan.
d. Masjid sebagai tempat melaksanakan aktivitas keagamaan seperti sholat
berjamaah ataupun dapat dijadikan tempat belajar untuk materi kajian tertentu seperti pengajian akbar atau training perawatan, memandikan, dan mensholatkan
jenazah. e.
Kitab sebagai buku pegangan dan bacaan untuk mendalami materi setelah proses belajar mengajar selesai.
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Moh. Sa’id 2012, unsur- unsur yang harus dipenuhi Pondok Pesantren adalah adanya pemondokkan atau
asrama, masjid atau mushola, pengajian kitab kuning, santri, dan kyai atau pengasuh.
Di sisi lain, Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Kementerian Agama Republik Indonesia 2008 mengeluarkan pendapat yang
berbeda mengenai unsur-unsur Pondok Pesantren yang terdiri dari: a.
Pola kepemimpinannya berdiri sendiri dan berada di luar kepemimpinan pemerintahan.
b. Literatur universal yang telah dipelihara selama berabad-abad.
17