111
V. HASIL  WAWANCARA  TIDAK  TERSTRUKTUR  KEPADA  SANTRI
PPTM
Penelitian  Manajemen  Pembelajaran  di  Pondok  Pesantren  Takwinul  Muballighin Yogyakarta.
Nama : Cahyono Yulianto
Tanggal  : 3 Januari 2013 Waktu
: 10.00-11.00 WIB Tempat  : Kamar 7 PPTM
1. Bagaimana  pelaksanaan  kurikulum  pendidikan  di  Pondok  Pesantren
Takwinul Muballighin?
Bagus. Jadwalnya sudah bagus. Akan tetapi dalam pelaksanaanya belum optimal. Pada mata pelajaran tertentu ustad tidak hadir, sehingga menghambat santri untuk
belajar. Selain itu, tidak konsistennya jadwal pelajaran atau sering berubah-ubah.
Sering kali pondok pesantren tidak tegas dalam memberikan hukuman. Ini sangat berpengaruh  dalam  keseharian,  sedangkan  yang  saya  sudah  kita  belajar  latihan
ceramah sesuai tujuan pondok atau diberikan ilmu terlebih dahulu, jika layak bisa langsung  diturunkan.  Seharusnya  pondok  memberikan  ketegasan  kepada  santri
yang  jarang  masuk,  karena  pondok  hanya  meminta  waktu  santri  hanya  dua  jam sehari selebihnya belajar di luar.
2. Bagaimana  pelaksanaan  proses  belajar  mengajar  di  Pondok  Pesantren
Takwinul Muballighin?
Seperti  formal  seperti  sekolah  dalam  ruangan.  Tetapi  sering  kali  ustad  mengajar monoton  dan  tidak  menyesuaikan  dengan  kemampuan  anak  didiknya.  Seperti
materi  pelajaran  aqidah  yang  monoton  sehingga  mengantuk,  begitupun  bahasa arab  yang  tidak  memberikan  materi  dasar  terlebih  dahulu.  Selain  itu,  ustadnya
sudah sesuai dengan latar belakangnya atau kompetensinya hanya metodenya saja yang  perlu  disesuaikan.  Model  mengajarnya  bermacam-macam  seperti  interaktif,
ada  yang  memberikan  buku  pegangan,  ada  pula  perbandingan  agama  pada  mata pelajaran kristologi.
3. Bagaimana  program  pengajaran  di  Pondok  Pesantren  Takwinul
Muballighin?
Selain  di  kelas  ada  juga  lingkar  studi  muballigh  mengundang  tokoh  luar pondok untuk  membahas  masalah  kontemporer.  Keuntungannya  santri  bisa  belajar  tak
sekadar ilmu agama saja tapi persoalan lain atau fenomena sosial. Ada pula kuliah kerja dakwah sebagai bagian dari pengabdian masyarakat dengan turun langsung
sebagai muballigh.
Sholat berjama‟ah di masjid dan sholat tahajud, di mana santri saling membangunkan untuk beribadah bersama untuk menjalin kekompakan.
4. Bagaimana sistem penyampaian materi  dari  pendidik di  Pondok Pesantren
Takwinul Muballighin?
Ada yang sistematis materinya seperti ustad Mahasin yang mengajar aqidah tetapi metode mengajarnya monoton.  Di sisi  lain ada  mata pelajaran  Ustad Didik  yang