PINJAMAN SUBORDINASI Surat ketetapan pajak lanjutan Tahun pajak 2010 lanjutan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 5130 37. PINJAMAN SUBORDINASI lanjutan Bank Indonesia lanjutan Sesuai surat Bank Indonesia No. 6360BKr tanggal 23 November 2004 tentang Restrukturisasi Pinjaman Subordinasi, dinyatakan bahwa Bank Indonesia telah menyetujui restrukturisasi atas pinjaman subordinasi yang berasal dari BDN sebesar Rp736.859 dan dari Bapindo yang sebelumnya dicatat pada pos Modal Pinjaman sebesar Rp1.755.000. Dalam restrukturisasi tersebut, pinjaman subordinasi yang berasal dari BDN dan Bapindo dijadikan satu, sehingga menjadi Rp2.491.859, dengan periode pelunasan pinjaman selama 10 sepuluh tahun dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2014. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 0,20 per tahun yang dihitung dari sisa pokok pinjaman. Restrukturisasi atas pinjaman subordinasi ini telah disahkan melalui akta notaris tentang Perjanjian Restrukturisasi Pinjaman Subordinasi No. 4 tanggal 7 Desember 2004 oleh Notaris Ratih Gondokusumo Siswono, S.H. di Jakarta. Pada tanggal 19 Desember 2012, sesuai surat Bank Indonesia No. 14327DKBU tentang Restrukturisasi Pinjaman Subordinasi, Bank Indonesia telah menyetujui restrukturisasi atas pinjaman subordinasi berupa perubahan komposisi jumlah angsuran pokok selama sisa periode pinjaman dan penambahan jaminan pinjaman subordinasi berupa Surat Utang Negara Obligasi Rekap seri VR0029 senilai Rp2.061.459 pada tanggal 31 Desember 2013 tanpa hak preferen Catatan 8c. Restrukturisasi atas pinjaman subordinasi ini telah disahkan melalui Akta Notaris No. 15 tentang Addendum Perjanjian Restrukturisasi Pinjaman Subordinasi dan Akta Notaris No. 16 tentang Penyerahan Jaminan yang keduanya tertanggal 19 Desember 2012 oleh Notaris Mutiara Siswono Patiendra, S.H. di Jakarta. Pinjaman ini telah dilunasi pada saat jatuh tempo di tahun 2014. Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 Untuk memperkuat struktur permodalan serta mendukung ekspansi kredit dalam rangka pengembangan usaha, pada tanggal 14 Desember 2009, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 Obligasi Subordinasi sebesar Rp3.500.000. Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum Obligasi Subordinasi ini dipergunakan sebagai modal pelengkap lower tier 2 sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2014, biaya penerbitan Obligasi Subordinasi yang belum diamortisasi adalah sebesar Rp7.467 2013: Rp10.571. Obligasi Subordinasi ini telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No. 11IIIDPB1TPB1-1 tertanggal 14 Desember 2009 dan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan OJK dahulu Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan Bapepam dan LK berdasarkan surat Ketua Bapepam dan LK No. S-10414BL2009 tanggal 3 Desember 2009. Bank Mandiri telah mencatatkan Obligasi Subordinasi di Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 14 Desember 2009 sesuai Pengumuman Pencatatan Obligasi Subordinasi Bank Mandiri oleh BEI tanggal 11 Desember 2009. Obligasi Subordinasi tersebut berjangka waktu 7 tujuh tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 11 Desember 2016, diterbitkan tanpa warkat dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,85 per tahun. Wali amanat dari penerbitan Obligasi Subordinasi ini adalah PT Bank Permata Tbk. Bunga Obligasi Subordinasi ini dibayarkan setiap triwulan, dengan pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 11 Maret 2010 sedangkan pembayaran bunga Obligasi Subordinasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi Subordinasi adalah pada tanggal 11 Desember 2016. Bank telah membayar bunga Obligasi Subordinasi sesuai dengan jadwal pembayaran bunga. Tidak terdapat pelanggaran atas pembatasan perjanjian perwaliamanatan Obligasi Subordinasi untuk periode 1 Januari 2014 sampai 31 Desember 2014. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, peringkat Obligasi Subordinasi ini menurut Pefindo adalah id AA+ double A Plus. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 5131 38. DANA SYIRKAH TEMPORER Dana syirkah temporer terdiri dari: a. Simpanan Nasabah 1 Giro 2014 2013 Rupiah Pihak ketiga Giro Mudharabah Musytarakah 10.563 14.263 Giro - Investasi terikat 2.970 3.612 Jumlah 13.533 17.875 Giro - investasi terikat merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbal bagi hasil dari pendapatan Entitas Anak atas penggunaan dana pada penyaluran dana yang kriterianya telah ditentukan oleh pemilik dana berdasarkan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya. 2 Tabungan a. Berdasarkan jenis: 2014 2013 Pihak berelasi Catatan 55 Tabungan Mudharabah - investasi tidak terikat Tabungan Mudharabah Institusi 29.256 76.586 Tabungan BSM 7.405 16.177 Tabungan Investa Cendekia 304 1.217 Tabungan Berencana BSM 173 778 Tabungan Mabrur 57 75 37.195 94.833 Pihak ketiga Tabungan - investasi terikat 534.110 689.174 Tabungan Mudharabah - investasi tidak terikat Tabungan BSM 16.817.638 16.293.842 Tabungan Mabrur 3.064.239 2.939.918 Tabungan Investa Cendekia 329.290 290.818 Tabungan Berencana BSM 160.300 156.646 Tabungan Pensiun 40.437 27.493 Tabungan Qurban 532 549 Tabungan Al Washilyah Mandiri 2 4 20.946.548 20.398.444 20.983.743 20.493.277 Tabungan - investasi terikat merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbal bagi hasil dari pendapatan Entitas Anak atas penggunaan dana pada penyaluran dana yang kriterianya telah ditentukan oleh pemilik dana berdasarkan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya. Tabungan Mudharabah - investasi tidak terikat merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Entitas Anak atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 5132 38. DANA SYIRKAH TEMPORER lanjutan a. Simpanan Nasabah lanjutan 2 Tabungan lanjutan b. Kisaran Nisbah Bagi Hasil untuk Tabungan Mudharabah – Investasi Tidak Terikat per Tahun 2014 2013 Nisbah bagi hasil 0,22 - 5,25 0,23 - 5,64 3 Deposito Mudharabah - Investasi Tidak Terikat 2014 2013 Rupiah Pihak berelasi Catatan 55 455.067 930.768 Pihak ketiga 27.353.981 23.430.232 Jumlah Rupiah 27.809.048 24.361.000 Mata uang asing Pihak berelasi Catatan 55 163 445 Pihak ketiga 4.126.695 2.472.808 Jumlah mata uang asing 4.126.858 2.473.253 31.935.906 26.834.253 b. Simpanan dari Bank Lain 2014 2013 Pihak ketiga Tabungan Mudharabah - investasi tidak terikat 163.544 144.876 Deposito Mudharabah - investasi tidak terikat 78.761 83.397 242.305 228.273 c. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan deposito dari simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain. 1 Berdasarkan Jangka Waktu: 2014 2013 Rupiah: 1 bulan 1.382.343 15.584.006 3 bulan 2.470.300 3.764.378 6 bulan 3.347.624 1.895.872 12 bulan 20.687.542 3.200.141 Jumlah Rupiah 27.887.809 24.444.397 Mata uang asing: 1 bulan 109.638 1.697.126 3 bulan 232.991 297.369 6 bulan 1.585.296 398.047 12 bulan 2.198.933 80.711 Jumlah mata uang asing 4.126.858 2.473.253 32.014.667 26.917.650 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 5133 38. DANA SYIRKAH TEMPORER lanjutan c. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan deposito dari simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain. lanjutan 2 Berdasarkan Sisa Waktu Hingga Jatuh Tempo: 2014 2013 Rupiah: Kurang dari 1 bulan 21.278.429 16.875.441 1 - 3 bulan 3.830.385 2.772.305 3 - 6 bulan 1.200.898 2.981.251 6 - 12 bulan 1.578.097 1.815.400 Jumlah Rupiah 27.887.809 24.444.397 Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 3.799.870 2.448.867 1 - 3 bulan 217.363 12.080 3 - 6 bulan 40.141 10.317 6 - 12 bulan 69.484 1.989 Jumlah mata uang asing 4.126.858 2.473.253 32.014.667 26.917.650 Deposito berjangka Mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Entitas Anak atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya dengan akad Mudharabah Muthlaqah. 3 Kisaran Nisbah Bagi Hasil untuk Deposito Mudharabah per Tahun: 2014 2013 Rupiah 3,96 - 6,05 4,06 - 6,51 Mata uang asing 1,14 - 1,61 1,17 - 1,74 4 Deposito berjangka Mudharabah dengan akad Mudharabah Muthlaqah yang dijadikan sebagai jaminan atas piutang dan pembiayaan adalah masing-masing berjumlah Rp2.935.027 dan Rp926.464 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

39. KEPENTINGAN NONPENGENDALI

ATAS ASET BERSIH ENTITAS ANAK YANG DIKONSOLIDASI Akun ini merupakan kepentingan nonpengendali atas aset bersih Entitas Anak yang dikonsolidasi sebagai berikut: 2014 2013 AXA Mandiri Financial Services 1.058.826 941.561 Asuransi Jiwa InHealth Indonesia 528.262 - Mandiri Tunas Finance 441.306 337.047 Mandiri AXA General Insurance 144.401 80.180 Bank Sinar Harapan Bali 13.766 12.475 Mandiri Sekuritas 120 96 2.186.681 1.371.359 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 5134 40. EKUITAS

a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor

Modal dasar, ditempatkan dan disetor Bank Mandiri masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 dan 2013 Jumlah Lembar Saham Nilai Nominal Per Lembar Saham Jumlah Penuh Jumlah Nilai Saham Nilai Penuh Persentase Kepemilikan Saham Modal Dasar - Saham Seri A Dwiwarna 1 500 500 0,00 - Saham Biasa Seri B 31.999.999.999 500 15.999.999.999.500 100,00 Jumlah Modal Dasar 32.000.000.000 16.000.000.000.000 100,00 Modal Ditempatkan dan Disetor Negara Republik Indonesia - Saham Seri A Dwiwarna 1 500 500 0,00 - Saham Biasa Seri B 13.999.999.999 500 6.999.999.999.500 60,00 Publik masing-masing di bawah 5 - Saham Biasa Seri B 9.333.333.333 500 4.666.666.666.500 40,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 23.333.333.333 11.666.666.666.500 100,00 Berdasarkan Akta No. 10 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 2 Oktober 1998, modal dasar Bank Mandiri adalah sebesar Rp16.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000.000 nilai penuh per saham. Penetapan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp4.000.000 oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal pendirian Bank Mandiri, telah dilaksanakan sebagai berikut: 1. Pembayaran secara tunai melalui Bank Indonesia sejumlah Rp1.600.004. 2. Penempatan dalam saham yang dicatat sebagai penyertaan saham pada Bank Peserta Penggabungan sejumlah Rp599.999 untuk setiap bank atau jumlah keseluruhannya Rp2.399.996, melalui pengalihan saham milik Pemerintah Republik Indonesia pada setiap Bank Peserta Penggabungan kepada Bank Mandiri, seperti yang telah disebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dari Bank Peserta Penggabungan. Berdasarkan perjanjian inbreng yang telah diaktakan dengan Akta No. 9 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 2 Oktober 1998, Bank Mandiri dan Pemerintah Republik Indonesia setuju untuk mengalihkan saham-saham tersebut sebagai pembayaran untuk saham baru yang akan dikeluarkan oleh Bank Mandiri. Berdasarkan perubahan Anggaran Dasar Bank Mandiri yang dituangkan dalam Akta No. 98 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 24 Juli 1999, pemegang saham memutuskan untuk meningkatkan modal disetor modal saham Bank Mandiri dari Rp4.000.000 menjadi Rp4.251.000 dan jumlah tersebut akan dibayar oleh Pemerintah Republik Indonesia. Penambahan sebesar Rp251.000 merupakan hasil konversi dari tambahan modal disetor menjadi modal saham akibat dari adanya kelebihan obligasi rekapitalisasi yang diterbitkan dalam Program Rekapitalisasi Pertama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1999. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 5135 40. EKUITAS lanjutan

a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor lanjutan

Berdasarkan keputusan RUPS-LB tanggal 29 Mei 2003 yang dituangkan dalam Akta No. 142 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank Mandiri antara lain menyetujui: i Pelaksanaan IPO. ii Perubahan struktur permodalan Bank Mandiri. iii Perubahan Anggaran Dasar Bank Mandiri. Sehubungan dengan keputusan perubahan struktur permodalan di atas, modal saham ditempatkan dan disetor Bank Mandiri dinaikkan menjadi Rp10.000.000 serta dilakukan stock split saham Bank Mandiri yang semula dengan nilai nominal Rp1.000.000 nilai penuh per lembar menjadi Rp500 nilai penuh per lembar saham. Dengan dilakukannya stock split tersebut, jumlah lembar saham modal dasar Bank Mandiri meningkat dari 16.000.000 lembar saham menjadi 32.000.000.000 lembar saham, sedangkan jumlah lembar saham modal ditempatkan dan disetor meningkat dari 10.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 nilai penuh menjadi 20.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp500 nilai penuh terdiri dari 1 Saham Seri A Dwiwarna dan 19.999.999.999 Saham Biasa Seri B yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. Berkaitan dengan perubahan struktur permodalan Bank Mandiri, RUPS-LB juga menyetujui penetapan bagian dari Dana Rekapitalisasi sebesar Rp168.801.315 sebagai agio saham. Perubahan struktur permodalan tersebut di atas berlaku efektif terhitung sejak tanggal 23 Mei 2003, dengan catatan Bank Mandiri harus melakukan kuasi-reorganisasi yang ditetapkan dalam RUPS selambat-lambatnya pada penutupan buku tahun 2003. Saham Seri A Dwiwarna merupakan saham yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan tidak dapat dipindahkan kepada siapapun. Saham Seri A Dwiwarna memberikan hak istimewa kepada Negara Republik Indonesia dimana dalam agenda-agenda tertentu, RUPS hanya dapat memutuskan jika pemegang saham Seri A Dwiwarna hadir dan menyetujui usul agenda dimaksud. Beberapa agenda RUPS yang wajib dihadiri dan disetujui oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna agar RUPS dapat memutus adalah agenda RUPS yang terkait dengan: 1. Penambahan modal. 2. Pengangkatan dan pemberhentian Direksi dan Dewan Komisaris. 3. Perubahan Anggaran Dasar. 4. Penggabungan, peleburan dan pengambilalihan. 5. Pembubaran dan likuidasi. Perubahan struktur modal sebagaimana disebutkan di atas telah dicantumkan dalam Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Mandiri Persero yang dituangkan dalam akta notaris Sutjipto, S.H., No. 2 tanggal 1 Juni 2003. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan Surat Keputusan No. C-12783.HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Juni 2003 dan diumumkan pada tambahan No. 6590 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 2003.