ASET TETAP Liabilitas asuransi untuk kontrak asuransi

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 592 18. ASET TETAP lanjutan Lain-lain lanjutan Kemudian melalui Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan Sementara No. 05 Tanggal 21 Februari 2012, pengembang masih dapat memanfaatkan bangunan tersebut melalui bentuk penyewaan ruangan dengan jangka waktu 1 tahun, yaitu sampai dengan 20 Februari 2013. Pada tanggal 20 Februari 2013, perjanjian tersebut telah diperpanjang hingga 20 Februari 2014. Sesuai Akta Perubahan Perjanjian Pemanfaatan Sementara No. 02 tanggal 2 April 2014, perjanjian tersebut diperpanjang kembali sejak tanggal 21 Februari 2014 hinggal 20 Februari 2015. Namun demikian Bank memiliki hak untuk menghentikan sewaktu-waktu Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan Sementara apabila Bank akan memanfaatkan sendiri bangunan tersebut atau jika akan dilakukan pengalihan hak kepada pihak ketiga. Bank memiliki Perjanjian Pembangunan, Pengelolaan dan Penyerahan “Perjanjian BOT” dengan PT Duta Anggada Realty Tbk. “Duta Anggada” berdasarkan Akta No. 105 tentang Perjanjian BOT tertinggal 24 Mei 1991, yang diubah telah diubah dengan Akta No. 70 Addendum I atas Perjanjian BOT tertanggal 14 Juni 1991 dan akta No. 65 Addendum II atas perjanjian BOT tertanggal 21 Desember 2011. Perjanjian tersebut, antara lain, mengatur pembangunan dan pengelolaan dua buah Menara masing-masing setinggi 27 lantai perkantoran oleh Duta Anggada di atas tanah milik Bank Mandiri. Jangka waktu pengelolaan Gedung Menara 1 dan Gedung Menara 2 oleh Duta Anggada berakhir masing-masing pada tanggal 15 Mei 2014 dan 15 Mei 2016. Pada tanggal 19 Mei 2014 telah dilaksanakan penandatanganan Berita Acara Serah Terima Bangunan Menara Mandiri I dan pada saat yang sama telah ditandatangani Akta No.43 tanggal 19 Mei 2014 tentang Perjanjian Pemanfaatan Sementara antara Bank Mandiri dengan Duta Anggada, dimana perjanjian tersebut memberikan hak kepada Duta Anggada untuk melakukan pengelolaan atas Gedung Menara Mandiri I sampai dengan tanggal 15 Mei 2016 disertai hak dan kewajiban para pihak. b. Penilaian pada nilai wajar tanah dan bangunan yang dimiliki Bank pada tanggal 31 Desember 2014 adalah dengan menggunakan Nilai Jual Obyek Pajak NJOP. NJOP dianggap sebagai estimasi terbaik yang mencerminkan nilai wajar. Pada tanggal 31 Desember 2014, NJOP tanah dan bangunan yang dimiliki Bank masing-masing bernilai Rp17.899.621 dan Rp3.470.513. Selain untuk tanah dan bangunan, tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar aset tetap dengan nilai tercatatnya. c. Hak atas tanah diperoleh berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan “HGB” yang dapat diperbaharui dengan masa yang akan berakhir antara tahun 2015 sampai 2039. Mengacu pada praktek di masa lampau, Grup memiliki keyakinan dapat memperpanjang HGB tersebut. d. Pada tanggal 31 Desember 2014, Bank Mandiri telah mengasuransikan aset tetap tidak termasuk hak atas tanah, aset dalam penyelesaian dan aset sewa guna usaha untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, pencurian dan bencana alam kepada PT Asuransi Adira Dinamika, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk., PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Indrapura, PT Asuransi Jasatania, PT Asuransi Jasa Indonesia Persero, PT Asuransi Jasaraharja Putera, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Rama Satria Wibawa, PT Asuransi Ramayana Tbk., PT Asuransi Staco Mandiri dahulu PT Asuransi Staco Jasapratama, PT Asuransi Wahana Tata, PT Caraka Mulia, PT Estika Jasatama, PT Gelora Karya Jasatama, PT Krida Upaya Tunggal, PT Mandiri AXA General Insurance dahulu PT Asuransi Dharma Bangsa, PT Sarana Lindung Upaya, PT Asuransi Bosowa Periskop, PT Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Bangun Askrida, PT Asuransi Bintang, PT Asuransi Tugu Pratama, PT Central Asia Raya dan PT Axa Mandiri Financial Services dengan nilai jumlah pertanggungan asuransi berkisar Rp5.560.233 dan USD1.213.609 nilai penuh 2013: Rp3.931.075 dan USD92.520.780 nilai penuh. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi atas aset tetap yang dipertanggungkan. e. Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 593 19. ASET TIDAK BERWUJUD 2014 2013 - Perangkat lunak 1.221.468 1.005.320 - Goodwill 423.115 154.935 1.644.583 1.160.255 Setelah nilai amortisasi sebesar masing-masing Rp1.575.399 dan Rp1.354.113 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Perangkat lunak diamortisasi selama umur ekonomis yaitu 5 tahun lihat Catatan 2.r.i. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, termasuk dalam perangkat lunak adalah aset dalam penyelesaian masing-masing sebesar Rp374.844 dan Rp314.410. Estimasi persentase tingkat penyelesaian perangkat lunak pada tanggal 31 Desember 2014 adalah berkisar 15 - 95 2013: 5 - 95. Goodwill merupakan selisih antara nilai perolehan dengan nilai wajar dari aset Entitas Anak yang diakuisisi. Kenaikan angka Goodwill di tahun 2014 timbul dari akuisisi InHealth Entitas Anak di bulan Mei 2014 lihat Catatan 1g. Secara berkala Goodwill dievaluasi terhadap penurunan nilai. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tidak terdapat penurunan nilai atas Goodwill.

20. ASET LAIN-LAIN

2014 2013 Pendapatan yang masih akan diterima 3.272.972 2.563.524 Lain-lain - bersih 7.966.426 6.345.208 11.239.398 8.908.732 Pendapatan yang masih akan diterima 2014 2013 Rupiah 2.725.046 2.175.900 Mata uang asing Catatan 61B.v 547.926 387.624 3.272.972 2.563.524 Pendapatan yang masih akan diterima terdiri dari bunga yang masih akan diterima dari penempatan, efek-efek, Obligasi Pemerintah, kredit yang diberikan serta provisi dan komisi yang masih harus diterima. Lain-lain - bersih 2014 2013 Rupiah: Piutang transaksi nasabah 1.757.865 1.860.011 Tagihan dari reksadana 696.502 1.000.521 Tagihan terkait dengan transaksi ATM dan kartu kredit 636.502 597.376 Tagihan atas Obligasi Pemerintah yang diagunkan 592.614 - Properti terbengkalai - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai realisasi bersih masing-masing sebesar Rp947 dan Rp947 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 149.325 150.376 Tagihan kepada pemegang polis 144.861 81.735 Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai realisasi bersih masing-masing sebesar Rp9.850 dan Rp9.850 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 23.688 23.988 Penjualan efek-efek yang masih harus diterima - 254 Lain-lain 2.821.972 2.287.150 Jumlah Rupiah 6.823.329 6.001.411 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 594 20. ASET LAIN-LAIN lanjutan Lain-lain - bersih lanjutan 2014 2013 Mata uang asing: Piutang transaksi nasabah Catatan 61B.v 6.337 5.622 Tagihan kepada pemegang polis Catatan 61B.v 6.389 3.046 Penjualan efek-efek yang masih harus diterima Catatan 61B.v 261.870 - Lain-lain 1.120.006 624.541 Jumlah mata uang asing 1.394.602 633.209 Jumlah 8.217.931 6.634.620 Dikurangi: Penyisihan kerugian 251.505 289.412 7.966.426 6.345.208 Piutang transaksi nasabah terutama merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek PT Mandiri Sekuritas Entitas Anak. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, termasuk di dalam piutang transaksi nasabah adalah piutang yang mengalami penurunan nilai masing-masing sebesar Rp67.134 dan Rp89.330. Tagihan dari reksadana terkait dengan transaksi piutang portofolio efek dari kontrak unit-linked,dari reksadana yang dikonsolidasi oleh Entitas Anak. Tagihan terkait dengan transaksi ATM dan kartu kredit terdiri dari tagihan atas transaksi ATM dalam jaringan ATM Bersama, Prima dan Link dan tagihan atas Visa dan MasterCard untuk transaksi kartu kredit. Tagihan atas Obligasi Pemerintah yang diagunkan merupakan tagihan terkait transaksi repo to maturity dengan salah satu counterparty, dimana Bank Mandiri telah mengalihkan VR0031 dengan nilai nominal sebesar Rp600.000 dan kemudian mencatat tagihan sebesar nilai tunai cash value dari VR0031 tersebut di atas lihat Catatan 36f. Tagihan ini akan diselesaikan secara neto dengan penyelesaian liabilitas Bank Mandiri kepada counterparty sebesar Rp600.000 pada tanggal jatuh tempo 25 Juli 2020. Tagihan kepada pemegang polis merupakan tagihan Entitas Anak kepada pemegang polis atas premi produk non unit-linked pemegang polis. Penjualan efek-efek yang masih harus diterima merupakan tagihan yang timbul dari transaksi penjualan surat berharga yang jatuh tempo penyelesaiannya masing-masing di tanggal 2 Januari 2015 dan 2 Januari 2014 untuk tahun 2014 dan 2013. Lain-lain terutama terdiri dari rekening antar kantor, berbagai macam tagihan dari transaksi kepada pihak ketiga dalam rangka transaksi, antara lain transaksi kliring dan lain-lain. Mutasi jumlah penyisihan kerugian aset lain-lain adalah sebagai berikut: 2014 2013 Saldo awal tahun 289.412 276.769 Pembalikan selama tahun berjalan Catatan 45 42.475 23.070 Lain-lain 4.568 35.713 Saldo akhir tahun 251.505 289.412 Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian aset lain-lain ini telah memadai. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 595 21. SIMPANAN NASABAH - GIRO a. Berdasarkan Mata Uang, Pihak Berelasi dan Pihak Ketiga: 2014 2013 Rupiah: Pihak berelasi Catatan 55 9.752.670 11.183.111 Pihak ketiga 69.226.136 62.224.062 Jumlah Rupiah 78.978.806 73.407.173 Mata uang asing: Pihak berelasi Catatan 55 9.998.549 15.324.039 Pihak ketiga 39.076.203 34.696.437 Jumlah mata uang asing Catatan 61B.v 49.074.752 50.020.476 128.053.558 123.427.649 Termasuk di dalam saldo simpanan giro adalah giro wadiah masing-masing sebesar Rp5.186.571 dan Rp7.507.387 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. b. Tingkat Suku Bunga Rata-rata Cost of Funds dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun: Tingkat suku bunga rata-rata cost of funds per tahun: 2014 2013 Rupiah 2,00 1,97 Mata uang asing 0,27 0,29 Kisaran bagi hasil giro wadiah per tahun: 2014 2013 Rupiah 0,70 - 0,81 0,72-0,87 Mata uang asing 0,18 - 0,81 0,17-0,87 c. Giro yang menjadi jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp3.959.724 dan Rp3.392.353 Catatan 12B.c dan 31e.

22. SIMPANAN NASABAH - TABUNGAN

a. Berdasarkan Mata Uang, Jenis, Pihak Berelasi dan Pihak Ketiga: 2014 2013 Rupiah: Pihak berelasi Catatan 55 Tabungan Mandiri 111.904 194.151 Pihak ketiga Tabungan Mandiri 205.731.289 193.529.509 Tabungan Mandiri Haji 877.926 943.190 Jumlah Rupiah 206.721.119 194.666.850 Mata uang asing: Pihak berelasi Catatan 55 Tabungan Mandiri 9.779 8.054 Pihak ketiga Tabungan Mandiri 24.730.358 21.342.706 Jumlah mata uang asing Catatan 61B.v 24.740.137 21.350.760 231.461.256 216.017.610 Termasuk di dalam saldo simpanan tabungan adalah tabungan wadiah masing-masing sebesar Rp1.700.819 dan Rp1.607.905 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.