Perkara Hukum Consolidated FS with Indep Auditors

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 5211 62. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING lanjutan

d. Trade Financing dengan Asian Development Bank

Pada tanggal 25 November 2009, Bank Mandiri telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Asian Development Bank ADB melalui Trade Finance Facilitation Program TFFP, yaitu Confirmation Bank Agreement CBA, Issuing Bank Agreement IBA dan Revolving Credit Agreement RCA. Berdasarkan CBA dan IBA, Bank Mandiri dapat bertindak baik sebagai confirming bank maupun sebagai issuing bank bagi transaksi ekspor impor nasabah dengan basis Letter of Credit LC. Sebagai confirming bank, Bank Mandiri dapat diberikan jaminan oleh ADB atas LC yang diterbitkan oleh issuing bank dan sebagai issuing bank, maka Bank Mandiri dapat diberikan confirmation guarantee oleh ADB atas LC yang diterbitkan. Skema TFFP tersebut merupakan program ADB untuk memfasilitasi transaksi perdagangan berbasis LC di negara-negara berkembang Asia untuk mendorong tingkat pertumbuhan volume perdagangan. Dengan menjadi partisipan dalam TFFP ini, Bank Mandiri akan memiliki kemudahan akses untuk meningkatkan trade finance credit lines serta meningkatkan trade volume dan membuka peluang bisnis baru khususnya ke negara-negara yang selama ini volume perdagangan dengan Indonesia masih cukup rendah. Selanjutnya berdasarkan RCA, Bank Mandiri menerima fasilitas kredit revolving sampai dengan jumlah maksimal USD25.000.000 nilai penuh. Fasilitas kredit revolving ini dikenakan bunga sebesar jumlah total margin dan LIBOR selama periode bunga. e. Sinergi Usaha antara PT Bank Mandiri Persero Tbk., PT Taspen Persero, PT Pos Indonesia Persero dan PT Bank Sinar Harapan Bali Pada tanggal 31 Januari 2013, Bank Mandiri bersama PT Taspen Persero, PT Pos Indonesia Persero dan PT Bank Sinar Harapan Bali “BSHB” Entitas Anak Bank Mandiri, telah melakukan penandatanganan “Kesepakatan Bersama tentang Kemitraan Strategis Guna Mewujudkan Sinergi Usaha antara PT Bank Mandiri Persero Tbk. dan PT Taspen Persero, PT Pos Indonesia Persero dan PT Bank Sinar Harapan Bali”. Dalam kesepakatan tersebut, disetujui mengenai kepemilikan bersama Bank Mandiri, PT Taspen Persero dan PT Pos Indonesia Persero di BSHB, dimana Bank Mandiri tetap menjadi pemegang saham mayoritas dari BSHB. Pada tanggal 29 April 2013, Bank Mandiri bersama dengan PT Taspen, PT Pos Indonesia dan PT Bank Sinar Harapan Bali “BSHB” Entitas Anak Bank Mandiri telah menandatangani perjanjian bersyarat penyetoran saham dimana disetujui BSHB akan mengeluarkan 800.000.000 nilai penuh saham baru yang diambil bagian oleh Bank Mandiri, PT Taspen Persero dan PT Pos Indonesia Persero dengan perincian setoran modal dan komposisi kepemilikan akhir adalah Bank Mandiri sebesar 58,25; PT Taspen Persero sebesar 20,2, PT Pos Indonesia Persero sebesar 20,2; dan Pemegang Saham Individual sebesar 1,35 dari total saham yang dikeluarkan dan disetor penuh BSHB. Pada tanggal 21 Agustus 2014, Bank Mandiri bersama dengan PT Taspen dan PT Pos Indonesia, telah menandatangani perjanjian antar pemegang saham yang mengatur mengenai antara lain transaksi penyetoran saham sebagaimana diperjanjikan dalam perjanjian bersyarat penyetoran saham. Perjanjian antar pemegang saham juga mengatur tata kelola perusahaan, pengalihan saham, komitmen dan kesepakatan sehubungan dengan BSHB dan mengatur hubungan antar para pemegang saham BSHB setelah Tanggal Efektif. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 5212 62. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING lanjutan e. Sinergi Usaha antara PT Bank Mandiri Persero Tbk, PT Taspen Persero, PT Pos Indonesia Persero dan PT Bank Sinar Harapan Bali lanjutan Sebagai realisasi dari perjanjian antar pemegang saham, pada tanggal 22 Desember 2014 BSHB telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang menyetujui penerbitan 800.000.000 nilai penuh saham baru yang diambil bagian oleh Bank Mandiri, PT Taspen Persero dan PT Pos Indonesia Persero sesuai dengan komposisi yang sudah disepakati. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, perubahan komposisi kepemilikan saham tersebut belum berlaku efektif, sampai dengan diterimanya laporan perubahan pemegang saham BSHB oleh OJK Perbankan. f. Perjanjian jual beli saham bersyarat antara PT Bank Mandiri Persero Tbk., PT Kimia Farma Persero Tbk., serta PT Asuransi Jasa Indonesia Persero dengan PT Askes Persero dan Koperasi Bhakti PT Askes sehubungan dengan penjualan saham PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia Pada tanggal 23 Desember 2013 Bank Mandiri dengan PT Kimia Farma Persero Tbk. dan PT Asuransi Jasa Indonesia Persero sebagai pihak pembeli dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan BPJS Kesehatan; dahulu PT Askes Persero dan Koperasi Bhakti Askes sebagai pihak penjual telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat atas PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia ”InHealth” dimana pelaksanaan transaksi akan dilakukan dalam 2 dua tahap yang sebagai berikut: i. Tahap 1, yaitu pengambilalihan 80 kepemilikan atas InHealth yang rencananya akan diselesaikan selambat-lambatnya 30 Juni 2014, dimana kepemilikan Bank Mandiri adalah sebesar 60, PT Kimia Farma Persero Tbk. dan PT Asuransi Jasa Indonesia Persero masing-masing 10; dan ii. Tahap 2, yaitu pengambilalihan 20 kepemilikan BPJS Kesehatan atas InHealth oleh Bank Mandiri yang rencananya akan diselesaikan selambat-lambatnya 31 Desember 2014, sehingga total kepemilikan Bank Mandiri adalah menjadi sebesar 80. Komposisi kepemilikan saham pada InHealth setelah transaksi tahap 2 menjadi Bank Mandiri memiliki 80, PT Kimia Farma Persero 10 dan PT Asuransi Jasa Indonesia Persero masing-masing 10 dari total saham yang di keluarkan dan disetor penuh InHealth. Pada tanggal 27 Februari 2014, Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan terkait rencana akuisisi InHealth. Selanjutnya, Bank Mandiri juga telah menerima persetujuan rencana akuisisi dari OJK sesuai Surat No.S-37PB312014 tanggal 17 April 2014 perihal Permohonan Persetujuan Penyertaan Modal PT Bank Mandiri Persero Tbk. dalam PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia. Pada tanggal 2 Mei 2014 telah dilakukan penandatanganan Akta Jual Beli atas PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia, antara Bank Mandiri bersama PT Kimia Farma Persero Tbk. dan PT Asuransi Jasa Indonesia Persero sebagai pihak pembeli, dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan BPJS Kesehatan; dahulu PT Askes Persero dan Koperasi Bhakti Askes sebagai pihak penjual. Dengan telah dilakukannya penandatanganan Akta Jual Beli tersebut, Bank Mandiri telah efektif menjadi pemegang saham mayoritas atas InHealth dengan porsi kepemilikan sebesar 60. Berkaitan dengan pelaksanaan tahap kedua transaksi akuisisi InHealth, Bank Mandiri telah mengajukan permohonan atas Ijin Penyertaan Modal sesuai Surat No. FST9652014 tanggal 30 Desember 2014 kepada OJK. Pelaksanaan tahap kedua transaksi akuisisi InHealth dilakukan setelah Ijin Penyertaan Modal dari OJK diterima oleh Bank Mandiri. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, Bank Mandiri belum menerima persetujuan dari OJK atas transaksi akuisisi InHealth tahap kedua.