menduga tomat yang dimasak atau dihancurkan akan mengeluarkan likopen lebih banyak, sehingga lebih mudah diserap oleh tubuhAnonimous, 2008.
Likopen terdapat pada bagian dinding sel tomat. Oleh karena itu pemasakan dengan sedikit minyak dapat melepaskan kmponen ini. Sebagai
tambahan pemasakan dengan minyak zaitun olive oil memudahkan tubuh menyerap likopen dengan lebih baik. Likopen sendiri berguna untuk melindungi
LDL Low-density lipoprotein dari kerusakan.
2.5.3. Cabai
Cabai merupakan suatu komoditas sayuran yang tidak dapat ditinggalkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan asal usulnya cabai berasal
dari peru. Cabai termasuk tanaman semusimannual berbentuk perdu, berdiri tegak dengan batang berkayu, dan memiliki banyak cabang.tinggi tanaman antar
65-120 cm. Daun bewarna hijau muda sampaisyj hijau gelap tergantung varietesnya.
Dalam klasifikasi
tumbuhan tanaman
cabai termasuk
kelas Dicotyleedoneae
berbiji belah,
secara lengkap
ahli-ahli botani
mengklasifikasikan tanaman cabai secara sistematik sebagai berikut; Classis : Dicotyledonae
Ordo : Tubiflorae Famili : Solanaciae
Genus : Capsicum Species : Capsicum annum L.Prajinanta,998
Universitas Sumatera Utara
2.5.4. Komposisi Buah Cabai
Adapun komposisi kimia yang ada pada buah cabai adalah: 1.
Kapsaikin, merupakan unsur pokok dan berkhasiat, terdiri dari lima komponen kapsainid yaitu nordihido kapsaikin, kapsaikin, dihidro kapsaikin, homo
kapsaikin dan homo dihidro kapsaikin. 2.
Kapsikidin, yaitu senyawa yang terdapat pada biji cabai 3. Kapsikol
4. Zat warna kapsantin 5. Karoten
6. Kabsarubin 7. Zeasantin
8. Kriptosantin Selain mengandung senyawa-senyawa diatas, cabai juga mengandung gizi
berupa protein dan vitamin yang berguna bagi tubuh seperti yang terlihat pada tabel di bawah iniWiryanta, 2004.
Tabel 2.2 Kandungan dan Nilai Gizi Cabai
NO Zat Gizi
Nilai Gizi
1 2
3 4
5 6
7 Kalori
Protein Lemak
Karbohidrat Kalsium
Fosfor Besi
31,0 kal 1,0 g
0,3 g 7,3 g
29,0 mg 24,0 mg
0,5 mg
Universitas Sumatera Utara
8 9
10 11
12 13
14 15
16 Vitamin A
Vitamin C Vitamin B1
Vitamin B2 Niasin
Kapsaikin Pektin
Pentosan Pati
470SI 18,0 mg
0,05 mg 0.03 mg
0,02 mg 0,1-1,5
2,33 8,57
0,8-1,4 Sumber : Wiryanta 2004. Bertanam Tomat,Agromedia Pustaka Jakarta
2.5.5. Manfaat Cabai
Buah cabai dapat dimanfaatkan untuk banyak keperluan, baik yang berhubungan dengan kegiatan masak-memasak seperti pembuatan bumbu pecel,
sambal,acar maupun untuk keperluan yang lain seperti untuk bahan ramuan obat tradisional. Konon buah cabai dapat bermanfaat untuk membantu kerja
pencernaan dalam tubuh manusia pitojo,2003 Buah cabai mengandung semacam minyak asiri, yaitu kapsikol. Senyawa
kapsikol berfungsi untuk mengurangi pegal-pegal, sakit gigi, sesak nafas, dan gatal-gatal. Seiring dengan berkembangnya teknologi, cabai banyak
dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan salep gosok, salep gosok, salep temple dan obat pegel linu.
Cabai memiliki begitu banyak khasiat disebabkan oleh senyawa kapsaikin yang terkandung dalam buah cabai. Kapsaikin merupakan unsure aktif pokok
yang terdiri dari lima komponen nordihidro kapsaikin, kapsaikin, dihidro kapsaikin, homo kapsaikin, dan homo hidro kapsaikin. Senyawa-senyawa tersebut
Universitas Sumatera Utara
bisa dijadikan obat untuk pengobatan sirkulasi darah yang tidak lancar dikaki, tangan, dan jantung.wijoyo, 2009.
Bagi orang yang sudah terbiasa mengkonsumsi makanan yang pedas, biasanya nafsu makannya akan menjadi berkurang, bila tidak ada sambal atau
cabai yang menyertai makanannya. Hal ini dikarenakan kapsaikin cabai memang bersifat stomatik, yakni dapat meningkatkan nafsu makan. Kapsaikin juga
merangsang produksi hormone endorphin sehingga bias membangkitkan sensasi kenikmatan, hormone endorphin berperan dalam mengurangi rasa sakit. Oleh
karena itu, sering dijumpai orang yang mengalami gejala sakit kepala akan segera sembuh setelah mengkonsumsi sesuatu yang rasanya pedas. Hal ini karena rasa
pedas yang ditimbulkan oleh kapsaikinn dapat mengalami aktivitas otak ketika menerima rasa sakit dari pusat system saraf. Pada saat yang bersamaan, kapsaikin
akan mengencerkan lendir sehingga dapat melonggarkan penyumbatan pada tenggorokan dan hidung. Hal ini pula yang membuat makanan bercita rasa pedas
dapat meringankan orang yang mengidap penyakit hidung dan tenggorokan seperti pilek, batuk, bahkan sinusitisSuyanti 2007.
2.6. Mikroba yang Mengontaminasi Bahan Makanan