sore di mulai pukul 04.00 sore sampai pukul 11.00 malam. Sesuai dengan Undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan, lama waktu kerja
adalah 7 tujuh jam 1 satu hari dan 40 empat puluh jam 1 satu minggu untuk 6 enam hari kerja dalam 1 satu minggu. Melihat hasil penelitian diatas dapat
dikatakan bahwa minat masyarakat terhadap rumah makan yang diteliti cukup tinggi tercermin dari jumlah pekerja yang cukup banyak untuk bisa memenuhi
pesanan para pembeli dengan pelayanan dan kualitas makanan yang memuaskan. 5.2. Observasi Persyaratan Teknis Higine Sanitasi Rumah Makan
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada rumah makan di jalan Dr. Mansyur medan dalam memenuhi persyaratan higine sanitasi rumah
makan, secara keseluruhan tidak memenuhi persyaratan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor1096MENKESPERVI2011.
5.2.1. Kelaikan Bangunan
berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada aspek pengukuran kelaikan bangunan rumah makan, masih ada rumah makan yang tidak
memenuhi persyaratan mulai dari keadaan lantai yang retak, licin, dinding dan langit
– langit berdebu hingga pelapisan dinding yang tidak kedap air. Tentu hal tersebut tidak sesuai dengan Kepmenkes RI No. 1098MenkesSKVII2003, yaitu
lantai dibuat kedap air, rata tidak licin dan mudah dibersihkan. Masih ada 3 rumah makan 42,9 yang keadaan lantainya retak dan licin, keadaan fisik bangunan
seperti itu tentu sangat tidak baik dan cendrung berbahaya bagi orang disekitarnya baik pembeli dan pekerja juga berbahaya untuk makanan, karena celah-celah
keretakan tersebut dapat menjadi tempat berkembangnya microba pathogen yang
Universitas Sumatera Utara
dapat mencemari makanan, 1 rumah makan 14,3 dinding dan langit-langit yang berdebu, juga 1 rumah makan 14,3 bagian dinding yang terkena air tidak
dilapisin. Terakhir ialah masih ada 2 28,6 rumah makan yang dekat dengan kerumunan lalat, hal ini tentunya sangat membahayakan makanan khususnya
makanan jadi yang bisa saja di hinggapi oleh lalat sebagai hewan pembawa bakteri pathogen.
5.2.2. Kelaikan Fasilitas Sanitasi
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada aspek pengukuran kelaikan fasilitas sanitasi rumah makan, masih ditemukannya rumah
makan yang tidak memenuhi persyaratan. Ada 1 14,3 rumah makan yang tidak memenuhi persyaratan mengenai sumber air bersih aman, jumlah cukup dan
bertekanan, peneliti melihat air tidak dalam jumlah yang cukup dan tidak bertekanan. Tentu hal ini akan membuat proses pencucian alat masak dan makan
tidak sempurna, karena proses pencucian membutuhkan air yang cukup dan bertekanan agar dalam proses pembersihan sisa makanan dan pembilasan, kotoran
dan sisa sabun benar-benar sudah hilang dari alat-alat yang dicuci. Bila kotoran yang berupa sisa-sisa makanan mentah atau sisa makanan konsumen tidak
dibersihkan dari alat masak dan alat makan dengan baik, maka kotoran itu bisa mencemari makanan. Ada 3 42,9 rumah makan yang pembuangan air limbah
dari dapur tidak dalam kondisi baik yaitu tidak tertutup. Limbah cair industri pangan pada umumnya berasal dari sisa pencucian, perebusan dan pemasakan.
Seperti halnya limbah padat, limbah ini pun mengandung cukup banyak bahan organik. Keberadaan bahan organik inilah yang sering menimbulkan bau tidak
Universitas Sumatera Utara
sedap setelah mengalami pembusukan. Oleh karena itu limbah hasil pengolahan makanan harus dibuang ke saluran limbah yang tertutup BPOM, 2003.
Ada 1 rumah makan 14,3 yang jumlah WC, jambannya kurang, juga tidak ketersedian sabun dan tidak nyaman, menurut Depkes 2011, toilet harus
dalam jumlah yang cukup, dan tersedia sabun, nyaman dipakai dan mudah dibersihkan. Ada 2 rumah makan 28,6 yang jumlah tempat sampah kurang,
tidak dilapisin kantong plastik, keadaan tersebut jelas tidak sesuai dengan depkes RI 2011
tempat sampah harus tertutup, tersedia dalam jumlah yang cukup dan diletakkan sedekat mungkin dengan sumber produksi sampah, namun dapat
menghindari kemungkinan tercemarnya makanan oleh sampah. Sampah diwilayah dapur hendaknya dimasukkan kedalam tempat sampah
yang tertutup dan kedap air, dipisahkan antara sampah basah garbage dan sampah kering rubbish masing-masing mempunyai tempat sendiri, waktu
pengangkutanpemindahan sampah ke tempat penampungan lainnya supaya diperhatikan jangan sampai berceceran atau menimbulkan pengotoran Sihite,
2000. Aspek lain seperti ruangan yang bersih dan bebas dari barang tidak berguna, seluruh rumah makan memenuhi persyaratan.
5.2.3. kelaikan Ketenagaankaryawan