commit to user
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hal ini disebabkan dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT, menjamin keterlibatan total semua siswa
Siswa akan lebih bersungguh – sungguh dalam mempelajari konsep Fisika dan meyakinkan dirinya telah menguasai konsep tersebut karena sewaktu – waktu
dapat dipanggil nomornya untuk menjelaskan kepada kelompok lain. Selain itu siswa mempunyai rasa tanggung jawab individual terhadap kelompoknya.
2. Pengaruh tingkat keaktifan
siswa kategori tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa
Tingkat keaktifan siswa memegang peranan penting dalam berhasil dan tidaknya suatu pembelajaran. Siswa memiliki tingkat keaktifan yang berbeda –
beda dalam mengikuti pelajaran. Karena belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku, maka diperlukan tindakan nyata dari siswa untuk dapat
berubah. Siswa yang memiliki tingkat keaktifan tinggi akan senantiasa berfikir kritis dan bertindak aktif dalam setiap pembelajaran atau ada tugas. Sedangkan
siswa yang memiliki tingkat keaktifan rendah akan enggan dan kurang respon terhadap pembelajaran dan tugas yang diberikan. Sehingga siswa yang memiliki
tingkat keaktifan tinggi diharapkan akan lebih baik dalam pemahaman kognitifnya dibandingkan siswa yang memiliki keaktifan tingkat rendah. Keaktifan itu
bermacam-macam ada keaktifan berpikir, keaktifan mengemukakan pendapat, keaktifan bertanya dan sebagainya.
3. Interaksi pengaruh antara penggunaan model pembelajaran kooperatif dan keaktifan siswa terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa
Pembelajaran Fisika dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan STAD ditinjau dari tingkat keaktifan siswa menekankan pada pendekatan dan
metode yang bersifat inovatif serta mengembangkan pola berfikir aktif pada siswa. Model pembelajaran yang berbasis pada keaktifan siswa tidak akan
membuahkan hasil yang optimal jika tidak disertai dengan kemauan siswa untuk berfikir aktif dalam pembelajaran. Dengan metode pembelajaran yang baik dan
didukung tingkat keaktifan siswa yang tinggi diharapkan akan memberikan pengaruh positif yaitu meningkatnya prestasi belajar siswa dalam hal ini
commit to user
kemampuan kognitif Fisika siswa. Berdasarkan pemikiran tersebut alur paradigma penelitiannya digambarkan pada gambar 2.16
Adapun paradigma kerangka berpikir dari penelitian ini digambarkan oleh skema berikut :
Gambar 2.15. Paradigma Penelitian
C. Perumusan Hipotesis