Tujuan Belajar Hakikat Belajar

commit to user dikatakan guru atau gagasan dalam buku pelajaran. Dalam fase ini guru dapat mengemukakan tujuan pembelajaran. c Fase perolehan, fase ini siswa telah siap memperoleh informasi baru dengan konsep-konsep awal yang telah dimiliki. d Fase retensi, pada fase ini agar informasi tidak mudah dilupakan maka informasi tersebut dapat diulang kembali dan mempraktekkannya. e Fase pemanggilan, pada fase ini siswa dapat memanggil kembali konsep- konsep yang telah tersimpan dalam memori dan mengakitkannya dengan informasi barunya. f Fase generalisasi, pada fase ini siswa dapat berhasil belajarnya apabila ia dapat mengubah hasil belajarnya ke dalam situasi-situasi yang sesungguhnya. Dengan demikian siswa dapat menggunakan ketrampilannya untuk memecahkan masalah. g Fase penampilan, pada fase ini terjadi perubahan tingkah laku pada diri siswa dan menyampaikannya secara nyata apa yang telah dipelajarinya. h Fase umpan balik, pada fase ini siswa melakukan pengayaan dan penguatan terhadap pengetahuannya. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa teori belajar Gagne adalah pemrosesan informasi, kejadian-kejadian yang dialami siswa distrukturkan dan diproses dalam ingatan siswa menjadi suatu konsep melalui delapan fase yaitu fase motivasi, fase pengenalan, fase perolehan, fase retensi, fase pemanggilan, fase generalisasi, fase penampilan, fase umpan balik. Pada pembelajaran konstruktivisme melalui pembelajaran kooperatif, proses belajar-mengajar diterapkan melalui fase yang dikemukakan oleh Gagne. Pembelajaran dimulai dari motivasi, pengenalan konsep awal dan selanjutnya berdiskusi untuk memperoleh suatu kesimpulan.

c. Tujuan Belajar

Tujuan belajar merupakan komponen sistem pembelajaran yang sangat penting, karena semua komponen yang dalam sistem pembelajaran dilaksanakan atas dasar pencapaian tujuan belajar. Keberhasilan belajar siswa berarti commit to user tercapainya tujuan belajar siswa, dimana siswa melakukan emansipasi diri dalam rangka mewujudkan kemandirian. Menurut Bloom tujuan belajar dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu : 1 Ranah kognitif, meliputi enam tingkatan yaitu: a pengetahuan knowledge, b pemahaman comprehension, c penerapan aplication, d analisis analysis, e sintesis synthesis dan f evaluasi evaluation. 2 Ranah afektif, meliputi lima tingkatan yaitu : a kemampuan menerima receiving, b kemauan menanggapi responding, c berkeyakinan valuing, d penerapan kerja organization dan e ketelitian correcterzation by value. 3 Ranah psikomotor, meliputi: a gerak tubuh body movement, b koordinasi gerak finaly coordinated movement, c komunikasi non verbal non verbal communication set, dan d perilaku berbicara speech behaviors. Gino et al,1999:19-20. Tujuan belajar yang dirangkum dari Sardiman, A.M 2004: 26-28, dibagi menjadi tiga jenis yaitu: 1 untuk mendapatkan pengetahuan. Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir, tidak dapat mengembangkan kemampuan berfikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berfikir akan memperkaya pengetahuan, 2 penanaman konsep dan keterampilan. Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu keterampilan, 3 pembentukan sikap. Pembentukan sikap mental atau perilaku anak didik, tidak akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai. Jadi, pada intinya tujuan belajar itu adalah untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan penanaman sikap mental atau nilai-nilai. Pencapaian tujuan belajar berarti akan menghasilkan hasil belajar. Tujuan belajar yang ingin dicapai dikategorikan menjadi tiga bidang yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotorik.

d. Faktor-faktor yang

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together ( NHT) Dan Student Team Achievement Division (STAD) pada Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Berprestasi

0 4 100

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN METODE KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

4 18 99

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAM ACHIEVENMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA PADA POKOK BAHASAN P

0 1 14

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DITINJAU DARI TINGKAT INTERAKSI SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SMP DI KAB

0 0 15