8 merupakan standar mutu lateks karet alam yang digunakan berdasarkan ASTM D
1076. Tabel 2.1 Spesifikasi Mutu Lateks Berdasarkan ASTM D 1076 [25]
No. Parameter
ASTM D 1076 HA
LA
1. Kandungan padatan total TSC min
63,1 61,3
2. Kandungan karet kering DRC min
59,8 59,8
3. Kandungan non karet maks
2,0 2,0
4. Total alkalinitas Amonia dalam dari lateks
1,6 1,0
5. Stabilitas mekanik 55 TSC s
650 650
6. Bilangan KOH maks
0,8 0,8
7. Kandungan koagulum maks
0,05 0,05
8. Tembaga maks
0,0008 0,0008
9. Mangan maks
0,0008 0,0008
2.2 PEMBUATAN PRODUK FILM LATEKS KARET ALAM
Kompon lateks merupakan campuran dari lateks karet alam dengan berbagai bahan kimia yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk akhir berupa
vulkanisat dengan proses tertentu. Kompon lateks diperlukan dalam pembuatan produk film lateks karet alam. Berbagai bahan kimia yang digunakan berupa bahan
pengisi, bahan penyerasi, bahan vulkanisasi, bahan pengaktif, bahan pemercepat reaksi, bahan penstabil, dan bahan antioksidan.
2.2.1 BAHAN PENGISI FILLER
Bahan pengisi filler merupakan bahan yang dapat ditambahkan dalam jumlah yang besar atau secukupnya untuk mengurangi penggunaan matriks yang
digunakan dalam kompon. Bahan pengisi juga dapat didefinisikan sebagai bahan yang inert dan tidak beracun dalam pemrosesan. Tujuan penambahan bahan pengisi
ke dalam matriks karet adalah untuk mengurangi biaya produksi dan kadang-kadang bertindak sebagai bahan penguat. Bahan pengisi penguat reinforcing filler akan
meningkatkan siat mekanik seperti kekuatan tarik, pemanjangan saat putus dan ketahanan sobek pada vulkanisat karet. Contoh dari bahan pengisi penguat adalah
karbon hitam, silika, kalsium silikat, zink oksida dan lain-lain. Sebaliknya, bahan pengisi bukan penguat biasanya digunakan untuk memberikan warna putih atau
cerah, mengurangi biaya dan menghasilkan sifat khas tertentu pada vulkanisat seperti konduktivitas termal.
Universitas Sumatera Utara
9 Bahan pengisi tidak boleh terkontaminasi oleh mangan, tembaga dan uap
lembab. Zat logam akan menurunkan mutu karet dan uap lembab akan menyebabkan pembentukan lubang selama proses pematangan curing. Oleh karena itu, bahan
pengisi harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum ditambahkan ke dalam matriks karet. Pengaruh sifat penguat dari bahan pengisi tergantung pada ukuran partikel,
bentuk dan luas permukaan. Ukuran partikel bahan pengisi sangat penting dalam kompon karet karena akan mempengaruhi sifat mekanik dari vulkanisat yang
dihasilkan [26].
2.2.2 BAHAN PENYERASI COMPATIBILIZER Campuran polimer yang tidak serasi kebanyakan akan menunjukkan struktur
fasa yang kasar dan adhesi antarmuka yang lemah. Hal ini akan mengakibatkan lemahnya sifat mekanik pada seluruh lapisan polimer yang menyebabkan terjadinya
patahan lokal. Oleh karena itu, campuran dari polimer yang tidak serasi tidak cocok untuk aplikasi bahan. Dengan demikian, diperlukan komponen ketiga yang perlu
ditambahkan pada campuran supaya meningkatkan efek kohesif. Prosedur ini dinamakan penyerasian dan bahan yang digunakan dinamakan bahan penyerasi [27].
Untuk memperoleh campuran dengan sifat mekanik yang baik, perlu ditambahkan satu atau lebih bahan penyerasi ke dalam campuran tersebut.
Penyerasian dapat didefinisikan sebagai proses pengurangan entalpi pencampuran atau membuatnya menjadi negatif. Dalam hal ini, peran dari bahan penyerasi yaitu:
• Mengurangi energi antarmuka dan meningkatkan adhesi antarfasa dengan
pengakumulasian pada perbatasan lapisan sehingga mengurangi ukuran partikel dari fasa terdispersi.
• Memperoleh dispersi yang lebih baik selama pencampuran.
• Menstabilkan dispersi terhadap aglomerasi selama pemrosesan dan masa
pemakaian. •
Mencapai morfologi yang stabil yang akan memberikan perpindahan tegangan yang lancar dari satu fasa ke fasa lain dan memungkinkan produk untuk
menahan kegagalan akibat beban berlebihan. Lokasi dari bahan penyerasi pada antarmuka menggantikan homopolimer
untuk saling menjauh dan kontak langsung antara campuran polimer yang tidak
Universitas Sumatera Utara
10 serasi, akibatnya, digantikan oleh interaksi yang lebih serasi antara bahan penyerasi
dengan komponen campuran. Hal ini akan mengurangi entalpi pencampuran antara homopolimer yang mengakibatkan keserasian yang lebih baik antarfasa juga
memiliki morfologi yang lebih stabil [28]. Penambahan bahan penyerasi akan memberikan pembentukan lapisan
antarmuka yang lebih tebal. Hal ini akan memungkinkan beban yang diberikan untuk dipindahkan antarfasa dan mengakibatkan distribusi beban yang seragam ketika
campuran diberikan beban sehingga meningkatkan kekuatan campuran [29].
2.2.3 BAHAN VULKANISASI