74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil analisa Uji Amilum, X-Ray Diffraction XRD, spektrum Fourier Transform Infra Red FTIR, analisa Scanning Electron Microscopy SEM, uji
kekuatan tarik, uji modulus tarik, uji pemanjangan pada saat putus dan uji densitas sambung silang produk lateks karet alam berpengisi mikrokristalin selulosa dan
bahan penyerasi alkanolamida dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain : 1.
Hasil analisa uji amilum, XRD, FTIR dan SEM telah membuktikan bahwa bahan hasil hidrolisis α-selulosa dari tepung kulit singkong merupakan selulosa
mikrokristalin. 2.
Hasil analisa spektrum Fourier Transform Infra Red FTIR memperlihatkan bahwa
terjadi modifikasi
alkanolamida sebagai
bahan penyerasi
compatibilizer dimana gugus polar yang mampu memodifikasi pengisi mikrokristalin selulosa dan gugus non polar yang mampu memodifikasi
matriks lateks karet alam. 3.
Peningkatan suhu vulkanisasi dan pembebanan selulosa mikrokristalin akan meningkatkan nilai densitas sambung silang dan sifat mekanik dari film lateks
karet alam seperti kekuatan tarik dan modulus tarik, tetapi menurunkan nilai pemanjangan saat putus
4. Densitas sambung silang yang tinggi pada pembebanan pengisi lebih dari 10
phr akan menyebabkan peningkatan kekuatan tarik tidak berbanding lurus dengan meningkatnya densitas sambung silang.
5. Kondisi optimum dalam pembuatan film lateks karet alam berpengisi selulosa
mikrokristalin yaitu pada suhu vulkanisasi 120
o
C dengan pembebanan pengisi selulosa mikrokristalin berpenyerasi alkanolamida sebesar 10 phr.
6. Penambahan senyawa alkanolamida telah meningkatkan kekuatan antarfasa
interfacial adhesion antara matriks lateks karet alam dan pengisi mikrokristalin selulosa. Hal ini dibuktikan dengan permukaan patahan yang
mulus smooth surface pada produk lateks karet alam.
Universitas Sumatera Utara
75
5.2 SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan untuk kesempurnaan penelitian ini adalah : 1.
Perlunya dilakukan perlakuan bleaching lebih lanjut pada mikrokristalin selulosa dari tepung kulit singkong untuk mengurangi kadar lignin sehingga
dapat memperoleh produk yang lebih putih. 2.
Perlunya dilakukan perlakuan leaching dengan KOH untuk mengamati pengaruhnya pada sifat mekanik film lateks karet alam.
3. Perlunya dilakukan pengujian pengaruh adanya perlakuan penuaan aging
terhadap sifat mekanik produk lateks karet alam. 4.
Perlunya dilakukan perlakuan pencuacaan alami untuk meninjau pengaruh pembebanan pengisi mikrokristalin selulosa dari tepung kulit singkong dengan
penyerasi alkanolamida terhadap sifat mekanik produk lateks karet alam. 5.
Perlunya dilakukan perbandingan antara pengisi mikrokristalin selulosa dengan bahan pengisi lain seperti pengisi hybrid karbon hitamsilika.
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA