BAHAN VULKANISASI BAHAN PENGAKTIF ACTIVATOR

10 serasi, akibatnya, digantikan oleh interaksi yang lebih serasi antara bahan penyerasi dengan komponen campuran. Hal ini akan mengurangi entalpi pencampuran antara homopolimer yang mengakibatkan keserasian yang lebih baik antarfasa juga memiliki morfologi yang lebih stabil [28]. Penambahan bahan penyerasi akan memberikan pembentukan lapisan antarmuka yang lebih tebal. Hal ini akan memungkinkan beban yang diberikan untuk dipindahkan antarfasa dan mengakibatkan distribusi beban yang seragam ketika campuran diberikan beban sehingga meningkatkan kekuatan campuran [29].

2.2.3 BAHAN VULKANISASI

Vulkanisasi adalah proses yang meningkatkan elastisitas keseluruhan dari karet dengan mengikat rantai senyawa karet melalui ikatan sambung silang. Pembentukan ikatan sambung silang dilakukan dengan pemanasan untuk menimbulkan suatu reaksi kimia untuk membentuk jaringan tiga dimensi yang stabil. Hal tersebut akan memberikan sifat ketahanan dan kekuatan tertentu pada karet. Bahan vulkanisasi yang paling sering digunakan pada karet adalah sulfur. Hal ini disebabkan oleh kandungan poliisoprena pada karet alam yang memiliki banyak ikatan rangkap di dalam rantai molekulnya dan akan bereaksi dengan sulfur untuk membentuk jaringan tiga dimensi. Selain itu, sulfur memiliki harga yang tidak mahal, mudah diperoleh dan hanya diperlukan sejumlah kecil sulfur untuk melakukan proses vulkanisasi pada karet alam [26, 30]. Secara umum, ada sejumlah posisi yang tertarik pada atom sulfur di sepanjang molekul karet yang dinamakan cure sites. Dalam reaksi vulkanisasi, cincin berikatan delapan dari sulfur megalami pemutusan menjadi bagian yang lebih kecil dengan jumlah atom yang bervariasi. Gambar 2.2 menunjukkan proses sambung silang sulfur dengan poliisoprena. Satu atau lebih atom sulfur dapat terikat pada ikatan rangkap. Jembatan sulit dapat bervariasi dari dua sampai sepuluh atom. Panjang rantai sulfur dapat mempengaruhi sifat fisika dari vulkanisat. Semakin pendek rantai sulfur maka semakin baik ketahanan panas dari vulkanisat tersebut. Ikatan sambung silang yang tinggi dalam vulkanisat karet akan menghasilkan sifat dinamik yang baik. Sifat lentur yang baik dapat mengurangi pembentukan celah dan akibatnya meminimalkan kegagalan pada produk karet [26]. Universitas Sumatera Utara 11 Gambar 2.2 Proses Sambung Silang Sulfur dengan Poliisoprena [26]

2.2.4 BAHAN PENGAKTIF ACTIVATOR

Bahan pengaktif merupakan bahan yang digunakan untuk mengaktifkan bahan pemercepat pada saat proses vulkanisasi. Contoh dari bahan pengaktif adalah zink oksida, zink stearat, asam stearat, kalsium oksida, dan kompleks logam thiodiglikol. Zink oksida ZnO merupakan bahan pengaktif yang paling umum digunakan dalam industri karet untuk meningkatkan laju dan efisiensi vulkanisasi. Kation zink dari zink oksida akan bereaksi dengan bahan pemercepat untuk membentuk kompleks aktif zink-bahan pemercepat yang merupakan salah satu dari langkah utama dalam proses vulkanisasi. Kompleks ini akan bereaksi dengan sulfur untuk membentuk agen aktif yang berinteraksi dengan bagian alilik dari karet untuk membentuk ikatan sambung silang. Penambahan zink oksida akan meningkatkan efisiensi vulkanisasi, sifat vulkanisat dan mengurangi waktu vulkanisasi [31]. Selain berperan sebagai bahan pengaktif, penambahan zink oksida ZnO juga dapat mengurangi pembentukan panas dan meningkatkan ketahanan terhadap abrasi. Zink oksida ZnO bertindak sebagai peredam panas yang menerima energi gesekan tanpa peningkatan besar dalam temperatur internal. Penambahan zink oksida ZnO juga dapat meningkatkan ketahanan panas dari vulkanisat dan ketahanannya pada pembebanan dinamik. Konduktivitas termal yang tinggi dari zink oksida ZnO membantu menghilangkan konsentrasi panas yang dapat mempengaruhi sifat dari karet [32]. Universitas Sumatera Utara 12

2.2.5 BAHAN PEMERCEPAT REAKSI ACCELERATOR

Dokumen yang terkait

Pengaruh Waktu Vulkanisasi dan Pembebanan Pengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Penyerasi Alkanolamida pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam

5 231 102

Pengaruh Suhu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Penyerasi Alkanolamida

3 50 110

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

8 26 116

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 23

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 2

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 6

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 17

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 1 7

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 15

Pengaruh Suhu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Penyerasi Alkanolamida

0 0 6