KARAKTERISASI FOURIER TRANSFORM INFRARED FTIR

4.2 KARAKTERISASI FOURIER TRANSFORM INFRARED FTIR

BAHAN PENYERASI ALKANOLAMIDA Karakterisasi FTIR Fourier Transform Infra Red bahan penyerasi alkanolamida dilakukan untuk mengidentifikasi gugus fungsi dari senyawa alkanolamida. Karakteristik FTIR dari bahan penyerasi alkanolamida dapat dilihat pada Gambar 4.5 di bawah ini. Keterangan analisa gugus fungsi [53] : - 3456,44 cm -1 : regang alkohol O–H - 2924,09 cm -1 : regang aldehid C–H - 2854,65 cm -1 : regang aldehid C–H - 1627,92 cm -1 : regang amida C=O - 1458,18 cm -1 : regang aldehid C–H - 1357,89 cm -1 : regang amina C–N - 1049,28 cm -1 : regang alkohol C–O Gambar 4.5 Karakteristik FTIR Bahan Penyerasi Alkanolamida Alkanolamida merupakan senyawa turunan RBDPS Refined Bleached Deodorized Palm Stearin yang memiliki sifat nonpolar pada rantai hidrokarbon dan sifat polar pada gugus amidanya. Senyawa alkanolamida dapat diidentifikasi dengan adanya gugus hidroksil O-H, gugus amida C=O, dan gugus amina C-N. Berikut ini merupakan struktur kimia dari alkanolamida yang dihasilkan [19]. 10 20 30 40 50 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 T r a n sm it a n si Panjang Gelombang cm -1 3456,44 2924,09 2854,65 1627,92 1357,89 1458,18 1049,28 Universitas Sumatera Utara 59 Gambar 4.6 Struktur Kimia Alkanolamida Hasil FTIR senyawa alkanolamida menunjukkan munculnya puncak serapan pada bilangan gelombang 3456,44 cm -1 yang menunjukkan keberadaan gugus hidroksil O-H. Disamping itu, terdapat munculnya puncak serapan pada bilangan gelombang 1049,28 cm -1 yang merupakan keberadaan gugus C–O dari C–OH alkohol primer. Adanya puncak serapan pada bilangan gelombang 2924,09 cm -1 hingga 2854,65 cm -1 yang didukung dengan munculnya puncak serapan pada bilangan gelombang 1458,18 cm -1 menunjukkan adanya keberadaan gugus C–H sp 3 . Adanya keberadaan gugus C–N amina ditunjukkan oleh munculnya puncak serapan pada bilangan gelombang 1357,89 cm -1 . Selain itu, puncak serapan pada daerah bilangan gelombang 1627,92 cm -1 merupakan ciri khas keberadaan gugus C=O karbonil dari gugus amida [19]. Hasil spektrum FTIR jelas menunjukkan terbentuknya gugus-gugus senyawa alkanolamida. Universitas Sumatera Utara

4.3 KARAKTERISTIK FOURIER TRANSFORM INFRA RED FTIR

Dokumen yang terkait

Pengaruh Waktu Vulkanisasi dan Pembebanan Pengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Penyerasi Alkanolamida pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam

5 231 102

Pengaruh Suhu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Penyerasi Alkanolamida

3 50 110

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

8 26 116

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 23

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 2

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 6

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 17

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 1 7

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 15

Pengaruh Suhu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Penyerasi Alkanolamida

0 0 6