12
2.2.5 BAHAN PEMERCEPAT REAKSI ACCELERATOR
Dalam reaksi vulkanisasi, bahan pemercepat melaksanakan fungsi yang penting dalam menurunkan waktu yang dibutuhkan untuk vulkanisasi. Untuk
memperoleh sifat akhir yang lebih baik, karet alam ditambahan dengan berbagai jenis dan jumlah bahan pemercepat pada proses vulkanisasi. Peningkatan
perbandingan bahan pemercepat dan sulfur dipercaya dapat mengurangi modifikasi rantai utama, mengurangi pembentukan struktur siklik, mengurangi tingkat sambung
silang sulfur dan meningkatkan efisiensi vulkanisasi. Perubahan ini dalam struktur akan berhubungan dengan peningkatan sifat mekanik dari produk akhir [33].
ZDEC Zinc diethyl dithiocarbamate merupakan salah satu kompleks zink yang digunakan pada industri karet. ZDEC dikenal sebagai bahan pemercepat yang
sangat cepat dengan penambahan zink oksida ZnO sebagai aktivator dalam sistem vulkanisasi. Dalam proses vulkanisasi, ZDEC sering dihubungkan dengan
pemercepat dan peningkat pembentukan sambung silang sehingga meningkatkan sifat fisika dari produk akhir. Reaksi dari ZDEC dan ZnO dengan sulfur membentuk
kompleks sulfur-pemercepat aktif yang cocok untuk memicu pembentukan ikatan sambung silang sulfur di antara rantai polimer dan menghasilkan sambung silang
mono-, di-, atau polisilfidik [34].
2.2.6 BAHAN PENSTABIL STABILIZER Penambahan dari bahan kimia tertentu pada lateks biasanya akan menurunkan
stabilitas koloidnya. Sebagai contoh, dengan penambahan zink oksida ZnO, lateks menebal hingga ketebalan tertentu dan stabilitas kimia lateks sangat terpengaruh.
Oleh karena itu, lateks harus distabilkan dengan tepat sebelum penambahan bahan kimia. Bahan penstabil biasanya berada pada tiga kelompok yaitu alkali, bahan
permukaan aktif dan koloid pelindung. Kalium hidroksida KOH digunakan secara luas sebagai alkali penstabil. Dengan penambahan KOH, pH dari lateks ditingkatkan
hingga sekitar 12. Stabilitas kimia lateks juga ditingkatkan [35].
2.2.7 BAHAN ANTIOKSIDAN ANTIOXIDANT