Risiko Operasional Risiko Hukum Risiko Reputasi

67

3. Risiko Likuiditas

Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas danatau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Perseroan. Risiko itu timbul akibat adanya ketidaksepadanan jatuh waktu antara kewajiban dan tagihan atau pembiayaan yang dimiliki Perseroan. Hal ini dikarenakan pada umumnya Perseroan memiliki pendanaan dalam jangka pendek dan menyalurkannya ke dalam pembiayaan dengan jangka waktu yang lebih panjang. Ketidaksesuaian antara jangka waktu penghimpunan dana dari masyarakat dan jangka waktu penempatan dana tersebut menyulitkan Perseroan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban kepada nasabah dan pihak lainnya. Dampak terhadap kegiatan usaha perseroan apabila likuiditas Perseroan tidak dikelola dengan benar dan ketidakmampuan Perseroan dalam memenuhi komitmennya pada nasabah atau pihak lain akan menyebabkan turunnya kepercayaan nasabah maka dapat terjadi penarikan dana dalam jumlah yang besar, selain itu apabila iklim politik dan keamanan yang kurang mendukung, dapat menyebabkan Perseroan mengalami kesulitan likuiditas dan dapat berdampak negatif terhadap kegiatan dan prospek usaha tersebut. Apabila terjadi dalam jumlah yang cukup material akan berpengaruh terhadap kelancaran kegiatan operasional sampai dengan penghentian kegiatan operasional Perseroan oleh Bank Indonesia.

4. Risiko Operasional

Risiko Operasional adalah Risiko kerugian yang diakibatkan oleh proses internal yang kurang memadai, kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, danatau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Perseroan. Risiko operasional meningkat seiring dengan adanya globalisasi, ketergantungan pada teknologi, meningkatnya volume serta nilai transaksi. Risiko operasional antara lain adalah kesalahan transaksi, fraud internal, kesalahan laporan, lemahnya pengendalian, lemahnya keamanan sistem, perampokan serta bencana alam. Lemahnya pengendalian risiko operasional dapat menyebabkan dampak terhadap kegiatan usaha perseroan yaitu meningkatnya biaya operasional dan pada akhirnya mengurangi laba usaha serta modal Perseroan. Selain itu, secara umum kelemahan ini akan mengakibatkan kelancaran operasional dan mutu pelayanan menjadi terganggu dan menurunkan kinerja dan daya saing Perseroan.

5. Risiko Hukum

Risiko Hukum adalah Risiko akibat tuntutan hukum danatau kelemahan aspek yuridis. Risiko ini timbul antara lain karena ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan, seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak atau pengikatan agunan yang tidak sempurna. Dampak terhadap kegiatan usaha perseroan apabila risiko hukum tidak dimonitor dengan baik adalah munculnya tuntutan hukum kepada Perseroan oleh nasabah.

6. Risiko Reputasi

Risiko Reputasi adalah Risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Perseroan. Risiko ini timbul antara lain karena adanya pemberitaan media danatau rumor mengenai Perseroan yang bersifat negatif, serta adanya strategi komunikasi Perseroan yang kurang efektif. Dampak terhadap kegiatan usaha Perseroan apabila risiko reputasi terjadi adalah memburuknya citra Perseroan sebagai bank syariah, apabila persepsi negatif tersebut berlanjut maka dari sisi penghimpunan dana, risiko ini bisa mengakibatkan masyarakat tidak bersedia menempatkan dananya di Perseroan atau bahkan menarik dana yang sudah ditempatkan. Sedangkan dari sisi penyaluran dana, risiko ini mengakibatkan masyarakat tidak bersedia mengajukan pembiayaan kepada Perseroan. Hal ini perlu menjadi perhatian utama mengingat tingkat persaingan antar bank, baik sesama bank syariah maupun bank konvensional, semakin tinggi sehingga reputasi Perseroan harus dijaga dengan baik. Masing-masing bank berusaha mempertahankan dan memperluas pangsa pasar dengan memberikan pelayanan yang berkualitas kepada nasabah dan calon nasabah baik dalam bentuk penawaran suku bunga maupun produk-produk lainnya. Produk perbankan yang relatif homogen dapat menyebabkan pindahnya nasabah jika Perseroan gagal dalam meningkatkan pelayanan untuk menjaga loyalitas nasabah. 68

7. Risiko Stratejik