NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIODS ENDED
JUNE 30, 2013 AND 2012 AND THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND
JANUARY 1, 2010DECEMBER 31, 2009 Continued
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 39 tahun 2005 tanggal 12 Oktober
2005 tentang Penjaminan Simpanan Nasabah Bank
berdasarkan Prinsip
Syariah yang
menyatakan bahwa sejak tanggal 12 Oktober 2005 Lembaga Penjamin Simpanan menjamin
nasabah bank berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang No. 24
tahun
2004 tentang
Lembaga Penjamin
Simpanan. In accordance with Government Regulation
No. 39 year 2005 dated October 12, 2005 regarding Deposit Guarantee Customer based on
Sharia Principles which states that since October
12, 2005
“Lembaga Penjamin
Simpanan” will guarantees bank’s customers based on sharia principles in accordance with the
provisions of Law No. 24 year 2004 regarding “Lembaga Penjamin Simpanan”.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober
2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang
dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula
maksimal Rp 100 juta diubah menjadi maksimal Rp 2.000 juta.
In accordance with Government Regulation No. 66 year 2008 dated October 13, 2008
starting October 13, 2008 the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee deposits of
each customer in bank which was previously set at a maximum of Rp 100 million and was
changed to a maximum of Rp 2,000 million.
Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar selama periode enam bulan yang berakhir
30 Juni 2013 dan 2012 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012, 2011 dan 2010
masing-masing sebesar Rp 1.209.301 ribu, Rp 298.848
ribu, Rp
1.806.369 ribu,
Rp 874.989 ribu dan Rp 98.815 ribu. The Government guarantee premiums paid
during the six-months period ended June 30, 2013
and 2012
and the
years ended
December 31, 2012, 2011 and 2010 amounted to Rp 1,209,301 thousand, Rp 298,848 thousand,
Rp 1,806,369 thousand, Rp 874,989 thousand dan Rp 98,815 thousand, respectively.
34. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM
34. CAPITAL ADEQUACY RATIO
Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dilakukan sesuai dengan Peraturan
Bank Indonesia No. 713PBI2005 tanggal 10 Juni 2005 yang diubah dengan Peraturan Bank
Indonesia No. 87PBI2006 tanggal 27 Pebruari 2006 mewajibkan bank-bank untuk memenuhi
rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8 dari aset tertimbang menurut resiko
penyediaan dana dan resiko pasar. Bank wajib memperhitungkan risiko pasar dalam kewajiban
penyediaan
modal minimum
dengan menggunakan metode standar.
The calculation of capital adequacy ratio in accordance with Bank Indonesia Regulation
No. 713PBI2005 dated June 10, 2005, as amended
by Bank
Indonesia Regulation
No. 87PBI2006 dated February 27, 2006 requires banks to meet the minimum capital
adequacy ratio of 8 of risk-weighted assets for credit risk and market risk. The Bank are required
to include market risk in calculation of capital adequacy using the standard method.
Surat Edaran Bank Indonesia No. 753DPbS tanggal 22 Nopember 2005 yang mengatur
tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum bagi Bank Umum yang melaksanakan kegiatan
usaha berdasarkan prinsip syariah yang kemudian diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia
No. 810DPbS tanggal 7 Maret 2006. Circular Letter of Bank Indonesia No. 753DPbS
dated November 22, 2005 which regulates the Minimum Capital Requirement for Commercial
Banks conducting business based on sharia principles as amended by Bank Indonesia
Regulation No. 810DPbS dated March 7, 2006.
243
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIODS ENDED
JUNE 30, 2013 AND 2012 AND THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 2010 AND
JANUARY 1, 2010DECEMBER 31, 2009 Continued
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM Bank pada tanggal 30 Juni 2013 dan
31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The Bank’s Capital Adequacy Ratio CAR as of June 30, 2013 and December 31, 2012, 2011 and
2010 are as follows:
30 JuniJune 30, 2013
2012 2011
2010 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Modal
Capital Modal Inti
506.501.994 470.137.928
445.920.085 138.503.516
Core Capital Modal pelengkap
13.220.888 13.230.679
6.946.827 2.901.771
Supplementary Capital Jumlah Modal
519.722.882 483.368.607
452.866.912 141.405.287
Total Capital Aset tertimbang menurut risiko
Risk w eighted assets for penyaluran dana
2.286.009.752 1.501.121.131
730.721.771 257.993.441
financing risk Rasio Kew ajiban Modal Minimum
dengan memperhitungkan risiko Capital Adequacy Ratio w ith
penyaluran dana 22,73
32,20 61,98
54,81 financing risk
31 DesemberDecember 31,
35. KUASI-REORGANISASI 35. QUASI-REORGANIZATION
Untuk memperoleh awal yang baik tanpa dibebani akumulasi
kerugian, sehubungan
dengan perubahan kegiatan usaha perbankan secara
konvensional menjadi perbankan dengan prinsip bagi hasil berdasarkan syariat Islam, Bank
melaksanakan kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 Juni 2009 dengan mengacu pada PSAK
No. 51 Revisi 2003 Catatan 3d. To obtain a good start without the burden of
accumulated losses, related to the changes in the conventional banking operations into banking with
the principle of revenue-sharing based on Islamic law, the Bank implemented quasi-reorganization
on June 30, 2009 with reference to the PSAK No. 51 Revised 2003 Note 3d.
Perubahan kegiatan
usaha ini
mendapat dukungan
penuh dalam
permodalan dari
P.T. Bank Pan Indonesia Tbk., selaku pemegang saham mayoritas Bank dan telah melakukan
penyetoran modal saham tambahan. Manajemen Bank memproyeksikan posisi keuangan yang
sehat, hasil usaha yang menguntungkan dan rasio kecukupan modal KPMM yang tinggi sejalan
dengan dukungan dari pemegang saham Bank dan adanya keyakinan bahwa produk-produk
syariah
merupakan alternatif
yang dapat
memperkuat perbankan Indonesia dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Changes in business activity is fully supported in the capital of P.T. Bank Pan Indonesia Tbk., as
the majority shareholder and has to deposit additional
paid-in capital.
The Bank’s
management projecting
a sound
financial position, results of operations and the favorable
capital adequacy ratio CAR are higher in line with the support of the shareholders and the
belief that sharia products are an alternative that can strengthen Indonesian banking industries in
the short term and long term.
Kuasi-reorganisasi tersebut dilakukan dengan melakukan penilaian kembali aset dan liabilitas
sebagai berikut: Quasi-reorganization
is performed
by the
revaluation of assets and liabilities as follows: a. Efek-efek dinilai berdasarkan laporan penilai
independen Samsul Hadi, Wahyono Adi, Hendra Gunawan dan rekan No. PP.B.SAH-
02.008.09R tanggal 15 Januari 2010. Penilaian kembali tersebut menggunakan
pendekatan nilai pasar wajar. Berdasarkan penilaian tersebut terjadi kenaikan nilai wajar
efek-efek pada tanggal 30 Juni 2009 sebesar Rp 2.350.270 ribu dan dibukukan sebagai
“Selisih Penilaian Kembali Aset dan Liabilitas” yang dicatat dalam komponen ekuitas di
laporan posisi keuangan. a. Securities assessed by an independent
appraisal reports of Samson Hadi, Adi Wahyono, Hendra Gunawan dan rekan
No. PP.B.SAH-02.008.09R
dated January 15, 2010. The revaluation using
market value approach. Based on the assessment, an increase in fair value of
marketable securities as of June 30, 2009 amounting to Rp 2,350,270 thousand and
recorded as Revaluation Assets and Liabilities in the equity components in the
statement of financial position.
244