Syarat Pembayaran Informasi Prospektus

304 Untuk menghindari keterlambatan pembayaran, pada hari terakhir Masa Penawaran diwajibkan untuk melakukan pembayaran dalam bentuk uang tunai ataupun PB Pindah Buku antar rekening. Seluruh pembayaran harus dapat diuangkan segera selambat-lambatnya pada hari terakhir masa penawaran pukul 15.00 WIB good fund. Apabila pembayaran tidak diterima good fund pada hari terakhir masa penawaran pukul 15.00 WIB pada rekening tersebut diatas, maka FPPS yang diajukan menjadi batal dan tidak berhak atas penjatahan. Penjamin Pelaksana Emisi Efek tidak bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan sebagai akibat keterlambatan pembayaran good fund yang terjadi, yang dapat diakibatkan karena kesalahan penulisan nomor rekening, kesalahan tujuan penerima dana ataupun kesalahan teknis sistem perbankan. Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab Pemesan. Semua cek dan bilyet giro bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan, cek atau bilyet giro ditolak oleh bank tertarik, maka pemesanan pembelian saham yang bersangkutan otomatis menjadi batal. Untuk pembayaran pemesanan pembelian saham secara khusus, pembayaran dilakukan langsung kepada Perseroan. Untuk pembayaran yang dilakukan melalui transfer account dari bank lain, pemesan harus melampirkan fotocopy Lalu Lintas Giro LLG dari bank yang bersangkutan dan menyebutkan nomor FPPSDPPS-nya.

9. Bukti Tanda Terima

Penjamin Pelaksana Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek, dan Agen Penjualan yang menerima pengajuan FPPS akan menyerahkan kembali kepada pemesan, tembusan dari FPPS lembar ke-5 lima dari FPPS sebagai Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham ini bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan. Bukti Tanda Terima tersebut harus disimpan untuk kelak diserahkan kembali pada saat pengembalian uang pemesanan danatau penerimaan FKP atas nama pemesanan pembelian saham. Bagi pemesan pembelian saham secara khusus, Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham akan diberikan langsung oleh Perseroan.

10. Penjatahan Saham

Pelaksanaan penjatahan akan dilaksanakan oleh PT RHB OSK Securities Indonesia selaku Manajer Penjatahan dengan sistim kombinasi yaitu Penjatahan Terpusat “Pooling” dan Penjatahan Pasti “Fixed Allotment” sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, yang merupakan lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK No. Kep-691BL2011 tanggal 30 Desember 2011 serta peraturan perundangan lain termasuk bidang Pasar Modal yang berlaku. Adapun sistim penjatahan yang akan dilakukan yaitu penjatahan pasti Fixed Allotment dan penjatahan terpusat Pooling, di mana penjatahan pasti dibatasi hingga jumlah maksimum ● ● persen dari jumlah saham yang ditawarkan, dimana didalamnya termasuk jatah pasti yang mungkin diambil oleh karyawan Perseroan peserta ESA sampai dengan maksimum sejumlah 10 sepuluh persen. Sisanya sebesar ● ● persen akan dilakukan dengan penjatahan terpusat. 1. Penjatahan Pasti “Fixed Allotment” Penjatahan Pasti dalam Penawaran Umum Efek berupa saham hanya dapat dilakukan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut: i Manajer Penjatahan menentukan besarnya persentase dan pihak-pihak yang akan mendapatkan penjatahan pasti dalam Penawaran Umum. Penentuan besarnya persentase Penjatahan Pasti wajib memperhatikan kepentingan pemesan perorangan; ii Jumlah Penjatahan Pasti sebagaimana dimaksud pada butir i termasuk pula jatah bagi pegawai Emiten yang melakukan pemesanan dalam Penawaran Umum jika ada dengan jumlah paling banyak 10 sepuluh persen dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum; dan 305 iii Penjatahan Pasti dilarang diberikan kepada: a. Direktur, komisaris, pegawai, atau Pihak yang memiliki 20 dua puluh persen atau lebih saham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau agen penjualan Efek sehubungan dengan Penawaran Umum; b. Direktur, komisaris, danatau pemegang saham utama Emiten; atau c. Ailiasi dari Pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, yang bukan merupakan Pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga. Dengan mempertimbangkan alokasi penjatahan yang baik dan tepat, pihak-pihak yang mendapatkan penjatahan pasti dalam Penawaran Umum ini diantaranya adalah Perusahaan Asuransi, Korporasi, Dana Pensiun, Manager Investasi, Reksadana, Perusahaan Sekuritas, Perusahaan Investasi ataupun perorangan.

2. Penjatahan Terpusat “Pooling”

Jika jumlah Efek yang dipesan melebihi jumlah Efek yang ditawarkan melalui suatu Penawaran Umum, maka Manajer Penjatahan yang bersangkutan harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa Efek setelah alokasi untuk Penjatahan Pasti sebagai berikut: 1 Dalam hal setelah mengecualikan pemesan Efek sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.7 angka 2 huruf a angka 3 dan terdapat sisa Efek yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan, maka: a. pemesan yang tidak dikecualikan akan menerima seluruh jumlah Efek yang dipesan; dan b. dalam hal para pemesan yang tidak dikecualikan telah menerima penjatahan sepenuhnya dan masih terdapat sisa Efek, maka sisa Efek tersebut dibagikan secara proporsional kepada para pemesan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.7 angka 2 huruf a angka 3 menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan. 2 Dalam hal setelah mengecualikan pemesan Efek sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf a angka 3 dan terdapat sisa Efek yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan yang tidak dikecualikan itu, harus mengikuti ketentuan sebagai berikut: a. dalam hal tidak akan dicatatkan di Bursa Efek, maka Efek tersebut dialokasikan secara proporsional menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan tanpa pecahan; atau b. dalam hal akan dicatatkan di Bursa Efek, maka Efek tersebut dialokasikan dengan memenuhi persyaratan berikut ini: 1. para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu satuan perdagangan di Bursa Efek, jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi, maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah Efek yang termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan perdagangan terbesar yang ditetapkan oleh Bursa Efek di mana Efek tersebut akan tercatat; dan 2. apabila terdapat Efek yang tersisa, maka setelah satu satuan perdagangan dibagikan kepada pemesan yang tidak dikecualikan, pengalokasian dilakukan secara proporsional dalam satuan perdagangan menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan.