123 Penerapan tata kelola tersebut tercermin dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
dan Direksi sesuai dengan fungsinya, pengawasan DPS atas produk dan kebijakan Bank melalui opini dan notulen hasil rapat, tidak adanya pelanggaran prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan
dana, penyaluran dana, serta pelayanan jasa, tidak terdapatnya transaksi yang mengandung benturan kepentingan bagi Bank, pelaksanaan dan pengembangan fungsi Kepatuhan Bank, tidak terdapat
pelanggaran dan pelampauan Batas Minimum Penyaluran Dana, pelaksanaan pemeriksaan internal dan eksternal secara terbuka, ketersediaan informasi keuangan kepada seluruh stakeholders serta
menyampaikan pelaporan GCG kepada pihak-pihak penerima laporan sesuai ketentuan.
4. PENERAPAN ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME APU DAN PPT
Prinsip APU dan PPT merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pengendalian risiko bank. Perseroan harus dapat memastikan bahwa segala aktivitas bisnisnya dilakukan dengan standar
etika yang tinggi dan selalu berpedoman pada semua peraturan dan regulasi yang berlaku, yaitu PBI No.1427PBI2012 dan SE BI No.1521DPNP perihal Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank Umum. Ketidakcukupan dalam penerapan tersebut dapat memperbesar risiko yang dihadapi Perseroan, baik berupa risiko operasional, risiko hukum,
risiko terkonsentrasinya transaksi dan risiko reputasi. Meskipun tingkat kewaspadaan sudah tinggi, bank masih merupakan lembaga yang rentan terhadap nasabah yang tidak bertanggungjawab. Harus
disadari bahwa bank adalah target utama untuk menjadi tempat melakukan pencucian uang money laundery dimana hal ini sudah menjadi masalah yang sangat serius karena melibatkan uang dalam
jumlah besar dan sudah terjadi dalam skala internasional.
Perseroan telah memiliki pedoman pelaksanaan APU dan PPT dengan tujuan untuk menyediakan rangkuman dari prosedur dan praktik yang dapat digunakan oleh pejabat Perseroan sebagai standard
minimum dalam penerimaan dan identiikasi nasabah, melakukan veriikasi dokumen pembukaan rekening, memantau dan mengindentiikasi transaksi nasabah, melakukan dokumentasi dan pengkinian
proil nasabah, mengindentiikasi dan melaporkan transaksi yang mencurigakan.
5. PEMASARAN
Aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh Perseroan tidak terlepas dari target – target bisnis baik untuk pembiayaan atau pendanaan. Pemasaran untuk penghimpunan dana masyarakat dilakukan melalui
tenaga pemasaran yang tersebar di seluruh kantor Perseroan di Jakarta, Tangerang, Jawa Barat dan Jawa Timur dengan memperhatikan beberapa hal berikut :
a. Penghimpunan dana pihak ketiga dari sumber pendanaan ritel. b. Menjalin dan memperkuat kerjasamaaliansi bisnis dengan induk perusahaan Panin Bank sebagai
upaya memperluas jaringan kantor. c.
Jalinan kerjasamaaliansi juga akan dibina dengan perusahaan anak di lingkup Panin Grup maupun dengan para mitra usaha.
d. Meningkatkan ‘brand awareness’ Perseroan melalui berbagai kegiatan promosi, pameran dan event award, serta peningkatan mutu layanan nasabah, antara lain dengan membangun service
quality management dan call center. e. Perluasan jaringan dan aksesibilitas dilakukan melalui pengembangan layanan, melalui produk
ATM-Bersama, sms banking. f. Memperkuat
sales force, seperti Direct Sales di pendanaan ritel. Untuk hal tersebut, Perseroan yang telah melakukan pelatihan – pelatihan secara berkala baik secara
internal maupun eksternal kepada seluruh tenaga pemasaran yang merupakan karyawan tetap Perseroan. Hal ini bertujuan agar tenaga pemasaran mendapatkan product knowledge dan pengetahuan
yang memadai mengenai produk – produk Perseroan baik produk pendanaan maupun pembiayaan. Selain mengandalkan tenaga pemasaran, Perseroan juga melakukan kegiatan promosi dan pemasaran
antara lain menjadi sponsorship pada suatu event atau acara dengan memberikan hadiah dalam bentuk tabungan, melakukan promosi melalui media cetak, melakukan customer gathering dengan nasabah
serta menyelenggarakan program tabungan berhadiah.
124 Berkaitan dengan Pembiayaan aktivitas pemasaran telah dilakukan dengan memperhatikan:
a. Perbaikan business process
diantaranya simpliikasi proses pembiayaan dan peningkatan standar layanan, namun tetap mengedepankan aspek kehati-hatian.
b. Pembangunan tenaga pemasaran yang handal melalui pengembangan kompetensi dan kapabilitas di sisi pemasaran maupun pengelolaan risiko.
c. Pengembangan pada sektor usaha ritel kecil, mikro, usaha menengah, aliansi bisnis dengan perusahaan induk Panin Bank dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah.
Pada tahun 2013 sebagaimana tercantum dalam Rencana Bisnis Bank Tahun 2013-2015, telah direncanakan pembukaan kantor baru yaitu Kantor Cabang di Jawa Tengah, dan Kantor Kas Universitas
Indonesia di Depok. Dengan demikian sampai dengan akhir tahun 2013 diproyeksikan jumlah jaringan kantor menjadi 12 kantor cabang.
6. PERSAINGAN USAHA