Perubahan Kondisi Likuiditas Kemampuan Perseroan Mendapatkan Dana Dengan Harga Menarik Perubahan Perilaku Konsumen

23

3. Perubahan Kondisi Likuiditas

Perseroan memprediksi bahwa kondisi likuiditas pasar akan tetap likuid terkait dengan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial yang ditempuh oleh Bank Indonesia serta perkembangan perekonomian domestik yang cukup baik. Faktor-faktor yang menunjukkan likuiditas akan tetap tinggi antara lain sebagai berikut: a. Bank Indonesia sejak 09 Februari 2012 sampai dengan 11 Oktober 2012 mempertahankan BI Rate sebesar 5,75. Tingkat BI Rate tersebut dinilai masih konsisten dengan tekanan inlasi yang rendah dan terkendali sesuai sasaran inlasi tahun 2012 dan 2013 yaitu 4,5 ± 1. Atas kondisi tersebut diperkirakan tidak mempengaruhi likuiditas Perseroan, karena penetapan tingkat nisbah bagi hasil Perseroan adalah mengikuti perkembangan suku bunga di pasar. b. Neraca transaksi modal dan inansial diperkirakan mengalami peningkatan surplus seiring dengan lebih tingginya aliran dana asing dalam bentuk investasi portofolio maupun investasi langsung Foreign Direct Investment.

4. Kemampuan Perseroan Mendapatkan Dana Dengan Harga Menarik

Dalam menentukan tingkat nisbah bagi hasil yang akan diberikan untuk menarik minat dari masyarakat menginvestasikan dana ke Perseroan, maka setiap bulannya diadakan pertemuan Asset Liabilities Commitee ALCO yang membahas perkembangan kondisi makro ekonomi dan rata-rata suku bunga yang ditawarkan oleh pasar. Kemampuan Perseroan untuk mendapatkan pendanaan dengan harga yang menarik dan bersaing terbukti dari meningkatnya dana pihak ketiga dari tahun ke tahun. Tabel Dana Pihak Ketiga PT. Bank Panin Syariah Tahun 2010-2013 Dalam Jutaan Rupiah Keterangan 30 Juni 31 Desember 1 Januari 2010 2013 2012 2011 2010 31 Januari 2009 Giro 220.268 131.949 19.925 15.335 303 Tabungan 367.930 85.877 7.661 4.027 314 Deposito 1.426.900 1.226.249 393.171 291.005 3.939 Total Dana Pihak Ketiga 2.015.098 1.444.075 420.757 310.367 4.556

5. Perubahan Perilaku Konsumen

Secara umum konsumen atau nasabah Perseroan dibedakan menjadi 2 kategori yaitu: a. Kebutuhan akan pelayanan. Bagi konsumen nasabah yang mengutamakan pelayanan, hal terpenting adalah kenyamanan dalam melakukan transaksi perbankan. Oleh karena itu Perseroan menyediakan berbagai produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Dengan berubahnya trend perilaku nasabah ke arah layanan berbasis Teknologi Informasi, Perseroan akan meluncurkan layanan internet dan mobile banking yang dilengkapi dengan berbagai kerjasama bill payment, layanan tersebut akan memberikan kemudahan kepada nasabah dalam melakukan transaksi perbankan secara efektif dan eisien dan pada akhirnya diharapkan dapat menarik nasabah baru dan menjaga loyalitas nasabah yang telah ada. 24 b. Kebutuhan akan investasi. Bagi konsumen yang menjadi nasabah Perseroan untuk berinvestasi, maka tingkat hasil investasi menarik yang ditawarkan Perseroan merupakan hal yang penting. Perseroan berpendapat bahwa produk-produk simpanan yang dimiliki Perseroan relatif bersaing seperti terlihat dari simpanan nasabah yang terus mengalami pertumbuhan. Atas dasar kondisi tersebut Perseroan berkeyakinan bahwa konsumen yang terkait dengan kebutuhan investasi akan meningkat sejalan dengan inovasi produk baru yang akan tetap dikembangkan oleh Perseroan.

6. Perkembangan Aktivitas Pemasaran