61 Penetapan peringkat faktor Proil Risiko terdiri dari 5 lima peringkat yaitu Peringkat 1, Peringkat
2, Peringkat 3, Peringkat 4, dan Peringkat 5. Urutan peringkat faktor Proil Risiko yang lebih kecil mencerminkan semakin rendahnya Risiko yang dihadapi Perseroan.
Peringkat 1: ● Kemungkinan kerugian yang dihadapi bank dari risiko inheren komposit tergolong
sangat rendah selama periode waktu tertentu di masa mendatang. ● Kualitas penerapan manajemen risiko secara komposit sangat memadai.
Meskipun terdapat kelemahan minor, tetap kelemahan tersebut dapat diabaikan. Peringkat 2: ● Kemungkinan kerugian yang dihadapi bank dari risiko inheren komposit tergolong
rendah selama periode waktu tertentu di masa datang ● Kualitas penerapan manajemen risiko komposit memadai. Meskipun terdapat
kelemahan minor, tetapi kelemahan tersebut perlu mendapatkan perhatian manajemen.
Peringkat 3: ● Kemungkinan kerugian yang dihadapi bank dari risiko inheren komposit tergolong
cukup tinggi selama periode waktu tertentu di masa datang ● Kualitas penerapan manajemen risiko komposit cukup memadai. Meskipun
persyaratan minimum terpenuhi, terdapat beberapa kelemahan yang membutuhkan perhatian manajemen dan perbaikan.
Peringkat 4: ● Kemungkinan kerugian yang dihadapi bank dari risiko inheren komposit tergolong
tinggi selama periode waktu tertentu di masa datang ● Kualitas penerapan manajemen risiko komposit kurang memadai. Terdapat
kelemahan signiikan pada berbagai aspek manajemen risiko yang membutuhkan tindakan korektif segera.
Peringkat 5: ● Kemungkinan kerugian yang dihadapi bank dari risiko inheren komposit tergolong
sangat tinggi selama periode waktu tertentu di masa dating ● Kualitas penerapan manajemen risiko komposit tidak memadai. Terdapat
kelemahan signiikan pada berbagai aspek manajemen risiko dimana tindakan penyelesaiannya di luar kemampuan manajemen.
Per 30 Juni 2013, faktor Proil Risiko Perseroan berada pada peringkat 2 low to moderate dengan peringkat masing-masing risiko sebagai berikut:
Jenis Risiko Peringkat Risiko Inheren
Peringkat Kualitas Penerapan Manajemen Risiko
Peringkat Proil Risiko
Risiko Kredit Low to Moderate
Acceptable Low to Moderate
Risiko Pasar Low
Acceptable Low to Moderate
Risiko Likuiditas Moderate
Acceptable Low to Moderate
Risiko Operasional Low
Acceptable Low to Moderate
Risiko Hukum Low
Acceptable Low to Moderate
Risiko Stratejik Low
Acceptable Low to Moderate
Risiko Kepatuhan Low
Acceptable Low to Moderate
Risiko Reputasi Low
Acceptable Low to Moderate
Peringkat Komposit Low
Acceptable Low to Moderate
3. Penilaian Terhadap Faktor Good Corporate Governance GCG
Penilaian faktor GCG merupakan penilaian terhadap kualitas manajemen Perseroan atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG yang dilakukan dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia PBI
Nomor:1133PBI2009 tanggal 7 Desember 2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor:1213 DPbS tanggal 30 April 2010 tentang pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah.
62 Penilaian terhadap faktor GCG bagi Bank Umum Syariah, dilakukan terhadap:
i. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris ii. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;
iii. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite; iv. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah
v. Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dan serta
pelayanan jasa; vi. Penanganan Benturan Kepentingan;
vii. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank; viii. Penerapan Fungsi Audit Intern;
ix. Penerapan Fungsi Audit Ekstern; x. Batas Maksimum penyaluran Dana;
xi. Transparansi Kondisi Bank, laporan GCG dan pelaporan internal.
Peringkat faktor GCG dikategorikan dalam 5 lima peringkat yaitu Peringkat 1, Peringkat 2, Peringkat 3, Peringkat 4, dan Peringkat 5. Urutan peringkat faktor GCG yang lebih kecil mencerminkan penerapan
GCG yang lebih baik.
Peringkat 1: Mencerminkan manajemen Perseroan telah melakukan penerapan GCG yang secara
umum sangat baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang sangat memadai atas prinsip- prinip GCG. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip GCG, maka secara
umum kelemahan tersebut tidak signiikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh manajemen Perseroan.
Peringkat 2: Mencerminkan manajemen Perseroan telah melakukan penerapan GCG yang secara
umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinip GCG. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip GCG, maka secara umum
kelemahan tersebut kurang signiikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Perseroan.
Peringkat 3: Mencerminkan manajemen Perseroan telah melakukan penerapan GCG yang secara
umum cukup baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang cukup memadai atas prinsip- prinsip GCG. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip GCG, maka secara
umum kelemahan tersebut cukup signiikan dan memerlukan perhatian yang cukup dari manajemen Perseroan.
Peringkat 4: Mencerminkan manajemen Perseroan telah melakukan penerapan GCG yang secara
umum kurang baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang kurang memadai atas prinsip-prinsip GCG. Terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip GCG, maka secara
umum kelemahan tersebut signiikan dan memerlukan perbaikan yang menyeluruh oleh manajemen Perseroan.
Peringkat 5: Mencerminkan manajemen Perseroan telah melakukan penerapan GCG yang secara
umum tidak baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang tidak memadai atas prinsip- prinsip GCG. Kelemahan dalam penerapan prinsip GCG, maka secara umum kelemahan
tersebut sangat signiikan dan sulit untuk diperbaiki oleh manajemen Perseroan. Per Desember 2012, penerapan GCG Perseroan dinilai pada Peringkat 1 mencerminkan manajemen
Perseroan telah melakukan penerapan GCG yang secara umum “Sangat Baik”.
63
4. Penilaian Terhadap Faktor Rentabilitas earning