Umum INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA

128

X. INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA

A. Umum

Pada tanggal 9 Januari 2004 Bank Indonesia telah meluncurkan Arsitektur Perbankan Indonesia API sebagai suatu kerangka menyeluruh arah kebijakan pengembangan industri perbankan Indonesia ke depan. Peluncuran API tersebut tidak terlepas pula dari upaya Pemerintah dan Bank Indonesia untuk membangun kembali perekonomian Indonesia melalui penerbitan buku putih Pemerintah sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2003, dimana API menjadi salah satu program utama dalam buku putih tersebut. API merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Arah kebijakan pengembangan industri perbankan di masa datang yang dirumuskan dalam API dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan eisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Bertitik tolak dari keinginan untuk memiliki fundamental perbankan yang lebih kuat dan dengan memperhatikan masukan-masukan yang diperoleh dalam mengimplementasikan API selama dua tahun terakhir, maka Bank Indonesia merasa perlu untuk menyempurnakan program-program kegiatan yang tercantum dalam API. Penyempurnaan program-program kegiatan API tersebut tidak terlepas pula dari perkembangan-perkembangan yang terjadi pada perekonomian nasional maupun internasional. Penyempurnaan terhadap program-program API tersebut antara lain mencakup strategi-strategi yang lebih spesiik mengenai pengembangan perbankan syariah, BPR, dan UMKM ke depan sehingga API diharapkan memiliki program kegiatan yang lebih lengkap dan komprehensif yang mencakup sistem perbankan secara menyeluruh terkait Bank umum dan BPR, baik konvensional maupun syariah, serta pengembangan UMKM. Guna memudahkan dalam merumuskan arah kebijakannya, fokus penyusunan API dibagi dan diarahkan pada proses pembentukan 6 enam pilar infrastruktur yang dibutuhkan oleh perbankan nasional, yaitu: 1. Pilar pertama adalah program penguatan struktur perbankan nasional yang bertujuan untuk menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang berkesinambungan. 2. Pilar kedua adalah program peningkatan kualitas pengaturan perbankan yang bertujuan menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan mengacu pada standar internasional. 3. Pilar ketiga adalah program peningkatan fungsi pengawasan untuk menciptakan industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi serta memiliki ketahanan dalam menghadapi risiko. 4. Pilar keempat adalah program peningkatan kualitas manajemen dan operasional perbankan yang bertujuan untuk menciptakan good corporate governance dalam rangka memperkuat kondisi internal perbankan nasional. 5. Pilar kelima adalah program peningkatan infrastruktur perbankan yang bertujuan untuk mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk mendukung terciptanya industri perbankan yang sehat. 6. Pilar keenam adalah program peningkatan perlindungan nasabah yang bertujuan untuk mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan. 6. Pilar keenam adalah program peningkatan perlindungan nasabah yang bertujuan untuk mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan. 129 Sumber : Bank Indonesia diakses pada 29 Juli 2013

B. Prospek Perbankan Nasional Syariah