Manajemen Risiko Realisasi Penilaian Tingkat Kesehatan Perseroan Penilaian Terhadap Tingkat Kesehatan a. Faktor Finansial

55 Kejadian Luar Biasa Tidak terdapat kejadian yang bersifat luar biasa dan atau kecil kemungkinan akan berulang pada masa yang akan datang. Juga tidak terdapat kejadian kondisi yang tidak normal yang mempengaruhi jumlah pendapatan. Semua kejadian selain kejadian luar biasa dan atau kejadian kondisi tidak normal telah diungkapkan dalam laporan keuangan. Rasio Keuangan RASIO-RASIO PENTING Keterangan 30 Juni 2013 31 Desember 2012 2011 2010 Perbandingan antar tahun Jumlah Aset 22 110 122 184 Jumlah Kewajiban 140 640 39 197 Jumlah Dana Syirkah 10 169 82 6836 Jumlah Ekuitas 6 8 216 5 Keterangan 30 Juni 2013 31 Desember 1 Januari 2010 31 Desember 2009 2012 2011 2010 Permodalan Rasio kecukupan modal CAR 22.73 32.20 61.98 54.81 245.87 Kualitas Aset Produktif Asset Quality Ratio Rasio pembiayaan bermasalah – kotor NPF Gross 0.54 0.20 0.82 0.00 0.00 Rasio pembiayaan bermasalah – bersih NPF Netto 0.47 0.19 0.69 0.00 0.00 CKPN aset keuangan terhadap aset produktif 0.78 0.55 0.55 0.82 0.00 Rasio pemenuhan PPAP produktif 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Rentabilitas Laba sebelum pajak terhadap rata-rata total aset ROA 1.94 3.48 2.06 -3.59 -1.06 Laba sebelum pajak terhadap rata-rata modal inti ROE 7.36 8.20 3.31 -4.54 -1.12 Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional BOPO 68.79 47.60 69.30 178.11 Likuiditas Rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga FDR 108.43 105.66 167.70 72.42 35.44 Kepatuhan Rasio GWM Rupiah 5.20 5.25 5.42 26.55 252.93 Pelanggaran atas batas maksimum pemberian pembiayaan BMPP 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Persentase pelampauan BMPP 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Posisi devisa netto PDN 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

12. Manajemen Risiko

Dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari, Perseroan sangat menyadari akan adanya berbagai jenis risiko yang dihadapi. Meskipun demikian, manajemen Perseroan mempunyai strategi untuk melakukan pengelolaan manajemen risiko secara terintegrasi, optimal dan berkesinambungan. Pengelolaan tersebut antara lain dilakukan dengan pelaksanaan manajemen risiko yang sistematis seperti identiikasi risiko, pengukuran risiko, dan pengendalian risiko. Dalam hal identiikasi risiko, maka Perseroan harus mengetahui faktor-faktor risiko yang mungkin muncul baik yang berasal dari internal maupun eksternal sehingga kemudian Perseroan dapat melakukan pengukuran terhadap setiap risiko yang mungkin timbul. Untuk pengendalian risiko, Perseroan melakukan upaya-upaya yang diperlukan untuk meminimalkan terjadinya risiko tersebut. Pengendalian juga dilakukan dengan pemantauan dan pengkajian risiko secara berkala sehingga risiko-risiko tersebut dapat dikendalikan dan nilai Perseroan berada pada level sehat dapat terjaga. Meskipun demikian, Perseroan tetap menyadari akan adanya risiko yang berada di luar kendali yang tidak dapat dihilangkan sepenuhnya oleh upaya-upaya internal. 56 Untuk lebih detail mengenai manajemen Risiko dapat dilihat pada Bab IX Kegiatan dan Prospek Usaha Perseroan.

13. Realisasi Penilaian Tingkat Kesehatan Perseroan

Penilaian Tingkat Kesehatan Perseroan dilakukan dengan mengacu kepada Surat Edaran Bank Indonesia SEBI Nomor 924DPbS tanggal 30 Oktober 2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah. Berdasarkan SEBI tersebut, penilaian Tingkat Kesehatan dilakukan dengan menggunakan pendekatan risiko Risk-based Bank Rating dengan cakupan penilaian terhadap faktor-faktor sebagai berikut:

1. Penilaian Terhadap Tingkat Kesehatan a. Faktor Finansial

I. Permodalan Capital • Kecukupan pemenuhan KPMM • Kemampuan modal inti untuk menutup kerugian pada saat likuidasi • Trend pertumbuhan KPMM • Kemampuan internal menambah modal II. Kualitas Aktiva Asset quality • Kualitas aktiva produktif bank syariah • Konsentrasi risiko penyaluran dana kepada debitur inti • Kualitas penyaluran dana kepada debitur inti • Besarnya pembiayaan yang non performing III. Rentabilitas Earning • Pendapatan Operasional Bersih Net Operating Margin, NOM • Return On Asset • Rasio Eisiensi Operasional REO • Rasio Aktiva Produktif Lancar • Diversiikasi pendapatan • Proyeksi Pendapat Bersih Operasional Utama PPO IV. Likuiditas Liquidity • Besarnya aset jangka pendek dibandingkan dengan kewajiban jangka pendek • Kemampuan bank syariah dalam memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek dengan menggunakan aset jangka pendek, cash reserve, dan STMP • Ketergantungan bank syariah terhadap deposan inti Rasio Deposan Inti RDI • Pertumbuhan dana deposan inti dibandingkan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga keseluruhan Pertumbuhan Rasio Deposan Inti PRDI V. Sensitivitas terhadap Risiko Pasar • Kecukupan penerapan manajemen risiko pasar

b. Faktor Manajerial

I. Manajemen Umum • Struktur dan mekanisme governance yang efektif • Penanganan conlict of interest • Independensi dan profesionalisme pengurus Bank dan DPS • Strategi dan pola komunikasi dua arah 57 II. Manajemen Risiko • Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi • Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit • Kecukupan proses identiikasi,pengukuran, pemantauan, pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko • Sistem pengendalian Intern yang menyeluruh III. Kepatuhan Bank • Efektivitas fungsi kepatuhan Bank terhadap ketentuan kehati-hatian - BMPK, PDN, dan KYC • Efektivitas fungsi kepatuhan Bank terhadap prinsip syariah • Kepatuhan Bank terhadap komitmen kepada Bank Indonesia dan atau pihak lain dan ketentuan lain.

c. Penetapan Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan

Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Perseroan ditetapkan berdasarkan analisis secara komprehensif dan terstruktur terhadap peringkat setiap faktor dan dengan memperhatikan prinsip-prinsip umum penilaian Tingkat Kesehatan Bank. Penetapan peringkat komposit tingkat kesehatan bank dengan melakukan agregasi terhadap peringkat faktor inansial dan peringkat faktor manajemen dengan menggunakan table konversi, Perseroan juga mempertimbangkan kemampuan Bank dalam menghadapi perubahan kondisi eksternal yang signiikan. Penjelasan Singkat Peringkat Komposit sebagai berikut : Peringkat Deskripsi 1 PK-1 Mencermin bahwa Perseroan Sangat Baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian Industri keuangan 2 PK-2 Mencermin bahwa Perseroan Baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian Industri Keuangan, namun masih memiliki kelemahan minor yang segera diatasi oleh tindakan rutin 3 PK-3 Mencermin bahwa Perseroan Cukup Baik terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian dan Industri Keuangan, namun terdapat beberapa kelemahan yang dapat menyebabkan peringkat komposit memburuk apabila Perseroan tidak segera melakukan tindakan korektif 4 PK-4 Mencermin bahwa Perseroan Kurang Baik dan sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian dan Industri Keuangan atau bank memiliki kelemahan keuangan yang serius atau kombinasi dari kondisi beberapa faktor yang tidak memuaskan, yang apabila tidak dilakukan tindakan yang efektif berpotensi mengalami kesulitan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha bank. 5 PK-5 Sangat sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian dan keuangan, serta mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usaha Bank. Per Juni 2013, penilaian Tingkat Kesehatan Perseroan adalah sebagai berikut: Rekap Komponen Faktor Finansial No Komponen Finansial Hasil Peringkat Peringkat Finansial 1 Permodalan 2 2 2 Kualitas Asset 2 3 Rentabilitas 2 4 Likuiditas 2 5 Sensitivitas terhadap Risiko Pasar 1 Rekap Komponen Faktor Manajerial No Komponen Finansial Hasil Peringkat Peringkat Finansial 1 Manajemen Umum 2 B 2 Manajemen Risiko 2,5 3 Kepatuhan Bank 2 58 Penetapan Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan PERINGKAT FAKTOR FINANSIAL PERINGKAT FAKTOR MANAJEMEN 5 4 3 2 1 A PK 5 PK 4 PK 3 PK 2 PK 1 B PK 5 PK 4 PK 3 PK 2 PK 1 C PK 5 PK 4 PK 3 PK 3 PK 2 D PK 5 PK 4 PK 4 PK 3 PK 3 Secara keseluruhan untuk periode 31 Desember 2012, hasil penilaian terhadap Faktor Finansial mendapat peringkat 2 sedangkan Faktor Manajemen mendapat peringkat B, sehingga menghasilkan penetapan Peringkat Komposit composite rating tingkat kesehatan Bank pada predikat PK 2 BAIK.

2. Penilaian Terhadap Faktor Proil Risiko