Agus Imam SolihinSatrio Piningit 2009

44

27. Ahmad Naf’an Perguruan Santriloka 2010 Ahmad Naf’an alias Gus Aan mendirikan Perguruan San-

triloka dan menyebarkan ajarannya melalui VCD dan buku ber- judul Wind of Change. Menurut Naf’an puasa Ramadan dan sholat dan haji bukan suatu kewajiban karena dianggap sebagai tipu daya bangsa Arab, Al-Qur’an yang asli bukan berbahasa Arab, melain- kan bahasa Kawi, Sansekerta dan Jawa Kuno. MUI Jawa Timur, Jamiyyah Ahlit-Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah atau per- kumpulan tarekat NU cabang Mojokerto, Pimpinan Wilayah Mu- hammadiyah PWM Jawa Timur, yang mempelajari isi VCD dan buku Santriloka menyatakan bahwa ajaran Santriloka sesat dan menyesatkan. Pada Oktober massa mendatangi kediaman Gus Aan, sete- lah menyaksikan debat Gus Aan dengan MUI di salah satu TV swasta. Melalui siaran tersebut, massa mengetahui bahwa san- triloka adalah sesat. Warga mendatangi dan meminta keluarga Gus Aan segera pindah, karena ajarannya dianggap mempermalukan warga Kranggan. Polisi melakukan evakuasi ke Polres Kota Mo- jokerto, karena dikhawatirkan menjadi korban tindakan anarkis warga. Selain membawa Ahmad Naf’an, polisi menurunkan selu- ruh atribut Perguruan Santriloka dan menyatakan rumah itu bu- kan lagi sebagai Padepokan Santriloka. Polisi melakukan penye- lidikan kepada Gus Aan terkait dengan penodaan agama. Namun tidak diketahui keberlanjutan penyelidikan tersebut. Namun, kemudian Santriloka mengubah namanya men- jadi Pandu Sanjaya, dan berpindah dari Kranggan ke Wates. Pada Hari Kamis 09 Pebruari 2012, dilaksanakan rapat koordinasi Kes- banglinmas, Toda, Tomas serta ketua RTRW 0101 dan jajaran anggota Kodim, Koramil dan Polmas Kel. Wates membahas ten- tang langkah-langkah yang akan dilakukan terhadap ajaran aliran Pandu Sanjaya. Hasil rapat di rumuskan bahwa: a. Warga tidak akan mendatangi rumah kontrakan Ahmad Naf’an Gus Aan b. Lurah Wates akan memanggil Ahmad Naf’an Gus Aan dan dis- aksikan oleh warga serta tokoh masyarakat c. Warga Lingkungan Banjar Anyar tidak menghendaki kebera- 45 daan aliran Pandu Sanjaya dilingkungannya. d. Ahmad Naf’an Gus Aan diberi waktu paling lama 2 dua bulan untuk mencari tempat kontrakan baru di luar wilayah Kota Mo- jokerto e. Selama 2 dua bulan tersebut Ahmad Naf’an Gus Aan dilarang menerima tamu sendiri dan mengajarkan aliran Pandu San- jaya. f. Warga lingkungan Banjar Anyar tidak diperkenankan untuk main hakim sendiri terhadap Ahmad Naf’an Gus Aan g. Selama tinggal di lingkungan Banjar anyar Kelurahan Wates Kota Mojokerto Ahmad Naf’an Gus Aan harus mengikuti atu- ran dan bergaul dengan warga. Tidak diketahui keberlanjutan penanganan kasus ini.

28. Antonius Richmond Bawengan Kerusuhan Temanggung 2010

Pada 22 Oktober tahun 2010, Antonius Richmond Bawe- ngan berkunjung ke rumah saudaranya di Temanggung dengan tujuan menginap sebelum berkunjung ke rumah mertuanya di Malang. Selain untuk menginap ia menyebarkan buku–buku yang dibawa dari Jakarta yaitu 1 “Ya Tuhanku, Tertipu Aku“ dan 2 “Sau- dara perlukan Sponsor ?“ dan brosur yang berjudul 1 “Selamatkan Diri Dari Dajjal dan Qiamat“; 2 “Putusan Hakim Bebas“, dan 3 Tiga Sponsor-Tiga Agenda–Tiga Hasil. Isi buku dan bosur tersebut pada intinya berisi hujatan terhadap agama katolik dan islam. Keesokan harinya ia menyebarkan buku-buku dan brosur dengan cara melemparkan di depan pintu rumah, di atas kursi ataupun di depan toko-toko di wilayah Kranggan Temanggung. Pada saat menyebarkan buku dan brosur, diketahui oleh penduduk dan dibawa ke rumah Ketua RT.03 untuk dimintai keterangan. Karena menurut penilaian Ketua RT isi buku mengandung peno- daan agama, Antonius diserahkan ke Polsek Kranggan. Antonius dikenai pasal 156a KUHP. Proses persidangan Antonius, selalu dipenuhi ormas Islam dan santri. Mereka menuntut agar Antonius dihukum mati. Majelis Hakim memutuskan Antonius terbukti bersalah melakukan peno-