49
wa Ondon terbukti melakukan penodaan agama dan penipuan, dan dipidana selama 5 lima tahun penjara.
31. Oben Sarbeni Aliran Ahmad Sulaeman 2011 Oben Sarbeni adalah pengasuh dan pengajar pada Pondok
Pesantren Anwarul Huda, Tasikmalaya. Oben menyakini bahwa gurunya bernama Ahmad Sulaeman alias Sukiman adalah Imam
Mahdi dan Wali Kutub yang akan menyelamatkan umat muslim ke surga. Oben menafsirkan bahwa yang dimaksud “ahli sunnah
waljamaah”, adalah pengikut aliran Ahmad Sulaeman, Oben meng- ajarkan amalan kepada para santrinya berupa shalawat nabi dan
asmaul husna dengan kata-kata : “Maniu”
Bentuk ekspresi keyakinan Oben terhadap Ahmad Sulae- man salah satunya dengan membuat satu ruangan khusus di ling-
kungan Pondok Pesantren Anwarul Huda dan memasang foto-foto didindingnya. Kepada santrinya ia memperkenalkan Ahmad Su-
laeman dan menjelasakan bahwa Ruh Nabi Muhammad masuk ke dalam fi sik Ahmad Sulaeman. Sedangkan terhadap fotonya sendiri
ia menyatakan diri sebagai sahabat Nabi Muhammad. Oben menyatakan bahwa ketika mengamalkan Sholawat
Nabi, yang pertama harus ditujukan kepada Ahmad Sulaeman, ke- mudian kepada Nabi Muhammad SAW. Pernyataan lainnya adalah
bahwa Nyi Roro Kidul adalah Wali bukan jurig syetan karena telah di islamkan oleh Ahmad Sulaeman.
MUI memintai keterangan Oben terkait ajarannya. Per- mintaan keterangan dilakukan dalam suasana “disidangkan” yaitu
disaksikan oleh ratusan ulama dan santri-santri. Oben diminta untuk mengucapkan dua kalimat syahadat, sebagaimana dituntun
oleh Ketua MUI, namun Odon menolak mengucapkan dua kalimat syahadat tersebut. Hal ini memancing kemarahan para santri yang
kemudian berupaya menghakiminya, polisi mengamankan Oben dari amukan massa. Selanjutnya MUI kota Tasikmalaya mengelu-
arkan fatwa bahwa ajaran yang di kembangkan oleh Oben Sarbeni adalah sesat, dan menyesatkan dhallun mudhillun, karena telah
menyimpang dari prinsip-prinsip aqidah islamiyah, menyuruh dan mengajak Oben Sarbeni serta pengikutnya untuk segera kem-
50
bali kepada ajaran islam yang haq dan meminta pemerintah untuk melarang penyebaran ajaran dan membekukan kegiatannya.
Pasca dikeluarkannya fatwa dan desakan ormas islam, polisi menangkap dengan tuduhan melakukan penodaan agama.
Proses persidangan selalu diwarnai pengerahan massa dari Front Pembela Islam FPI dan Laskar Pembela Islam LPI Cabang Tasik-
malaya. Pengadilan Negeri Tasikmalaya memutuskan Oben ter- bukti melakukan penodaan agama, dan dipidana 5 tahun penjara.
Putusan ini dikuatkan di tingkat banding dan kasasi.
32. Andreas Guntur Wisnu SarsonoAmanat Keagungan Ilahi 2012
AKI merupakan singkatan dari Amanat Keagungan Ilahi yang merupakan suatu paham pengamalan wiridan yang didirikan
oleh M. Syamsoe pada tahun 1975. M. Syamsoe, lahir di Cianjur 14 September 1932 dan meninggal dunia 7 Juni 1995 di Jakarta, dan
dimakamkan di Leles, Kabupatan Garut, Jawa Barat.
Setelah M. Syamsoe berhenti bekerja di AURI Lanud Hu- sein Sastranegara Bandung, ia melakukan tirakatan, dan menjadi
pengurus Mesjid Agung Banten. Ketika melakukan tirakatan, te- patnya pada malam 12 Maulid 1389 H atau bertepatan dengan 29
Mei 1969, ia mendapat “pencerahan” di Masjid tersebut. Sejak saat itu, M. Syamsoe mengajarkan pahamnya kepada lingkungan kelu-
arga, dan pada tahun 1973 ia mulai mengembangkannya kepada masyarakat luas, dengan kegiatan: a Mengajak orang kenal dan
merasakan kuasa Allah SWT; b Memberi tambahan do’a wirid dzikir, Pen; c Membantu dalam kesembuhan dan keberuntungan.
M. Syamsoe mengembangkan pahamnya di beberapa dae- rah. Di Cilegon, Banten 1977-1981, di Cibeureum, Bandung 1981-
1984, di Serengseng, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 1991-1995. Setelah M.Syamsoe meninggal dunia pada tahun 1995, kegiatan
pengikutnya tidak lagi menonjol di masyarakat. Kondisi berlang- sung selama lebih kurang sepuluh tahun. Baru pada tahun 2006,
para sesepuh atau orang dekat M. Syamsoe mulai membangun kembali komunitas AKI, yang terpecah tiga, Yaitu: AKI Yaskum
dengan orientasi pada kehidupan sosial dan pengobatan tradisio-