Wahyu Andito Putro WibisonoSalamullah 2009 Nimrot Lasbaun dkk Sion Kota Allah 2009 Aliran

41 Lama. Aparat keamanan menangkap tujuh orang penganut Sion City dengan tuduhan melakukan penodaan agama. Nimrot dinya- takan bersalah melakukan penodaan agama dan dipidana selama enam bulan penjara.

23. FX Marjana, Dosen Universitas Widya DharmaUnwidha 2009

Drs FX Marjana, dosen Fakultas Kepeguruan Ilmu Pen- didikan FKIP, Universitas Widya Dharma Unwidha diadukan oleh Front Umat Islam FUI Klaten atas laporan dari mahasiswa FKIP Unwidha dengan tuduhan penghinaan dan penodaan agama. Kasus ini berawal pada saat diadakan ujian skripsi di kampus Un- widha Klaten, Marjana mewakili rektor untuk memberikan sambu- tan. Namun saat menyampaikan sambutan, Marjana dinilai telah mendiskreditkan umat Islam. Diantaranya menyatakan bahwa Is- lam adalah agama yang suka bermusuhan dan banyaknya golongan aliran menjadi salah satu buktinya, dan umat Islam menyembah Ka’bah. Marjana diberhentikan sebagai dosen di Unwidha, namun tidak terdapat informasi hasil persidangan terhadap Marjana. 24. Wilhelmina HolleKerusuhan Masohi-Maluku 2009 Wilhelmina Holle, seorang guru SD dituduh telah meng- hina Islam dan Nabi Muhammad di depan murid-muridnya, saat saat memberikan les privat pada tanggal 10 November 2008. Ru- mor tersebut mengakibatkan terjadinya penyerangan dan pem- bakaran Letwaru, sebuah desa Kristen yang tersisa dari konfl ik Maluku.Kerusuhan ini disebabkan oleh penyebaran selebaran, penggalangan tanda tangan dan ajakan demonstrasi yang dilaku- kan oleh Asmara Washua. Asmara adalah koordinator Forum Komunikasi Islam Maluku Tengah, dan caleg yang diusung Par- tai Keadilan Sejahtera PKS, untuk daerah pemilihan Kecamatan Saparua-Haruku. Wilhelmina dipidana 1 tahun penjara karena melanggar Pasal 156a huruf a KUHP, sedangkan asmara Washua, dipidana 1 tahun karena menyebarkan rasa permusuhan dengan mendistri- busikan selebaran-selebaran dan tanda tangan. 42 25. Pastor Moses Alegesen Penerjemahan Makalah Untouch- ability A History of Vaikonam Agitation Manu 2009 Pastor Moses Alegesan menerjemahkan makalah berba- hasa Inggris yang ditulis oleh Periyar Erode Venkata Ramasa- my disampaikannya pada sebuah sebuah seminar di Distrik Kan- yakumari pada tahun 1958, dengan judul Untouchability A History of Vaikonam Agitation Manu, menjadi “Manu Suatu Peraturan yang Tidak Adil bagi Kaum Non-Brahmin”. PHDI melaporkan pastor Moses dengan tuduhan penodaan agama terhadap agama Hindu, karena di dalam makalah tersebut terdapat pembahasan tentang issue kasta. Moses menyatakan bahwa dirinya tidak pernah menyebar- luaskan hasil terjemahan itu. Justru orang yang menggugat yang berupaya menyebarluaskannya sehingga penerjemahan ini men- jadi perdebatan di antara Suku Tamil yang ada di Medan maupun di tempat lain. Ia menyatakan ketidakmengertian kesalahannya sehingga dituduh menista agama Hindu, karena isi terjemahan itu bukan persoalan Agama Hindu, tetapi persoalan budaya India, di- mana mereka mempersoalkan isu Kasta, bukan Agama. Pastor Moses Alegesan sendiri adalah salah seorang tokoh Suku Tamil di Medan, ia memperjuangkan eksistensi Suku Tamil sebagai Warga Negara Indonesia dan memiliki hak yang sama per- samaan kasta dengan warga negara lainnya. Diantaranya pengu- sulan penggantian nama Kampung Keling menjadi Kampung Ma- dras. Menurutnya walau keling sejatinya merujuk pada kekuasaan Raja Kalingga di India, istilah keling bertukar menjadi istilah yang menghina sejak pertengahan 1970-an. Pembentukan opini bahwa penerjemahan itu merupakan tindakan melanggar hukum, dan tekanan agar pastor Moses dita- han dan dihukum, menyebabkan ia ditangkap dan didakwa melaku- kan penodaan agama. Majelis Hakim PN Medan memutuskan bahwa Pastor Moses Alegesan tidak bersalah melakukan penodaan agama, dan karenanya dinyatakan bebas murni, mengembalikan harkat dan martabatnya seperti sedia kala.