Pendeta Hadassah J Werner Gereja Bethel Tabernakel 2012

53 ini telah menampung lebih dari 140 orang anak muda. Ajaran yang dinilai sesat adalah pernyataan bahwa “ibu kandung hanya jalan la- hir, karenanya ibu rohani berada pada posisi yang lebih kuat”. Pernya- taan ini dinilai mejadi penyebab retaknya hubungan anak dengan keluarga. Pada tanggal 13 Oktober 2019, salah seorang jamaah mela- porkan Pendeta Hadassah dengan tuduhan melakukan penodaan agama dengan cara memberikan khotbah dan mengadakan per- temuan yang disebut ibadah “Flame Meeting” dan “Star Group Meet- ing” pada Januari 2010 dan Juni 2010 serta mendirikan Komunitas KMC, yang isi ajarannya tidak sesuai dengan ajaran Alkitab. Dalam kasus ini, Majelis Hakim pada putusan sela menga- bulkan eksepsi Pendeta Hadassah, namun Jaksa Penuntut Umum JPU menyatakan banding. Pengadilan Tinggi Jawa Barat meme- rintahkan agar pokok perkara untuk disidangkan. Setelah melalui persidangan, Majelis Hakim memutuskan Pendeta Hadassah bebas murni dari dakwaan penodaan agama. Dalam pertimbangannya, majelis hakim berpedapat bahwa pendakwa tidak berada pada waktu tempo dan lokasi locus yang tepat, penurunan keimanan umat Kristen yang didakwaan akibat pengajaran Pdt. Hadassah J. Werner sekitar tahun 2010 tidak ada tolak ukurnya karena iman adalah sesuatu yang tidak terlihat dan ukurannya hanya Tuhan yang tahu. Demikian pula dakwaan bahwa Pdt. Hadassah J. Werner mengajarkan derajat ibu lahir adalah lebih rendah ternyata hanya disebabkan seorang Ibu yang tidak ingin anaknya terlibat aktif di gereja dan ingin memberi pelajaran dan kejeraan pada Pdt. Hadas- sah J. Werner saja. Sedangkan terbukti anaknya telah meminta ijin hidup mandiri dan tinggal di kost terpisah dari orangtuanya jauh- jauh hari sebelum kasus ini dilaporkan.

34. Sensen Komara NII 2012

Sensen Komara Panglima besar sekaligus yang mengaku sebagai Presiden Negara Islam Indonesia NII, didakwa melaku- kan tindak pidana makar pendirian negara dan pengibaran ben- dera NII dan penodaan Agama. Sensen mengibarkan bendera NII pada Minggu 7 Agustus 2011, di lapangan sepak bola Sentra Bakti, 54 Kampung Babakan Cipari, Desa Sukarasa, Kec. Pangatikan, Garut. Selain itu, Sensen juga telah melakukan penodaan agama Islam di- antaranya dengan merubah kiblat ke arah timur. Pasal 106 Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHP jo. pasal 53 ayat 1 KUHP, dan pasal 156 hurup a KUHP. Majelis Hakim menjatuhkan vonis bersalah terhadap Pre- siden Negara Islam Indonesia NII, atas tuduhan telah berbuat makar dan penistaan agama. Namun demikian, Sensen terbukti menderita penyakit kejiwaan paranoid sehingga diputuskan un- tuk dikirim ke bagian jiwa Rumah Sakit Dr Hasan Sadikin RSHS Bandung. 35. Alexander Aan Account Facebook Atheis Minang 2012 Alexander Aan, adalah CPNS di Kantor Bappeda Dharmas- raya, Sumatera Barat. Ia menulis status di Facebook bahwa ”Tuhan Itu Tidak Ada”. Alasannya karena ia melihat masih banyaknya ke- sengsaraan di dunia dan banyaknya kesenjangan hidup. Pernya- taannya di dunia maya itu, menyebabkan sekelompok pemuda Sungai Kambuik, Pulau Punjung yang dipimpin ketua pemudanya, mendatangi Kantor Bupati Dharmasraya untuk menemuinya. Aan bersikeras bahwa apa yang ia sampaikan itu benar menurutnya dan karena itu merupakan pendapat pribadinya. Pemuda yang ada dalam ruangan langsung memukul Aan sampai memar-memar. Selanjutnya Aan dibawa ke Polsek Pulau Punjung, Dhar- masraya, dan Aan dituduh melakukan penodaan agama. Yang menjadi objek tuduhan tersebut adalah posting Aan di akun Face- book pribadi Alex An yang memuat tulisan-tulisan dan postingan gambar-gambar Nabi Muhammad yang dirasa menghina Nabi Mu- hammad, dan dugaan bahwa Alexander Aan merupakan admin di sebuah group Facebook “Atheis Minang”. Aan didakwa melanggar Pasal 28 ayat 2 Jo, Pasal 45 ayat 2 UU No.11 Thn 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik, Pasal 156a a KUHP, tentang penodaan agama dan pasal 156a b KUHP tentang ajakan agar orang tidak menganut agama apapun juga. Majelis Hakim menyatakan Aan terbukti bersalah melanggar pasal 28 2 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik