Arswendo Atmowiloto, Angket Tokoh di Tabloid Ming- guan Monitor 1990

20 KKG dan Arswendo sendiri menyatakan permohonan maaf- nya secara terbuka, yang disiarkan oleh TVRI, yaitu : “Saya minta maaf. Sedikit pun saya tidak bermaksud menyengsa- rakan saudara-saudara semua. Tanpa ada yang memberi tahu pun, harusnya sudah tahu. Nyatanya saya bego. Sangat bego. Jahilun.” Dalam kesaksiannya di persidangan uji materiil UU No.1 Pnps1965, Aswendo menyatakan bahwa dirinya baru tahu -setelah kasus- bahwa membandingkan Nabi Muhammad denganmanusia lain adalah termasuk dalam penodaan. Sebelum itu tidak pernah ada penjelasaan mengenai hal ini. Menurutnya sebelum tabloid Monitor menampilkan hasil angket tersebut, sebuah Majalah Ber- ita Tempo memuat angket yang kurang lebih hasilnya sama, na- mun tidak mendapatkan teguran, dan tidak mendapat persoalan apa-apa. Tempo memuat hasil riset seorang doktor yang melaku- kan riset dengan cara mengisi angketnya dari kalangan maha- siswa, hasilnya kurang lebih sama. Ada juga buku terjemahan dari luar negeri yang memuat juga membandingkan Nabi Muhammad dengan tokoh-tokoh yang lainnya dan selama itu tidak ada masa- lah 13 . Tabloid Monitor dilarang terbit, pada 23 Oktober 1990, SI- UPP nomor 1941984 dicabut oleh Menteri Penerangan Harmoko dan PWI mencabut keanggotaan Aswendo sebagai wartawan. As- wendo didakwa melanggar Pasal 156a huruf a KUHP dan dipidana 5 lima tahun penjara. Majelis hakim menyatakan bahwa angket yang menyamakan Nabi Muhammad SAW dengan manusia biasa jelas merendahkan derajat Rasulullah. Perbuatan itu, terhitung suatu penghinaan yang bersifat permusuhan, penyalahgunaan, atau penodaan terhadap agama Islam dengan menggunakan penerbitan pers.

3. Muhammad Saleh, Kerusuhan Situbondo 1996

Muhammad Saleh adalah seorang pemuda penjaga dan tu- kang kebun di Masjid Nurul Islam. Saleh, kerap mendatangi K.H. 13 Keterangan di depan Sidang Mahkamah Konstitusi dalam sidang perkara no.140PUU-VII2009 perihal Pengujian UU No.1PNPS1965, Jakarta, 1022010 21 Achmad Zaini, pimpinan pondok Nurul Hikam, yang juga tetang- ganya di Kecamatan Kapongan, Situbondo untuk diskusi agama. Kepada K.H. Zaini, Saleh menyatakan bahwa Allah adalah mahluk biasa dan K.H. As’ad Syamsul Arifi n, -pendiri pondok pesantren Salafi - yah Syafi ’iyah, Situbondo- meninggal tidak sempurna, karena me- ninggal di rumah sakit. KH Zaini meminta Saleh menuliskan pokok-pokok penda- patnya di atas kertas, yang selanjutnya kertas tersebut digandakan dan disebarluaskan oleh KH Zaini. Kiai Zaini meminta NU Situbon- do dan ulama untuk menuntut Saleh ke pengadilan. Para kiai men- ya-rankan tidak perlu dituntut ke pengadilan, cukup diselesaikan secara kekeluargaan, karena Saleh tidak meresahkan masyarakat, masih tergolong anak-anak dan belum berkeluarga. Di samping itu, Saleh juga bukan orang yang berpengaruh. Namun, Kiai Zaini bersikukuh melaporkan Saleh ke kepolisian dengan tuduhan pen- odaan agama, dan menyiarkan apa yang dikatakan Saleh dalam berbagai forum pengajian. Dalam setiap persidangan, persidangan selalu dipenuhi oleh massa. Saleh sendiri membantah tuduhan menodai agama Islam. Katanya, “Saya datang hanya untuk musyawarah dan saya in- gin tahu tanggapan Kiai Zaini, apakah pendapat saya betul atau tidak,”. Massa yang antara lain datang dari Besuki, Panarukan, dan Asem- bagus yang mencapai 1.000 orang itu marah. Seusai sidang teriakan “Bunuh Saleh” pun terdengar, dan massa berusaha mengeroyokn- ya. Massa berhasil masuk ke dalam sel penjara dengan cara mem- bongkar genteng, jendela plafon, dan memukulinya. Tindakan ini bisa dihentikan, namun massa yang ada di luar tahanan menuntut Saleh dihukum mati dan mereka yang akan mengeksekusinya. Jaksa Penuntut Umum, menuntut hukuman maksimal lima tahun penjara sesuai dengan ketentuan Pasal 156 a KUHP tentang Penodaan Agama. Sebagian massa yang tak puas dengan tuntutan jaksa, dan ingin Saleh dihukum mati, mulai melempari gedung pengadilan dengan batu. Massa yang sudah kalap terus menga- muk, dan tidak diketahui kemudian ada massa yang berteriak bahwa Saleh dilarikan ke Gereja Bukit Sion dan hakim yang meng- adili beragama Kristen. Kerusuhan yang berlangsung kurang lebih