Oben Sarbeni Aliran Ahmad Sulaeman 2011 Oben Sarbeni adalah pengasuh dan pengajar pada Pondok

50 bali kepada ajaran islam yang haq dan meminta pemerintah untuk melarang penyebaran ajaran dan membekukan kegiatannya. Pasca dikeluarkannya fatwa dan desakan ormas islam, polisi menangkap dengan tuduhan melakukan penodaan agama. Proses persidangan selalu diwarnai pengerahan massa dari Front Pembela Islam FPI dan Laskar Pembela Islam LPI Cabang Tasik- malaya. Pengadilan Negeri Tasikmalaya memutuskan Oben ter- bukti melakukan penodaan agama, dan dipidana 5 tahun penjara. Putusan ini dikuatkan di tingkat banding dan kasasi.

32. Andreas Guntur Wisnu SarsonoAmanat Keagungan Ilahi 2012

AKI merupakan singkatan dari Amanat Keagungan Ilahi yang merupakan suatu paham pengamalan wiridan yang didirikan oleh M. Syamsoe pada tahun 1975. M. Syamsoe, lahir di Cianjur 14 September 1932 dan meninggal dunia 7 Juni 1995 di Jakarta, dan dimakamkan di Leles, Kabupatan Garut, Jawa Barat. Setelah M. Syamsoe berhenti bekerja di AURI Lanud Hu- sein Sastranegara Bandung, ia melakukan tirakatan, dan menjadi pengurus Mesjid Agung Banten. Ketika melakukan tirakatan, te- patnya pada malam 12 Maulid 1389 H atau bertepatan dengan 29 Mei 1969, ia mendapat “pencerahan” di Masjid tersebut. Sejak saat itu, M. Syamsoe mengajarkan pahamnya kepada lingkungan kelu- arga, dan pada tahun 1973 ia mulai mengembangkannya kepada masyarakat luas, dengan kegiatan: a Mengajak orang kenal dan merasakan kuasa Allah SWT; b Memberi tambahan do’a wirid dzikir, Pen; c Membantu dalam kesembuhan dan keberuntungan. M. Syamsoe mengembangkan pahamnya di beberapa dae- rah. Di Cilegon, Banten 1977-1981, di Cibeureum, Bandung 1981- 1984, di Serengseng, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 1991-1995. Setelah M.Syamsoe meninggal dunia pada tahun 1995, kegiatan pengikutnya tidak lagi menonjol di masyarakat. Kondisi berlang- sung selama lebih kurang sepuluh tahun. Baru pada tahun 2006, para sesepuh atau orang dekat M. Syamsoe mulai membangun kembali komunitas AKI, yang terpecah tiga, Yaitu: AKI Yaskum dengan orientasi pada kehidupan sosial dan pengobatan tradisio- 51 nal, AKI Andreas cenderung berorientasi pada sosial dan politik, dan AKI Kurnia Wahyu dalam aspek sosial dan dzikiragama. Andreas Guntur Wisnu Sarsono adalah seorang pengikut AKI dan mengembangkan ajaran tersebut di wilayah Klaten. Ka- sus penodaan agama berawal pada tanggal 24 Oktober 2011, ormas MMI, Forum Komunikasi Aktifi s Masjid FKAM, bersama Muspika Camat, Danramil dan Kapolsek, mengrebeg rumah kontrakan milik Andreas Guntur. Pengrebekan dilakukan saat AKI tengah menyelenggarakan ritual keagamaan, dirumah kontrakan milik, yang diikuti sebanyak 23 anggota. Pengrebekan dilakukan karena Ajaran AKI diangap sesat dan telah dilarang oleh Pemerintah Bant- en dan Jabar. Dirumah kontrakannya terdapat lima 5 poster yang di- anggap sebagai sarana pengembangan ajaran AKI, yaitu : a. Sebuah poster bertuliskan huruf Arab yang dibawahnya tertulis huruf latin dengan bacaan “Ya Iblisa Saetonu Fidulumati Wanur” yang kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi “Kegelapan Wahai iblis syetan didalam dan cahaya dan Wamala Ikati- hi Warosulihi Abdahu Sirotol Mustaqim” yang jika diterjemahkan artinya “Dan para malaikatnya, dan para rosulnya hambanya jalan yang lurus”; b. Sebuah poster bertuliskan huruf Arab kemudian disebelahnya ada Firman Allah Siapa AKI–AKI adalah suatu Rahmat yang harus disampaikan kepada umatmu di dunia, Syamsoe adalah suatu sinar kasih Allah yang ada didirimu, Allah adalah hidup yang ada didirimu yang tidak bisa diajak bohong; maksud dari kalimat tersebut dalam jiwa manusia terdapat rasa yang selalu mengajak jujur mengikuti sifat Allah Maha Jujur. c. Sebuah poster berisi slogan yang isinya antara lain Manusia MakhlukNur, AllahNur, SetanIblisNur yang berarti menya- makan Allah, manusia, setan dan iblis adalah Nur atau cahaya; bahwa menurut ajaran agama islam jelas salah karena menya- makan Allah, Malaikat, syetan, iblis berasal dari nur

d. Sebuah poster bertuliskan Kun Fayakun yang mana poster

tersebut berisi Allah berfi rman dengarkanlah oleh dirimu aku sengaja, aku robahkan, rasa hatimu, untuk dirimu mengerti,