Karyawan, Direksi, Komisaris dan Komite Audit lanjutan

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and For the Year Then Ended Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated 14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

b. Prinsip-prinsip Konsolidasian b. Principles of Consolidation Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak, seperti yang disebutkan pada Catatan 1d, yang dimiliki oleh Perusahaan dengan kepemilikan saham lebih dari 50. The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its Subsidiaries, as mentioned in Note 1d, in which the Company maintains share ownership of more than 50. Seluruh akun dan transaksi antarperusahaan yang material, termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Kelompok Usaha sebagai satu kesatuan usaha. All significant intercompany account balances and transactions, including any unrealized profit or loss, have been eliminated to reflect the financial position and results of operations of the Group as a single business entity. Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Company obtained control, until the date of such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through its Subsidiaries , more than half of the voting power of the entity. Kerugian Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada kepentingan nonpengendali ”KNP” bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Losses of non-wholly owned Subsidiaries are attributed to the non-controlling interests “NCI” even if that results in a deficit balance, for the NCI. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha: If it loses control over a subsidiary, the Group: i menghentikan pengakuan aset termasuk setiap goodwill dan liabilitas entitas anak Perusahaan, i derecognizes the assets including goodwill and liabilities of the subsidiary, ii menghentikan pengakuan nilai tercatat setiap KNP, ii derecognizes the carrying amount of any NCI, iii menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada, iii derecognizes any cumulative translation differences recorded in equity, iv mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima, iv recognizes the fair value of the consideration received, v mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya, v recognizes the fair value of any investment retained, vi mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif, dan vi recognizes any surplus or deficit in statements of comprehensive income, and vii mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. vii reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or directly to retained earnings.