are in Indonesian language.
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2013 dan Untuk Tahun yang Berakhir
pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and
For the Year Then Ended Expressed in Millions of Rupiah,
unless otherwise stated
107
35. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING lanjutan
35. ASSETS AND
LIABILITIES IN
FOREIGN CURRENCY continued
Mata Uang Setara dengan
Asing Rupiah
Foreign Rupiah
31 Desember 2012 Currency
Equivalent December 31, 2012
Aset Assets
Kas dan setara kas ASUS 30.797.921
297.816 Cash and cash equivalents
EUREUR 283.824
3.636 Piutang lain-lain - Pihak ketiga
ASUS 4.007.350 38.751
Other receivable - Third parties
Total 340.203
Total
Liabilitas Liabilities
Utang Accounts payable
Usaha Trade
Pihak berelasi ASUS
797.323 7.710
Related parties Pihak ketiga
ASUS 65.461.745 633.015
Third parties EUREUR
98.294 1.259
AUDAUD 14.580
146 Beban akrual
ASUS 82.227
795 Accrued expenses
Utang bank jangka pendek ASUS 22.500.000
217.575 Short-term bank loans
Utang bank jangka panjang ASUS 97.600.000
943.792 Long-term bank loan
Total 1.804.292
Total
Liabilitas moneter - neto 1.464.089
Monetary liabilities - net
Jika liabilitas moneter neto Kelompok Usaha dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013
tersebut dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada
tanggal 26 Maret 2014, maka liabilitas moneter neto akan naik sebesar Rp1.331.
If the Group’s monetary liabilities - net in foreign currencies as of December 31, 2013, were to be
converted into rupiah at the Bank Indonesia middle rate of exchange on March 26, 2014, the monetary
liabilities - net would increase by Rp1,331.
36. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH
DITERBITKAN TETAPI
BELUM BERLAKU EFEKTIF
36. FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan ”DSAK” yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha
namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2013:
The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting
Standards Board “DSAK” that are considered relevant to the financial reporting of the Group but
not yet effective for 2013 financial statements:
a. PSAK 1 2013: Penyajian Laporan Keuangan, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini
mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang
akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi. a. PSAK 1 2013: Presentation of Financial
Statements, effective January 1, 2015. This PSAK changes the grouping of items
presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss
would be presented separately from items that will never be reclassified.
are in Indonesian language.
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2013 dan Untuk Tahun yang Berakhir
pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and
For the Year Then Ended Expressed in Millions of Rupiah,
unless otherwise stated
108
36. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH
DITERBITKAN TETAPI
BELUM BERLAKU EFEKTIF lanjutan
36. FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE continued
b. PSAK 4 2013: Laporan Keuangan Tersendiri, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini hanya
mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri
sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi
untuk laporan
keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK 65.
b. PSAK 4
2013: Separate
Financial Statements, effective January 1, 2015. This
PSAK prescribes
only the
accounting requirements when a parent entity prepares
separate financial statements as additional information.
Accounting for
consolidated financial statements is determined in PSAK 65.
c. PSAK 15 2013: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama, berlaku efektif
1 Januari 2015. PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura
bersama dan juga entitas asosiasi. c. PSAK 15 2013: Investments in Associates
and Joint Ventures, effective January 1, 2015. This PSAK describes the application of the
equity method to investments in joint ventures in addition to associates.
d. PSAK 24 2013: Imbalan Kerja, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini, antara lain,
menghapus mekanisme
koridor dan
pengungkapan atas
informasi liabilitas
kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
d. PSAK 24 2013: Employee Benefits, effective January 1, 2015. This PSAK, among other,
removes the
corridor mechanism
and contingent liability disclosures to simple
clarifications and disclosures. e. PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasi,
berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini menggantikan porsi PSAK 4 2009 yang
mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip
penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan
satu atau lebih entitas lain. e. PSAK 65: Consolidated Financial Statements,
effective January 1, 2015. This PSAK replaces the portion of PSAK 4 2009 that addresses
the accounting for consolidated financial statements, establishes principles for the
presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls
one or more other entities.
f. PSAK 66: Pengaturan bersama, berlaku efektif
1 Januari 2015. PSAK ini menggantikan PSAK 12 2009 dan ISAK 12. PSAK ini menghapus
opsi metode konsolidasi proporsional untuk mencatat bagian ventura bersama.
f. PSAK 66: Joint Arrangements, effective
January 1, 2015. This PSAK replaces PSAK 12 2009 and ISAK 12. This PSAK removes
the option to account for jointly controlled entities using proportionate consolidation.
g. PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain, berlaku efektif 1 Januari 2015.
PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK 4 2009,
PSAK 12 2009 dan PSAK 15 2009. Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan
entitas dalam entitas-entitas lain. g. PSAK 67: Disclosure of Interest in Other
Entities, effective January 1, 2015. This PSAK includes all of the disclosures that were
previously in PSAK 4 2009, PSAK 12 2009 and PSAK 15 2009. This disclosures relate to
an entity’s interests in other entities.
h. PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini memberikan
panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau
diizinkan. h. PSAK 68: Fair Value Measurement, effective
January 1, 2015. This PSAK provides guidance on how to measure fair value when
fair value is required or permitted.
Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum
menentukan dampaknya
terhadap laporan
keuangan konsolidasian Kelompok Usaha. The Group is presently evaluating and has not yet
determined the effects of these accounting standards on its consolidated financial statements.