0 7 ,5 I n t e r e s t Ra t e Ri s k

Bab VI VI-95 Pem biay aan An ggaran dan R isiko Fiskal N ota Keuangan dan R APBN 20 11 3.18 4,5 5.953,4 5.573,1 6.464,50 7.155,5 - 1.0 0 0 ,0 2 .0 0 0 ,0 3 .0 0 0 ,0 4 .0 0 0 ,0 5 .0 0 0 ,0 6 .0 0 0 ,0 7.0 0 0 ,0 8 .0 0 0 ,0 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8 2 0 0 9 2 0 10 APB N -P GR AFIK VI.3 0 PENER IMAAN BPH TB, 2 0 0 6 - 2 0 11 m i l i a r ru p i a h Su m b e r: Kem enter ian Keu angan bar u d ilaku kan d en gan m em per h atikan kr iter ia pajak d aer ah d an r etr ibu si d aer ah yan g baik dan secara teori dan praktik telah teruji. Pajak baru tersebut, an tara lain , Pajak Bum i dan Ban gun an Pedesaan dan Perkotaan PBB-P2 dan Bea Perolehan H ak Atas Tan ah. Dua jen is pajak in i sebelum n ya m erupakan jen is pajak yan g dipun gut oleh Pem erin tah Pusat. Dam pak risiko fiskal yan g terjadi adalah pen urun an pen erim aan pajak pusat den gan adan ya p en galih an BPH TB d an PBB-P2 m en jad i p ajak d aer ah . Pem u n gu tan PBB-P2 d ilaku kan palin g lam bat 31 Desem ber 20 13, sem en tar a itu, BPH TB sepen uh n ya diser ah kan kepada daerah pada 1 J an uari 20 11. P e n e r im a a n BP H TB t a h u n 20 0 6 -20 10 m en u n ju kkan t r en ken aikan rata-rata 20 ,0 persen , d im a n a k e n a ik a n t e r t in ggi terjadi pada tahun 20 0 7 sebesar 8 7,0 persen diban din gkan tahun s e b e lu m n ya . P e r k e m b a n ga n p e n e r im a a n BP H TB d a p a t d ilih a t p a d a G r a f i k V I . 3 0 . D a la m p e r io d e t e r s e b u t , d is a m p in g d ip e n ga r u h i o le h p e r k e m b a n ga n k o n d is i p e r e k o n o m ia n ya n g s a n ga t berpen garuh positif terhadap perkem ban gan sektor kon struksi dan tran saksi jual beli tan ah dan ban gun an , juga berkaitan den gan berbagai lan gkah kebijakan pen in gkatan efektifitas dan efisien si dalam pem un gutan BPH TB. RANCANGAN UNDANG ‐UNDANG APBN TAHUN ANGGARAN 2011 UN ANGGA NDANG-U N ARAN PEN TA R RANC UNDANG OMOR TEN NDAPATA AH UN AN REPUBLIK CANGAN REPUBL TAH UN NTANG AN DAN NGGARAN K INDON IK INDON 20 10 BELANJ A N 20 11 NESIA NESIA A NEGAR RA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan amanat Pasal 23 ayat 1 dan ayat 2 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Amendemen keempat, Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN diajukan oleh Presiden setiap tahun untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah; b. bahwa RAPBN sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan Undang-Undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat; c. bahwa RAPBN Tahun Anggaran 2011 disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan negara dan kemampuan dalam menghimpun pendapatan negara dalam rangka mendukung terwujudnya perekonomian nasional berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional; d. bahwa penyusunan RAPBN Tahun Anggaran 2011 berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah tahun 2011 dan memperhatikan aspirasi masyarakat, dalam rangka mewujudkan Indonesia yang aman dan damai, adil dan demokratis, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat; e. bahwa sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 13PUU-VI2008, Pemerintah harus menyediakan anggaran .... - 2 - anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN dan APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional; f. bahwa pembahasan Rancangan Undang-Undang APBN Tahun Anggaran 2011 antara Dewan Perwakilan Rakyat bersama Pemerintah telah memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan DPD Nomor 00DPD2010 tanggal 00 Bulan 00 2010; g. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, c, d, e, dan f, perlu membentuk Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2011. Mengingat : 1. Pasal 5 ayat 1, Pasal 20 ayat 2 dan ayat 4, Pasal 23 ayat 1 dan ayat 2, Pasal 31 ayat 4, dan Pasal 33 ayat 1, ayat 2, ayat 3, dan ayat 4 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Amendemen Keempat; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3313; 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3569; 4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687; 5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3986; 6. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Lembaran ....