Dari Gambang Kromong Asli ke Gambang Kromong Kombinasi

Dari perubahan-perubahan inilah sekarang banyak orang mengenal gambang kromong yang merupakan kombinasi antra unsur tradisional dan modern”. Gambang kromong kombinasi inilah yang dapat memenuhi semua keinginan penonton karena dapat membawakan jenis lagu dari berbagai nada yaitu dari Disco Dangdut, Keroncong, Pop, bahkan Gambus. Serta dari penampilan dan lagu-lagu yang mereka bawakan. Pemain dalam kelompok musik ini juga mengalami perubahan. Pemain dalam kelompok musik ini boleh dikatakan lengkap yaitu dari yang tua sampai yang paling muda ada dalam kelompok musik ini, dan secara tidak langsung pemain yang lebih tua menjadi guru bagi pemain mudanya untuk menurunkan bakat yang mereka miliki. Sehingga mereka tidak mengalami kesulitan dalam mencari pelatih. Oleh karena itu kemampuan pemain mudanya tidak perlu diragukan lagi karena pemain-pemain muda ini sudah terlatih sejak dulu sehingga kemampuan mereka dapat disamakan dengan pemain yang terdahulu. Dalam memilih pemain kelompok ini tidak begitu saja menerima pemain, akan tetapi dalam mencari pemain ada tipe-tipenya, diantaranya profesional, menguasai alat, dan nada. Hal ini juga merupakan salah satu cara agar penonton tidak bosan ketika melihat kelompok musik ini tampil. Strategi atau perubahan yang dilakukan kelompok musik ini bukan hanya dari alat-alat yang ditambah, lagu-lagu-lagu yang dirubah, dan pemain yang berasal dari berbagai kalangan saja, akan tetapi dalam hal ini kostum juga merupakan salah satu strategi yang digunakan kelompok ini untuk menarik perhatian penonton, seperti yang dikatakan oleh Bapak Wiwih: Pakean merupakan hal yang penting dalam pertunjukan kesenian ini, dalam kesenian ini pemain laki-laki selalu menggunakan kostum sadariah baju koko, celana bahan, peci, sandal jepit, dan selendang atau sarung yang diletakkan dileher, sedangkan penyanyi sekaligus penarinya memakai kostum kebaya encim kebaya, rok batik, dan kostum yang digunakan oleh pimpinan kelompok musik ini adalah selalu memakai kostum ujung serong baju hitam-hitam dari atas kebawah, itulah yang menjadi ciri khas dari kelompok musik Mutika Forkabi dan menjadi sesuatu yang berbeda dengan kelompok musik lainnya, walaupun masalah alat, tempat dan waktu tampilnya sama. 12

3. Terbentuknya Nilai Ekonomi Dalam Gambang Kromong

Gambang Kromong merupakan salah satu kesenian dari sekian banyak kesenian yang ada di Jakarta yang harus dipertahankan. Berbagai cara dilakukan agar kesenian Betawi ini tetap bertahan sampai sekarang, seperti menampilkan kesenian Betawi di berbagai acara, seperti mengadakan perlombaan, pekan teater tradisional, atau dengan cara menerbitkan berbagai buku tentang pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional Betawi. Akan tetapi zaman berubah sangat pesat dan membuat semua orang berhaluan pada sesuatu yang modern, sehingga kehadiran sesuatu yang tradisional hanya dilihat dengan sebelah mata. 12 Wawancara pribadi dengan Wiwih Pada Tanggal 26 februari 2012. Oleh karena hal tersebut, semakin sedikitlah orang yang berniat untuk melestarikan kebudayaan yang ada sejak dulu. Akan tetapi beruntung masih ada orang yang memperhatikan nasib kesenian yang ada walaupun hanya sedikit. Seperti pemain kelompok musik Gambang Kromong Mustika Forkabi, pada umumnya sebagian besar pemainnya adalah anak-anak muda. Anak-anak muda ini masih memiliki kemauan untuk mempertahankan kesenian yang ada di daerahnya khususnya pada kesenian Betawi. Ketika ditanyakan apakah mereka tidak ada pekerjaan selain main musik Gambang Kromong? pada umumnya mereka memiliki pekerjaan selain bermain musik Gambang Kromong. Seperti yang dikatakan oleh salah satu informan: Saya tidak sepenuhnya menggantungkan hidup saya untuk bermain musik Gambang Kromong, akan tetapi saya memiliki pekerjaan selain ini yaitu sebagai supir Blue Bird, karena jika saya menggantungkan hidup saya pada bermusik ini bagaimana saya bisa menafkahi anak istri saya, karena hasil dari bermain musik ini saja tidak seberapa. Saya bergabung dengan kelompok musik ini boleh dibilang hanya sebagai sambilan, karena tujuan utama saya itu hanya untuk melestarikan kesenian Betawi karena saya keturunan Betawi, masa saya diem aja kalo kesenian nenek moyang kita itu hilang .” 13 Para pemain muda pun memiliki pekerjaan selain bermain musik Gambang Kromong, ada yang bekerja sebagai Satpam, Pelayan Café, bahkan ada juga yang masih sekolah. Ketika ditanyakan bagaimana mereka mengatur waktu antara pekerjaan dan sekolah dengan bermain 13 Wawancara Pribadi dengan Tinggal Malangga, Jakarta Timur, 25 Desember 2011. musik? Salah satu informan yang masih duduk dibangku sekolah menjawab: ya kalau waktunya sekolah ya sekolah, makanya saya ikut bermain musik ini diwaktu libur aja, misalkan mainnya hari sabtu atau minggu aja tapi kalau emang penting banget baru saya ijin nggak sekolah, kan ada untungnya juga bisa dapet duit kalo abis pentas lumayan lah buat jajan .” 14 Begitu juga dengan Badrina yang merupakan salah satu penyanyi sekaligus penari dalam kelompok musik Gambang Kromong, ketika ditanyakan hal yang sama mengenai pembagian waktu antara sekolah, dan bermain musik, ia menjawab: Saya ikut maen kelompok ini kalo hari libur sekolah aja, soalnya kalo saya maen pas hari sekolah saya nggak bakalan diijinin sama ibu dan bapak saya, lagian juga kan sayang- sayang kalo sampe bolos sekolah cuma karena pengen manggung ntar yang ada malah ketinggalan pelajaran lagi. 15 Pada zaman sekarang ini, tidak mudah untuk mencari pemain, apalagi pemain dari generasi muda, dikarenakan generasi muda sekarang kurang mengenal kesenian tradisional di daerah sendiri. Itulah sebabnya, ketika ditanyakan pada pemain generasi muda yang ada pada kelompok musik mengenai, mengapa mereka ikut bergabung dalam kelompok musik ini, jawaban mereka hampir serupa: yaa untuk melestarikan kesenian daerah ane lah, sekaligus buat mengasah kemampuan ane dalam bermain musik, karena ane kurang demen sama yang namanya musik-musik yang sekarang, dan mungkin karena darah ane keturunan Betawi juga kali yah ane jadi lebih suka sama musik daerah ane dan sekalian juga 14 Wawancara Pribadi dengan Milu Handoko, Jakarta Timur, 25 Desember 2011. 15 Wawancara Pribadi dengan Badrina, Jakarta Timur, 25 Desember 2011.