Susunan Musik Gambang Kromong

Dulu mah alat musik Gambang Kromong cuma sedikit, sekarang mah banyak banget. Ya gara-gara perubahan zaman juga, sekarang mah alat musik Gambang Kromong ditambah ama gitar, gendang, kecrek, kemor, sama gong. 3 Instumen alat musik Gambang Kromong secara keseluruhan ini terdiri dari 4 : a Gambang, instrument pukul yang mempunyai sumber suara sebanyak 18 buah bilah dengan skala tangga nada khas Cina terbuat dari kayu, berasal dari Jawa dan Sunda. b Kromong, instrumen pukul dari logam, bentuknya mirip dengan boning Jawa yang terdiri dari 10 buah sumber suara yang berbentuk seperti mangkok. c Tehyan, semacam biola berukuran kecil berasal dari Cina, cara memainkannya dengan cara menggesek pada posisi tegak dan pemain duduk bersila. d Kongahyan, semacam rebab berukuran sedang dan berasal dari Cina, yang memiliki suara tinggi seperti suara biola, yang berfungsi sebagai berlagu senada dengan penyanyi. e Shukong, semacam biola berukuran besar dan berasal dari Cina, cara memainkannya digesek dan berfungsi sebagai pemanis dikarenakan digesek sewaktu-waktu saja. f Kemong, semacam gong kecil berasal dari gamelan Jawa dan Sunda. 3 Wawancara Pribadi dengan Liman Sagita, Jakarta Timur, pada 25 Desember 2011. 4 Seni Budaya Betawi Menggiring Zaman,” Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, 2004, h. 42. g Kendang, semacam tambur dengan dua permukaan, juga merupakan perangkat gamelan Jawa, Sunda, dan Bali. Gunanya untuk memberi irama. h Kecrek, beberapa bilah perunggu yang diberi landasan kayu untuk dipukul-pukul sehingga berbunyi crek-crek. Gunanya untuk memberi tanda akan dimulai atau diakhiri oleh seorang pemimpin musik. i Ningnong, berupa dua buah piringan dari logam yang dikaitkan pada kerangka. Pemukul yang digunakan terbuat dari kayu yang berasal dari gamelan Jawa atau Sunda. 5

3. Sistem Nada, dan Laras pada Musik Gambang Kromong

Seperti halnya musik Tionghoa dan kebanyakan musik Timur lainnya, Gambang Kromong hanya memakai lima nada pentatonis yang semuanya mempunyai nama dalam bahasa Tionghoa: sol liuh, la U, do siang, re che dan mi kong. Tidak ada nada fa dan si seperti dalam musik diatonis, yakni musik Barat utamanya. emang sih zaman dulu mah nadanya cuma ada sol, la, do, re dan mi. trus kaga ada nada fa ama nada si. Tapi sekarang mah udah banyak perubahan nada, ya semuanye itu gara-gara zaman yang udah berubah, ya mau nggak mau kite harus ikutin. Itu juga supaya kesenian ini tetap ade. 6 Larasnya adalah salèndro yang merupakan ciri khas Tionghoa sehingga disebut Salèndro Cina, atau ada pula yang menyebutnya Salèndro Mandalungan. Dengan demikian semua instrumen dalam orkestra 5 Seni Budaya Betawi Menggiring Zaman,” Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, 2004, h. 45. 6 Wawancara Pribadi dengan Wiwi Sriwijaya, Jakarta Timur, pada 10 Desember 2011.