budaya yang digunakan oleh Sorokin. Pandangan Sorokin mengenai hakekat sosial memiliki hubungan yang sangat erat dengan Comte.
Dikarenakan keduanya lebih memusatkan perhatiannya pada tingkat analisa budaya, dan menekankan pentingnya gaya intelektual, dan
cara memandang dunia atas bentuk-bentuk pengenalan pola-pola organisasi sosial serta perilaku manusia.
40
Perubahan sosial budaya bersifat linier atau berkembang menuju titik tertentu, dapat direncanakan atau diarahkan. Teori Linier
dibedakan menjadi dua yaitu: Pertama, Teori Evolusi yaitu, Perubahan sosial budaya berlangsung sangat lambat dalam jangka
waktu lama. Perubahan sosial budaya dari masyarakat primitif, tradisional dan bersahaja menuju masyarakat modern yang kompleks
dan maju secara bertahap. Comte mengemukakan perkembangan masyarakat mengikuti perkembangan cara berfikir masyarakat
tersebut yaitu tahap teologi khayalan, tahap metafisis abstraksi dan tahap ilmiah positif. Dan kedua, Teori Revolusi yaitu, Perubahan
sosial menurut teori revolusi adalah perubahan sosial budaya berlangsung secara drastis atau cepat yang mengarah pada sendi
utama kehidupan masyarakat termasuk lembaga kemasyarakatan.
41
Comte juga menjelaskan kemajuan evolusioner umat manusia dari masa primitif sampai ke peradaban Prancis abad kesembilan belas
yang sangat maju. Hukum ini menyatakan bahwa masyarakat-
40
Doyle Paul Johnson, Teori Sosiologi Klasik dan Modern Jakarta: PT. Gramedia, 1986, h. 95.
41
Soerjono Soekanto, Pengantar Sosiologi, Jakarta: Rajawali Press, 1994, h. 398.
masyarakat umat manusia berkembang melalui tiga tahap utama. Tahap-tahap ini ditentukan menurut cara berpikir yang dominan:
teologis, metafisik dan positif.
42
Berdasarkan pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa Comte mengusulkan suatu model linear yang berkulminasi
pada munculnya masyarakat positivis, Sorokin mengembangkan model siklus perubahan sosial. Artinya, dia yakin bahwa tahap-tahap
sejarah cenderung berulang dalam kaitannya dengan mentalitas budaya yang dominan, tanpa membayangkan suatu tahap akhir yang
final. Tetapi siklus-siklus ini tidak sekedar pelipat gandaan saja; sebaliknya ada banyak variasi dalam bentuk-bentuknya yang khusus,
dimana tema-tema budaya yang luas dinyatakan.
G. Metodologi Penelitian
1. Metode
Dalam pembahasan skripsi ini, metode yang digunakan untuk menganalisa, mengerjakan, dan mengatasi masalah yang dihadapi
dalam penelitian adalah dengan melalukan penelitian jenis kualitatif dengan metode deskriptif. Kualitatif disini, merupakan prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa karta-kata yang tertulis dari si pelaku yang sedang diamati.
43
42
Doyle Paul Johnson, Teori Sosiologi Klasik dan Modern Jakarta: PT. Gramedia, 1986, h. 95.
43
Lexi J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1997, h. 3
2. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang akan dipakai dalam penelitian ini diantaranya:
a. Wawancara interview, untuk mendukung analisa tersebut,
penulis melakukan wawancara langsung kepada 1 orang pemimpin kelompok musik, sebelas 11 orang pemain musik,
dan 3 tiga orang penyanyi sekaligus penari dalam kelompok musik Gambang Kromong Mustika Forkabi dengan pertanyaan
yang telah disiapkan, kemudian setelah itu dijawab oleh pemberi data dengan bebas dan terbuka.
Dalam pelaksanaan wawancara penulis menggunakan metode sebagai berikut:
Wawancara bebas inguided interview, dimana penulis bebas menanyakan apa saja yang berkaitan dengan apa
yang diinginkan, tetapi ia juga harus mengingat akan data apa yang akan dikumpulkan. Dalam pelaksanaannya
pewawancaratidak tidak membawa pedoman apa yang ditanyakan.
Wawancara terpimpin guided interview, suatu wawancara yang menggunakan sederetan pertanyaan
lengkap dan terperinci.
44
b. Observasi merupakan memperhatikan secara akurat, mencatat
fenomena yang terjadi, dan mempertimbangkan hubungan
44
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan dan Praktek Jakarta: PT. Renika Cipta, 1998, h. 145-146.
antara aspek dalam fenomena tersebut.
45
Peneliti juga melakukan observasi ini dengan ikut berpartisipasi dalam
kegiatan kelompok musik. Yang menjadi pokok observasi penulis dalam hal ini mengenai apa saja yang dipersiapkan pada
waktu latihan dan pada waktu pentas. c.
Dokumentasi, teknik ini digunakan dalam penelitian yang akan diteliti untuk melengkapi data yang diperlukan, yaitu dengan
cara melihat dan mengambil buku-buku, artikel, dokumen atau arsip-arsip pada kegiatan kelompok musik.
3. Pedoman penulisan
Pedoman dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan buku pedoman penelitian karya ilmiah CeQDA, Cet-II, Jakarta: 2007
yang disusun oleh tim penulis Hamid Nasuhi, Ismatu Ropi, Oman Fathurrohman, M. Syairoji Dimyati, Netty Hartati, Syopiansyah Jaya
Putra.
H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pemahaman dan penulisan dalam penyusunan skripsi ini, maka dalam penyajiannya penulis membagi secara sistematis ke
dalam lima bab yang secara garis besarnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
Bab I: Merupakan pendahuluan yang berisi uraian mengenai
Pernyataan Masalah, Pertanyaan Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Kajian Teoritis, Metodologi Penelitian, Sistematika