Pemimpin Kelompok Musik Gambang Kromong

organisasi Forkabi. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan orang lainpun diperbolehkan masuk dan menjadi anggota kelompok Gambang Kromong. Dengan sendirinya untuk mengatur segala kegiatan dijalankan secara kekeluargaan.

2. Pemain kelompok Musik Gambang Kromong

Pada umumnya pemain musik gambang kromong Mustika Forkabi ini adalah tidak lain anggota dan keluarga dari organisasi Forkabi itu sendiri. Akan tetapi dalam setiap pemain tidak terdapat kriteria yang khusus untuk menjadi pemain, yang dibutuhkan hanyalah kemauan yang teguh dan memang bertujuan untuk melestarikan kebudayaan. Setiap pemain dapat memainkan alat lebih dari satu, semua itu berguna jika terdapat pemain yang berhalangan untuk pentas dapat digantikan oleh pemain lainnya. Seperti yang dituturkan informan: Ane sih asli orang Betawi, jadi ane milih ikut maen musik ini ya gara-gara ane orang Betawi asli dan buat ngasah kemampuan ane dalam maen nih musik soalnye sebelum ane bergabung ama nih kelompok ane udah diajarin ama babeh ane. Disini ane bisa maenin alat musik lebih dari satu, selain ane maenin alat kemor tapi ane bisa maenin alat musik gendang ama gong. 18 Alasan mereka ingin menjadi pemain Gambang Kromong sebagian besar dikarenakan sudah menjadi warisan turun temurun dari orang tua mereka, ada juga karena ingin mempertahankan seni kebudayaan mereka yang sudah ada sejak dulu agar tidak punah oleh perubahan zaman. keahlian dalam memainkan alat Gambang Kromong mereka dapatkan dari orang tua mereka, akan tetapi ada juga yang belajar sendiri seperti pemain kecrek dan gong. 18 Wawancara Pribadi dengan Nurdin, Jakarta, pada 25 Desember 2011. Ane bisa maenin nih alat belajar dari H. Sanan, dia itu guru ane yang ngajarin ane maen nih alat, asal ente tau, ane belajar nih alat kaga bentar, tapi ane udah dua tahun belajarnya. Sekarang mah Alhamdulillah ane udah lancar. 19 Penguasaan musiknya sendiri diwariskan secara turun temurun di kalangan seniman sehingga lagu-lagu yang dibawakan sudah semakin berkurang dalam perbendaharaannya. Bisa dibilang sudah tidak utuh lagi, karena lagu-lagu yang dimainkan hanya berdasarkan perasaan dan ingatan si pemainnya saja.

3. Penonton Musik Gambang Kromong

Penyajian Gambang Kromong pada awalnya hanya sebagai hiburan yang dimainkan oleh orang-orang Tionghoa yang dimainkan dikampung halaman nenek moyang mereka di Cina. Saat ini Gambang Kromong lebih ditekankan sebagai seni budaya yang perlu dilestarikan dan sebagai seni pertunjukkan, maka penontonnya bukan dari kalangan Betawi saja melainkan dari berbagai kalangan. Gambang Kromong sekarang ini juga sering disajikan pada pesta-pesta rakyat, perkawinan, pesta tahun baru Cina, serta pada acara Tapekong tempat peribadatan Cina. kite sebagai kelompok seni Betawi kadang-kadang salut juga ama penonton, soalnye yang nonton kite setiap pentas bukannya cuma orang Betawi aje melainkan dari orang ape aje, contohnya orang Jawa, Sunda, ama Cina, karena itu kite jadi tambah semangat buat nampilin kesenian ini. 20 Gambang Kromong sebagai seni budaya dan sebagai seni pertunjukkan, maka antara penonton dengan pemain tidak menyatu, lain halnya jika mereka pentas dalam acara hajatan, mereka dapat menyatu 19 Wawancara Pribadi dengan Rifqi, Jakarta, pada 25 Desember 2011. 20 Wawancara Pribadi dengan Lili, Jakarta Timur pada 25 Desember 2011. semua itu dikarenakan penontonnya tidak lain merupakan bagian dari hajatan itu. Bahkan terkadang untuk memeriahkan hajatan itu mereka menarik penonton untuk menari bersama.

4. Perias dan Dekorator

Pada kelompok musik Gambang kromong mereka tidak bergantung pada perias dan dekorator, karena pada setiap akan pentas semua keperluan pemain musik, penari bahkan pemain lenong telah mereka kerjakan sendiri. Baik dari persiapan alat musik, kostum hingga tata riasnya. Sedangkan untuk dekorasi tempat terkadang sudah disiapkan oleh penyelenggara. Bagi mereka penampilan memang merupakan suatu hal yang sangat menentukan dalam segala hal, akan tetapi bagi pemain yang terpenting adalah bagaimana mereka dapat membuat penonton yang melihat mereka senang dan terpukau akan pementasan yang mereka suguhkan kepada penonton. seperti yang dituturkan informan: ane ngerias muka ane sendiri, kaga pake tukang rias. Emang sih dulu waktu pertama-tama mah ane diriasin, itu juga diriasin sesama pemain, nah dari situ ane mulai belajar ngerias sendiri kaga pake diriasin ama orang laen lagi sampe sekarang deh. 21

5. Pembinaan Kelompok Musik Gambang Kromong

Seperti halnya dengan propinsi lain di Indonesia yang memiliki kesenian khas. Jakarta sebagai Ibukota Negara yang memiliki sejarah kesenian hasil dari akulturasi dengan masyarakat pendatang zaman tempo dulu, adanya pengaruh dari Arab, Spayol, Portugal, Cina, budaya Jawa, Sumatera, dan Sunda yang lambat laun akan berkembang dikalangan 21 Wawancara Pribadi dengan Badrina, Jakarta, pada 25 Desember 2011.