Macam-macam Citra PerusahaanLembaga Manajemen Kehumasan Sebagai Penguatan Citra Lembaga Pendidikan
d. Citra Perusahaan
Citra perusahaan atau lembaga adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra atas produk dan pelayanannya.
e. Citra Majemuk
Masing-masing unit dan individu tersebut memiliki perangai dan perilaku tersendiri sehingga, secara sengaja atau tidak sengaja atau tidak dan sadar
atau tidak, mereka pasti memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan secara keseluruhan. Jumlah citra
yang dimiliki suatu perusahaan boleh dikatakan sama banyaknya dengan jumlah pegawai yang dimilikinya.
M. Linggar Anggoro, kedua macam citra bersumber dari adanya citra-citra yang berlaku current image yang bersifat negatif dan positif. Sebelumnya juga
sudah disebutkan bahwa citra humas yang ideal adalah kesan yang benar, yakni sepenuhnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan, serta pemahaman atas
kenyataan yang sesungguhnya. Itu berarti citra tidak seyogianya ”dipoles agar lebih indah dari warna aslinya, karena hal itu justru dapat mengacaukannya. Suatu
citra yang sesungguhnya bisa dimunculkan kapan saja, termasuk di tengah terjadinya musibah atau sesuatu yang buruk.
4
Caranya adalah dengan menjelaskan secara jujur apa yang menjadi penyebabnya, baik itu informasi yang salah atau
suatu perilaku yang keliru. Pemolesan citra yang tidak sesuai dengan fakta yang ada pada dasarnya tidak
sesuai dengan hakikat humas itu sendiri. Kalangan manajemen dan pemasaran yakni mereka yang sering membeli dan menyalahgunakan humas sehingga
merusak nama baik, dunia kehumasan acap kali memiliki suatu pemikiran yang keliru bahwasannya pemolesan citra itu merupakan suatu usaha yang sah-sah saja.
Tentu saja hal ini tidak bisa dibenarkan. Dalam rangka menegakkan kredibilitas humas maka segala macam usaha pemolesan citra harus dihindari.
4
M. Linggar Anggoro, Teori Profesi Kehumasan: Serta Aplikasinya di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, 2002, h. 69
Sedangkan menurut Sandra Oliver, citra memiliki kesan yang buruk di mata insani. Bagian dari kesan yang buruk mungkin terletak pada fakta bahwa citra
dapat berupa konsep yang abstrak seperti apa yang dikatakan Boorstin sehingga hal tersebut dapat menimbulkan kecurigaan. Bernstein 1991 menyebut hal ini
sebagai konsep yang mudah menguap dari bahasa yang tidak tepat, pemikiran yang dangkal, dan penanda citra dengan gaya sendiri yang mendorong
ketidakstabilan. Akan tetapi Mackiewich 1993 percaya bahwa citra korporasi yang kuat adalah aset yang penting dalam era kompetisi tanpa batas, dan
menyatakan lalu bagaimana? Namun seberapa samar-samarnya sebuah citra, citra adalah realitas karena orang hanya dapat beraksi terhadap apa yang telah mereka
alami dan rasakan.
5
Jadi sifat dari citra korporasi itu sendiri, seberapa pun tak enaknya, tetap merupakan sebuah bidang pertumbuhan dari produktivitas public relations yang
dikombinasikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan mengenai harapan stakcholder, tetap merupakan perhatian yang populer. Bahkan perusahaan-
perusahaan yang lebih suka bersikap low profile juga menilai citra korporasi mereka dan arti pentingnya ketika mempelajari persepsi stakeholder terhadap
kebijakan, prosedur, dan perilaku perusahaan mereka.