Jenis Media Eksternal Humas di Lembaga Pendidikan

media massa pers, radio, televisi tidak sesuai, apalagi jika khalayak tersebut hanya terdiri dari beberapa kelompok kecil saja. Karena itu sangat dibutuhkan adanya media humas eksternal yang berfungsi memberikan informasi dan penyampaian komunikasi kepada pihak atau lembaga luar. Menurut Zulkarnain Nasution media komunikasi eksternal itu sendiri memiliki berbagai bentuk antara lain: a. Jurnal eksternal Jurnal eksternal tidak harus diartikan semata-mata berbagai suatu bentuk terbitan tentang suatu lembaga pendidikan yang dibagikan kepada pihak- pihak luar. Pihak luar tidak akan tertarik dengan masalah-masalah yang dihadapi suatu organisasi. b. Media Audio Visual Perangkat audiovisual merupakan suatu mdia yang cakupannya terbatas yang dimiliki dan sepenuhnya dikendalikan pihak tertentu diarahkan kepada khalayak yang bersifat terbatas pula. Para praktisi HUmas dapat memanfaatkan CD untuk merekam dan mendokumentasikan berbagai peristiwa. c. Komunikasi lisan Penyampaian suatu uraian secara lisan, mungkin juga dengan didukung peralatan audiovisual, merupakan suatu kegiatan Humas yang penting. Beberapa lembaga pendidikan bahkan telah memperkerjakan para pembicara secara permanen dan diserahi tugas khusus untuk menyampaikan penjelasan mengenai lembaga pendidikannya di berbagai klub dan perkumpulan masyarakat. d. Pameran Kegiatan pameran merupakan pelaksana fungsi humas melalui penyelenggaraan pameran atau ekshibisi. Pada umumnya, pameran dagang atau pameran yang terbuka untuk umum merupakan suatu media iklan. Tujuan penyelenggaraan pameran tersebut, memperkenalkan suatu produk kepada msyarakjat agar mereka tertarik kemudian membelinya. e. Seminar dan konferensi Guna menunjang penggunaan berbagai macam media yang diuraikan, ada baiknya jika suatu lembaga pendidikan menyelenggarakan suatu pertemuan khusus untuk khalayak. Bentuk pertemuan itu bias berupa seminar atau konferensi pers. Tujuan kegiatan ini menyampaikan presentasi ke orang-orang tertentu. f. Media cetak Media ini bersifat komersial, misalnya surat kabar harian, tabloid, majalah berita atau hiburan yang diterbitkan secara berkala mingguan atau bulanan, tersebar luas dan dibaca oleh masyarakat g. Media elektronik Media elektronik seperti stasiun radio dan televise, baik milik pemerintah TVRI dan RRI maupun swasta komersial dan radio swasta niaga lain yang mempunyai pendengar atau pemirsa dalam jumlah besar dan tersebar di seluruh Indonesia. h. Media tatap muka atau secara langsung Media tatap muka ini mempunyai beberapa kelebihan yakni: pesannya dua arah. Dapat melibatkan emosi, audiensinya dalam upaya membangun suatu pengaruh, pendidikan, pengenalan, pengertian atau pemahaman. i. Media cetakan Media ini, seperti booklet, brosur, leaflet Poster, sticker, pamphlet, post card, kalender, supplement publications dan lain-lain. Media ini dibuat di percetakan. Ini media ini adalah publikasi tentang jurusan, program studi, biaya pendidikan, dan lain-lain. j. Company Profile Profil Lembaga Pendidikan Merupakan buku yang memberikan informasi tentang profil dari lembaga pendidikan. Proses perencanaan, perencanaan tindakan, strategi penyampaian pesan komunikasi. k. Media internet Sekarang ini internet selalu digunakan lembaga pendidikan sebagai sarana informasi dan publikasi kepada masyarakat luas, bahkan sampai kedunia internasional. Misalnya membuat email-Warta mingguan di internet.

D. Ruang Lingkup Kehumasan

Dewasa ini, perkembangan pesat di berbagai segi kehidupan masyarakat menyebabkan masyarakat menjadi terbagi-bagi ke dalam segmentasi. Kecenderungan yang terjadi belakangan ini menunjukkan bahwa praktik kehumasan bahkan juga pemasaran dan iklan sebagaimana yang terjadi pada masa lalu tidak bisa dilakukan lagi. Ini berarti tiadak seluruh masyarakat bisa menjadi khalayak humas. Segmen masyarakat yang menjadi khalayak suatu organisasi-organisasi yang berada pada satu lokasi yang sama pun juga acap kali berbeda. Mereka memiliki kebutuhan-kebutuhan dan masalah komunikasi yang berlainan. Kegiatan humas tidak bisa lagi diarahkan kepada khayalak dalam pengertian yang seluas-luasnya. masyarakat umum. 39 Upaya untuk membuat perbedaan ini sebenarnya tidak terlalu banyak manfaatnya karena saat ini ruang lingkup pekerjaan humas sudah sangat luas tidak hanya pada kegiatan-kegiatan tersebut di atas. Ruang lingkup pekerjaan humas bahkan telah merambah ke bidang pemasaran dan keuangan. Praktisi humas turut bertanggung jawab dalam mempersiapkan strategi pemasaran dan dapat menjelaskan seluk-beluk keuangan perusahaan kepada investor dan wartawan media keuangan. 39 Morissan, Manajemen Public Relation: Strategi Menjadi Humas Profesional. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008, h. 9 Ruang lingkup humas yang luas ini menyebabkan praktisi humas harus memilih bidang kekhususan humas yang diminatinya spesialisasi. Perkembangan mutakhir menunjukkan bahwa ruang lingkup pekerjaan humas kini sudah mencakup seluruh bentuk kegiatan komunikasi tersebut di atas. Dengan kata lain, kegiatan seperti propanganda, publisitas, iklan telah menjadi bagian dari pekerjaan humas. Menurut Cutlip-Center-Broom dalam bukunya Effective Public Relations ruang lingkup humas mutakhir mencakup tujuh bidang pekerjaan yaitu sebagaimana yang dikemukakan mereka: The contemporary meaning and practice of public relations includes all of the following activities and specialities publicity, advertising, press agentry, public affairs, issues management, lobbying, and investor relations. 40 Dengan demikian, menurut Cutlip dan rekan, perkembangan mutakhir humas mencakup seluruh kegiatan tersebut yaitu : iklan, press egentry, public affairs, manajemen isu, lobi dan hubungan investor. Pembagian tersebut di atas tentu saja tidak bermaksud mengabaikan peran humas dalam hubungannya dengan publik internal, yaitu para karyawan perusahaan, keluarga karyawan, pemilik modal dan manajemen perusahaan. Ruang lingkup pekerjaan humas tidak hanya publik eksternal tetapi juga publik internal. Ruang lingkup tugas humas juga tergantung dari karakter organisasi dalam menjalani visi, misi organisasi serta tujuan yang akan dicapai. 40 Morissan, Manajemen Public Relation: Strategi Menjadi Humas Profesional. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008, h. 13