Ruang Lingkup Kehumasan METODOLOGI PENELITIAN

Ruang lingkup humas yang luas ini menyebabkan praktisi humas harus memilih bidang kekhususan humas yang diminatinya spesialisasi. Perkembangan mutakhir menunjukkan bahwa ruang lingkup pekerjaan humas kini sudah mencakup seluruh bentuk kegiatan komunikasi tersebut di atas. Dengan kata lain, kegiatan seperti propanganda, publisitas, iklan telah menjadi bagian dari pekerjaan humas. Menurut Cutlip-Center-Broom dalam bukunya Effective Public Relations ruang lingkup humas mutakhir mencakup tujuh bidang pekerjaan yaitu sebagaimana yang dikemukakan mereka: The contemporary meaning and practice of public relations includes all of the following activities and specialities publicity, advertising, press agentry, public affairs, issues management, lobbying, and investor relations. 40 Dengan demikian, menurut Cutlip dan rekan, perkembangan mutakhir humas mencakup seluruh kegiatan tersebut yaitu : iklan, press egentry, public affairs, manajemen isu, lobi dan hubungan investor. Pembagian tersebut di atas tentu saja tidak bermaksud mengabaikan peran humas dalam hubungannya dengan publik internal, yaitu para karyawan perusahaan, keluarga karyawan, pemilik modal dan manajemen perusahaan. Ruang lingkup pekerjaan humas tidak hanya publik eksternal tetapi juga publik internal. Ruang lingkup tugas humas juga tergantung dari karakter organisasi dalam menjalani visi, misi organisasi serta tujuan yang akan dicapai. 40 Morissan, Manajemen Public Relation: Strategi Menjadi Humas Profesional. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008, h. 13 48

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Objek Penelitian Profil Sekolah Madrasah 1. Sejarah Berdirinya Madrasah Pembangunan UIN Jakarta

Madrasah Tsanawiyah Pembangunan ini berada di bawah naungan Yayasan Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada awal tahun 1972 Rektor IAIN sejak 2002 berubah menjadi UIN Syarif Hidayatullah yakni Prof. H.M.Toha Yahya Omar Almarhum membentuk panitia Pembangunan Gedung Madrasah yang komprehensif kemudian awal pembangunan gedung Madrasah dimulai pada Juni 1972 dengan peletakkan batu pertama oleh Menteri Agama RI pada masa itu, yaitu Prof. H.A.Mukti Ali dan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah. Pada tanggal 17 November 1973, gedung Madrasah diserah terimakan dari pimpinan bagian proyek pembinaan bantuan untuk Madrasah swasta Pemda DKI Jakarta kepada UIN Syarif Hidayatullah. Sebelum berdirinya Madrasah Tsanawiyah Pembangunan, Madrasah Pembangunan lebih dulu membuka tingkat Ibtidaiyah setingkat SD. Pada saat itu jumlah muridnya hanya berjumlah 58 orang, terdiri dari kelas I yakni 43 orang, kelas II berjumlah 8 orang dan kelas III berjumlah 7 orang. Permulaan kegiatan belajar mengajar yakni pada tanggal 17 Januari 1974 dan pada hari ini ditetapkan sebagai Hari Kelahiran Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Kemudian baru berdirilah tingkat Tsanawiyah pada tahun 1977 dengan angkatan pertama berjumlah 19 orang. Dan kemudian disusul pada bulan Juli 1991 dibuka kelas jauh tingkat ibtidaiyah di daerah Pamulang. Sesuai dengan keputusan Rektor UIN Jakarta, sejak awal September 1974 pembinaan Madrasah Pembangunan dilaksanakan oleh suatu tim pembinaan yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Tarbiyah. Tim ini bertugas antara lain menyiapkan Madrasah Pembangunan UIN sebagai Madrasah Laboratorium Fakultas Tarbiyah UIN Jakarta. Pada tahun 1978, sesuai dengan keputusan Dirjen Bimas Islam Depag RI, nomor: kepD031978, Madrasah Pembangunan UIN Jakarta dinyatakan sebagai pilot proyek percontohan. Berdasarkan keputusan tersebut diselenggarakan kegiatan penataran penulisan modul dan uji coba pembelajaran dengan sistem modul. Hingga tahun 1985 empat modul bidang studi telah diuji cobakan, yaitu Al- qur’an, Hadist, Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, dan Matematika. Pada tahun 1988, sesuai dengan keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah nomor 06 tahun 1988, wewenang pembinaan dan pengelolaan Madrasah UIN Jakarta dilimpahkan kepada Yayasan Syarif Hidayatullah. Sedangkan mengembangkan sebagai Madrasah Laboratorium dilaksanakan bersama-sama dengan Fakultas Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah. Kini berusia ke-33 tahun, Madrasah Pembangunan UIN Jakarta dari Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah memiliki siswa yang berjumlah + 2,559 orang. Dengan banyaknya jumlah siswa yang dimiliki, menunjukkan bahwa masyarakat telah mempercayakan putra-putrinya pada Madrasah Pembangunan. Selain itu, kepercayaan tersebut merupakan suatu tantangan bagi Madrasah Pembangunan untuk menjadi Madrasah yang paling unggul dan selalu bisa memberikan pelayanan yang terbaik setiap tahunnya.